Ekspor Jauh di Bawah Ekspektasi, IHSG Kini Anjlok 1,22%
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
17 September 2018 11:23

Jakarta, CNBC Indonesia - Investor semakin melepas saham-saham di tanah air pasca Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan data ekspor periode Agustus.
Sepanjang Agustus, ekspor tercatat tumbuh sebesar 4,15% YoY, jauh di bawah konsensus yang dihimpun CNBC Indonesia sebesar 10,1% YoY. Sebagai komponen yang memberikan kontribusi positif dalam perhitungan Produk Domestik Bruto (PDB), pertumbuhan ekspor yang lemah tentu menimbulkan ekspektasi bahwa pertumbuhan ekonomi di sisa tahun ini akan tertekan.
Sebelum data tersebut diumumkan, IHSG diperdagangkan di level 5.862,36 (-1,16% dibandingkan penutupan perdagangan hari Jumat, 14/9/2018). Kini, IHSG diperdagangkan di level 5.859,12 atau turun sebesar 1,22%.
Saat ini, investor masih menunggu rilis data impor dan defisit neraca perdagangan. Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan defisit sebesar US$ 645 juta. Besarnya defisit neraca perdagangan akan sangat menentukan pergerakan nilai tukar rupiah yang kini sedang melemah sebesar 0,57% di pasar spot ke level Rp 14.885/dolar AS.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/roy) Next Article Sempat Menguat di Sesi 1, IHSG Hari Ini Ditutup Melemah
Sepanjang Agustus, ekspor tercatat tumbuh sebesar 4,15% YoY, jauh di bawah konsensus yang dihimpun CNBC Indonesia sebesar 10,1% YoY. Sebagai komponen yang memberikan kontribusi positif dalam perhitungan Produk Domestik Bruto (PDB), pertumbuhan ekspor yang lemah tentu menimbulkan ekspektasi bahwa pertumbuhan ekonomi di sisa tahun ini akan tertekan.
Sebelum data tersebut diumumkan, IHSG diperdagangkan di level 5.862,36 (-1,16% dibandingkan penutupan perdagangan hari Jumat, 14/9/2018). Kini, IHSG diperdagangkan di level 5.859,12 atau turun sebesar 1,22%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/roy) Next Article Sempat Menguat di Sesi 1, IHSG Hari Ini Ditutup Melemah
Most Popular