Ada Perang Dagang & Rupiah Melemah, IHSG Melemah 0,21%

Monica Wareza, CNBC Indonesia
18 September 2018 17:04
Sentimen perang dagang antara negara Paman Sam dan Negeri Panda menjadi sentimen utama yang mendorong pelemahan bursa saham domestik.
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini ditutup koreksi melemah 0,21% ke posisi 5.811,79 poin. Sentimen perang dagang antara negara Paman Sam dan Negeri Panda menjadi sentimen utama yang mendorong pelemahan bursa saham domestik.

Nilai perdagangan tercatat sebesar Rp 6,67 triliun dengan memperdagangkan 5,52 miliar saham dari frekuensi perdagangan sebanyak 409.208 kali.

Tujuh sektor saham mengalami koreksi pada perdagangan dua sesi hari ini. Paling dalam dialami oleh sektor properti yang terkoreksi sebesar 1,48% diikuti sektor konsumer yang melemah 1,22% dan sektor agri sebesar 0,89%.

Sementara itu, di Asia bursa saham masih bergerak variatif. Nikkei, Hang Seng dan Shanghai ditutup menguat masing- masing sebesar 1,41%, 0,56% dan 1,82%. Sementara Strait Times bersama dengan Indonesia justru melemah tipis 0,07%.

Saham-saham yang berkontribusi pada pelemahan indeks hari ini antara lain HMSP (-1,84%), BMRI (-1,16%), WSKT (-1,45%) dan MEDC (-1,88%). Ditambah dengan melemahnya PTPP (-2,96%), SMGR (-3,13%) dan INDF (-2,87).

Eskalasi perang dagang AS-China membuat pelaku pasar memasang mode defensif dengan melepas instrumen berisiko seperti saham. Presiden AS Donald Trump akan mengenakan bea masuk baru senilai 10% terhadap berbagai produk China senilai US$ 200 miliar (Rp 2.978 triliun) mulai 24 September 2018. Bea masuk tersebut kemudian akan naik menjadi 25% pada akhir tahun ini.

Sebagai informasi, tarif baru yang menyasar produk impor asal China senilai US$ 200 miliar merupakan yang terbesar. Dua kali pengenaan tarif baru oleh AS sebelumnya hanya menyasar barang-barang senilai US$ 34 miliar dan US$ 16 miliar. Besarnya nilai barang yang kini disasar oleh AS dipastikan akan mempengaruhi laju perekonomian kedua negara.

Langkah sang presiden yang diumumkan hari Senin (17/9/2018) malam waktu setempat atau Selasa dini hari waktu Indonesia semakin memanaskan ketegangan di antara dua negara dengan perekonomian terbesar di dunia itu. China telah berulang kali menegaskan akan membalas segala tindakan pengenaan bea masuk baru oleh AS.

Parahnya lagi, Trump mengatakan bahwa "jika China membalas dengan menargetkan petani dan industri kami lainnya, kami akan segera masuk fase ketiga dengan tarif impor terhadap impor dari China lainnya senilai US$267 miliar."

Kini, kesepakatan untuk mengakhiri perang dagang antar kedua negara akan kian sulit untuk dicapai. Seperti yang diketahui sebelumnya, pihak AS pada minggu lalu telah mengirimkan surat kepada pihak China untuk melakukan negosiasi dagang.

Dari dalam negeri, sore ini pergerakan rupiah ditutup menguat terhadap dolar Amerika Serikat di posisi Rp 14.850 di pasar spot. Rupiah menguat 0,13% dibandingkan penutupan perdagangan kemarin.

Padahal pada perdagangan siang ini rupiah sempat menyentuh kisaran Rp 14.930.
(hps) Next Article Pasca Libur Lebaran, IHSG Anjlok

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular