Setelah 3 Hari Lesu, Rupiah Kembali Perkasa Lawan SGD

Jakarta, CNBC Indonesia- Kurs rupiah mulai perkasa di hadapan dolar Singapura, setelah tiga hari berturut-turut melemah. Selepas libur Tahun Baru Hijriah, penguatan rupiah datang dari aliran modal asing yang "menghampiri" pasar keuangan Indonesia.

Pada Rabu (12/8/2018), pukul 09:18 WIB, SG$ 1 pada pasar spot ditransaksikan di Rp 10.787,94. Rupiah menguat 0,05 % dibandingkan perdagangan kemarin. 

Tumbuhnya minat investor asing masuk ke Indonesia, seiring rilis data penjualan ritel yang bagus. Bank Indonesia (BI) merilis data penjualan ritel per Juli 2018 tumbuh 2,9% Year-on-Year (YoY) atau lebih tinggi dari bulan Juni yang sebesar 2,3% YoY. Kondisi ini menjadi persepsi baik di mata investor, karena bisa mencerminkan tingkat permintaan masyarakat yang tinggi. Dengan kata lain, tingkat daya beli masyarakat masih baik.

Hal tersebut memicu aksi beli di pasar saham pagi ini. Hingga pukul 09:24 WIB, aksi beli tercatat Rp 52,15 miliar. Sementara itu, siang nanti akan dirilis data penjualan ritel di Negeri Singa. Konsensus trading economics memperkirakan tingkat penjualan ritel bulan Juli tumbuh 3,1% YoY, atau lebih tinggi dari periode sebelumnya yang hanya 2%. Namun, investor lebih memilih mengunjungi pasar keuangan Indonesia terlebih dahulu, sehingga memberikan sentimen penguatan bagi rupiah. 

Di sisi lain, harga jual dolar Singapura di beberapa bank nasional telah turun di bawah Rp 10.900/US$. Berikut data kurs dolar Singapura di empat bank utama nasional hingga pukul 09:25 WIB: