
Lumayan, Pekan Ini IHSG Terbaik Ke-6 se Asia Pasifik
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
15 September 2018 21:09

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penghujung minggu ini ditutup naik 43 poin (+0,02%) ke level 5.872 nilai perdagangan mencapai Rp 6,6 triliun.
Bagaimana dengan sepekan? Ternyata Indeks mengalami kenaikan 79 poin (+1,4%) masih dengan level 5.872. Bagaimana jika dibandingkan dengan kinerja indeks global lainnya?
Ternyata, kinerja IHSG selama sepekan ini cukup lumayan, berada diurutan ke-3 indeks terkuat Asia Tenggara dan ke-6 Se Asia Pasific.
Adapun beberapa peristiwa penting dari dalam negeri maupun global yang mempengaruhi Indeks Harga IHSG selama sepekan ini adalah:
Senin, AS merilis data upah rata-rata per jam meningkat 0,4% secara month-to-month (MtM). Akibatnya spekulasi kenaiakan suku bunga oleh the fed semakin menguat.
Selasa, Bursa libur karena peringatan Tahun Baru Islam
Rabu, LPS menaikkan tingkat bunga penjaminan umtum simpanan rupiah di bank umum sebesar 25% bps menjadi 6,5%. Simpanan valuta asing di bank umum naik 50 bps menjadi 2%. Adapun tingkat bunga penjaminan rupiah di Bank Perkreditan Rakyat (BPR) naik 25 bps menjadi 9%.
Kamis, AS sedang dalam tahap awal mengajukan pembicaraan dagang baru dengan China yang direncanakan akan berlangsung dalam waktu dekat, seperti dilansir CNBC International.
Jumat, rilis data dari Amerika Serikat. Kementerian Tenaga Kerja AS melaporkan tingkat laju inflasi sebesar 0,2% secara bulanan (month-to-month/MTM) pada Agustus. Ini terhitung lebih lambat dari konsensus Reuters yaitu 0,3%.
Peristiwa diatas cukup mempengaruhi IHSG sepekan ini, indeks ditutup turun pada hari Senin dan Rabu akibat pelemahan rupiah dan dinaikannya suku bunga penjaminan Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS).
Kemudian menguat pada hari Kamis dan jumat menyusul merdanya perang dagang, membuat bursa-bursa asia bergerak pada zona hijau.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/roy) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!
Bagaimana dengan sepekan? Ternyata Indeks mengalami kenaikan 79 poin (+1,4%) masih dengan level 5.872. Bagaimana jika dibandingkan dengan kinerja indeks global lainnya?
Ternyata, kinerja IHSG selama sepekan ini cukup lumayan, berada diurutan ke-3 indeks terkuat Asia Tenggara dan ke-6 Se Asia Pasific.
Adapun beberapa peristiwa penting dari dalam negeri maupun global yang mempengaruhi Indeks Harga IHSG selama sepekan ini adalah:
Senin, AS merilis data upah rata-rata per jam meningkat 0,4% secara month-to-month (MtM). Akibatnya spekulasi kenaiakan suku bunga oleh the fed semakin menguat.
Selasa, Bursa libur karena peringatan Tahun Baru Islam
Rabu, LPS menaikkan tingkat bunga penjaminan umtum simpanan rupiah di bank umum sebesar 25% bps menjadi 6,5%. Simpanan valuta asing di bank umum naik 50 bps menjadi 2%. Adapun tingkat bunga penjaminan rupiah di Bank Perkreditan Rakyat (BPR) naik 25 bps menjadi 9%.
Kamis, AS sedang dalam tahap awal mengajukan pembicaraan dagang baru dengan China yang direncanakan akan berlangsung dalam waktu dekat, seperti dilansir CNBC International.
Jumat, rilis data dari Amerika Serikat. Kementerian Tenaga Kerja AS melaporkan tingkat laju inflasi sebesar 0,2% secara bulanan (month-to-month/MTM) pada Agustus. Ini terhitung lebih lambat dari konsensus Reuters yaitu 0,3%.
Peristiwa diatas cukup mempengaruhi IHSG sepekan ini, indeks ditutup turun pada hari Senin dan Rabu akibat pelemahan rupiah dan dinaikannya suku bunga penjaminan Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS).
Kemudian menguat pada hari Kamis dan jumat menyusul merdanya perang dagang, membuat bursa-bursa asia bergerak pada zona hijau.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/roy) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!
Most Popular