
Pelaku Pasar Ragukan The Fed, Wall Street Akan Dibuka Menguat
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
10 September 2018 18:29

Jakarta, CNBC Indonesia - Wall Street akan dibuka menguat pada perdagangan hari ini. Hal ini terlihat dari kontrak futures tiga indeks saham utama AS: kontrak futures Dow Jones mengimplikasikan kenaikan sebesar 114 poin pada saat pembukaan, sementara S&P 500 dan Nasdaq diimplikasikan naik masing-masing sebesar 13 dan 44 poin.
Memudarnya persepsi mengenai kenaikan suku bunga acuan sebanyak 4 kali pada tahun ini oleh the Federal Reserve membuka ruang bagi Wall Street untuk menguat.
Mengutip situs resmi CME Group yang merupakan pengelola bursa derivatif terkemuka di dunia, berdasarkan harga kontrak Fed Fund futures per 10 September 2018, kemungkinan bahwa the Federal Reserve akan menaikkan suku bunga acuan sebanyak 4 kali pada tahun ini turun menjadi 75%, dari posisi per 7 September yang sebesar 77,2%.
Nampaknya, perang dagang antara AS dengan China yang jauh dari kata usai membuat investor sedikit meragukan normalisasi secara agresif oleh the Fed. Di sisi lain, walaupun jauh dari kata usai, hingga kini Presiden AS Donald Trump belum juga mengeksekusi rencananya untuk memberlakukan bea masuk baru bagi produk impor China senilai US$ 200 miliar.
Sebelumnya, Trump mengatakan bahwa kebijakan tersebut bisa mulai diberlakukan dalam waktu yang sangat dekat. Sebagai informasi, tarif baru yang menyasar produk impor asal China senilai US$ 200 miliar merupakan yang terbesar jika jadi diterapkan.
Dua kali pengenaan tarif baru oleh AS sebelumnya hanya menyasar barang-barang senilai US$ 34 miliar dan US$ 16 miliar. Pihak China sudah memperingatkan bahwa akan ada serangan balasan jika AS tetap bersikeras mengeksekusi rencananya.
Lebih lanjut, Trump mengungkapkan bahwa AS bisa mengenakan bea masuk baru bagi produk impor China lainnya senilai US$ 267 miliar.
"Saya benci mengatakan ini, tapi dibalik itu (bea masuk yang menyasar produk impor China senilai US$ 200 miliar), ada US$ 267 miliar lainnya yang bisa diterapkan dalam pemberitahuan yang singkat jika saya mau", papar Trump, dikutip dari CNBC International.
Pada hari ini, data pertumbuhan kredit konsumer periode Juli akan diumumkan. Sementara secara tentatif, anggota FOMC Raphael Bostic dijadwalkan untuk berbicara mengenai prospek perekonomian di Albany Chamber of Commerce, Georgia.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/roy) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?
Memudarnya persepsi mengenai kenaikan suku bunga acuan sebanyak 4 kali pada tahun ini oleh the Federal Reserve membuka ruang bagi Wall Street untuk menguat.
Mengutip situs resmi CME Group yang merupakan pengelola bursa derivatif terkemuka di dunia, berdasarkan harga kontrak Fed Fund futures per 10 September 2018, kemungkinan bahwa the Federal Reserve akan menaikkan suku bunga acuan sebanyak 4 kali pada tahun ini turun menjadi 75%, dari posisi per 7 September yang sebesar 77,2%.
Sebelumnya, Trump mengatakan bahwa kebijakan tersebut bisa mulai diberlakukan dalam waktu yang sangat dekat. Sebagai informasi, tarif baru yang menyasar produk impor asal China senilai US$ 200 miliar merupakan yang terbesar jika jadi diterapkan.
Dua kali pengenaan tarif baru oleh AS sebelumnya hanya menyasar barang-barang senilai US$ 34 miliar dan US$ 16 miliar. Pihak China sudah memperingatkan bahwa akan ada serangan balasan jika AS tetap bersikeras mengeksekusi rencananya.
Lebih lanjut, Trump mengungkapkan bahwa AS bisa mengenakan bea masuk baru bagi produk impor China lainnya senilai US$ 267 miliar.
"Saya benci mengatakan ini, tapi dibalik itu (bea masuk yang menyasar produk impor China senilai US$ 200 miliar), ada US$ 267 miliar lainnya yang bisa diterapkan dalam pemberitahuan yang singkat jika saya mau", papar Trump, dikutip dari CNBC International.
Pada hari ini, data pertumbuhan kredit konsumer periode Juli akan diumumkan. Sementara secara tentatif, anggota FOMC Raphael Bostic dijadwalkan untuk berbicara mengenai prospek perekonomian di Albany Chamber of Commerce, Georgia.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/roy) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular