Analisis Teknikal

IHSG & Rupiah Kompak Melemah, Bagaimana Pergerakan Sesi II?

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
10 September 2018 13:04
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup turun 32 poin (-0,54%) ke level 5.819
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup turun 32 poin (-0,54%) ke 5.819 pada setengah hari pertama Senin (10/9/2018). Nilai perdagangan mencapai Rp 3,6 triliun dengan penjualan bersih (net sell) investor asing sebesar Rp 109 miliar.

IHSG telah memerah bahkan di pembukaan perdagangan dengan pelemahan 16 poin (-0,27%), yang kemudian cenderung melemah hingga terperosok ke titik terendahnya pukul 09:38 WIB di level 5.776 (1,29%).

Sentimen global dari Amerika Serikat (AS) sangat berpengaruh pada pergerakan IHSG siang ini dengan AS merilis data tenaga kerja. Angka pengangguran AS diumumkan tetap di 3,9% seperti bulan sebelumnya. Namun, upah per jam rata-rata meningkat 0,4% secara month-to-month (MtM).

Akibatnya dolar AS menjadi perkasa dan rupiah melemah. Pada pukul 12:00 WIB, US$ 1 dihargai Rp 14.870. Rupiah melemah 0,37% dibandingkan penutupan perdagangan akhir pekan lalu.

Setelah penurunan dalam pada awal perdagangan tersebut, pada pukul 09:17 pelemahannya cenderung berkurang, karena didorong sektor konsumer karena pada hari ini Bank Indonesia (BI) akan mengumumkan data penjualan eceran (retail sales) yang diperkirakan meningkat.

Lalu, bagaimana dengan pergerakan IHSG pada sesi dua? Tim Riset CNBC Indonesia melakukan analisis secara teknikal sebagai berikut:
IHSG & Rupiah Melemah Bersama, bagaimana Sesi II?Sumber: Reuters
Pada sesi II, kami memprediksi IHSG cenderung melemah, dimulai dengan grafik berbentuk pria menggantung (hanging man) yang memberikan sinyal ( bearish) pada sesi selanjutnya.

Sempat naik melewati garis rerata harga selama 5 harinya (MA 5), indeks kembali jatuh dan terlihat tekanan pada jangka pendeknya belum kembali, menurut indikator teknikal rerata pergerakan harga (moving average/MA).

Berdasarkan alat bantu grafik (tools) fibonacci retracement, pelemahan indeks bisa mencapai 5.799 sekaligus sebagai level penopang harga turun pertama (support I), sedangkan jika penurunan berlanjut, maka support II berada pada 5.731.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(yam/yam) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular