Akibat Alasan Ini, Dolar Singapura Pukul Rupiah Pagi Ini

alfado agustio, CNBC Indonesia
17 September 2018 09:50
Jelang pengumuman neraca perdagangan Indonesia di bulan Agustus 2018, Rupiah melemah di hadapan dolar Singapura pagi ini
Foto: Dolar Singapura (REUTERS/Thomas White)
Jakarta, CNBC Indonesia- Jelang pengumuman neraca perdagangan Indonesia Agustus 2018, Rupiah melemah di hadapan dolar Singapura pagi ini. Hal itu didorong ekspektasi neraca perdagangan akan kembali defisit. 

Pada Senin (17/8/2018), pukul 09:09 WIB, SG$ 1 pada pasar spot ditransaksikan di Rp 10.794,79. Rupiah melemah 0,24 % dibandingkan penutupan perdagangan akhir pekan lalu. 



Konsensus yang dihimpun oleh CNBC Indonesia memperkirakan, Indonesia akan mengalami defisit sebesar US$ 645 juta. Sementara, konsensus yang dihimpun oleh Reuters sebesar US$ 680 juta . 

Angka itu memang lebih kecil dibandingkan defisit yang didapat pada Juli sebesar US$ 2,03 miliar. Namun, kinerja perdagangan yang masih defisit masih menumbuhkan pandangan negatif di mata investor. 

Di pihak lain, kinerja perdagangan Singapura justru sebaliknya. Rilis data Statistic of Singapore melaporkan, Negeri Merlion meraih surplus hingga SG$ 6,75 miliar, jika di kurs dalam dolar AS sekitar US$ 9,29 miliar ( 1 SG$= US$ 1,3747). 

Aliran devisa yang masuk ke Singapura menjadi penilaian positif di mata investor, perekonomian Negeri Singa pun diperkirakan lebih tahan terhadap risiko eksternal dibandingkan Indonesia. Kondisi ini ikut berpengaruh terhadap pergerakan mata uang antar kedua negara. 

Akibat pelemahan yang ada, harga jual dolar Singapura di beberapa bank nasional bertahan di atas Rp 10.900/US$. Berikut data kurs dolar Singapura di empat bank utama nasional hingga pukul 09:20 WIB: 

BankHarga BeliHarga Jual
Bank MandiriRp 10.602,00Rp 10,922,00
Bank BNIRp 10.685,00Rp 10.945,00
Bank BRIRp 10.726,80Rp 10.893,92
Bank BCARp 10.618,00Rp 10.844,00
  
TIM RISET CNBC INDONESIA           
(alf) Next Article Kurs Dolar Singapura Tembus Rp 11.500, Termahal dalam Sejarah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular