
Jelang Momen Penting Perang Dagang, Wall Street Akan Menguat
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
06 September 2018 18:16

Jakarta, CNBC Indonesia - Wall Street akan dibuka menguat pada perdagangan hari ini, walaupun dalam rentang yang terbatas. Hal ini terlihat dari kontrak futures tiga indeks saham utama AS: kontrak futures Dow Jones mengimplikasikan kenaikan sebesar 29 poin pada saat pembukaan, sementara S&P 500 dan Nasdaq diimplikasikan naik masing-masing sebesar 2 dan 11 poin.
Investor nampak masih cukup nyaman untuk melakukan aksi beli menjelang momen penting perang dagang. Pada hari ini, perang dagang antara AS dengan 2 mitra dagang pentingnya yakni China dan Kanada bisa dibawa ke tingkatan baru yang lebih parah.
Pada hari ini, tahapan dengar pendapat untuk aturan pengenaan bea masuk baru bagi impor produk China senilai US$ 200 miliar akan berakhir. Beredar kabar bahwa Presiden AS Donald Trump akan segera mengeksekusi kebijakan tersebut segera setelah tahapan dengar pendapat selesai.
Kemungkinan pengenaan bea masuk baru ini menjadi sangat besar setelah Kementerian Perdagangan AS melaporkan defisit perdagangan AS dengan China menyentuh rekor tertinggi yaitu US$ 36,8 miliar pada bulan Juli, naik 10% YoY. Sementara itu, defisit neraca dagang secara total adalah sebesar US$ 50,1 miliar, naik 9,5% YoY. Ini merupakan defisit terdalam selama 5 bulan terakhir.
Sebagai informasi, tarif baru yang menyasar produk impor asal China senilai US$ 200 miliar merupakan yang terbesar jika jadi diterapkan. Dua kali pengenaan tarif baru oleh AS sebelumnya hanya menyasar barang-barang senilai US$ 34 miliar dan US$ 16 miliar.
Kementerian Perdagangan China pada hari ini menyatakan bahwa Beijing akan meluncurkan aksi balasan jika AS tetap bersikeras mengeksekusi rencananya.
Dengan Kanada, kemarin AS melanjutkan negosiasi terkait dengan pembaruan North American Free Trade Agreement (NAFTA). Kabar terakhir, Trump menyebut bahwa negosiator dari kedua negara sedang berdiskusi secara intens.
"Jika itu (negosiasi) tidak berhasil, maka itu akan baik-baik saja untuk negara kita namun tidak untuk Kanada," papar Trump pada hari Rabu, seperti dikutip dari Wall Street Journal.
Pada hari ini pukul 19:15 WIB, data penciptaan lapangan kerja di luar sektor pertanian versi ADP akan diumumkan, disusul data ISM Non-Manufacturing PMI periode Agustus pada pukul 21:00 WIB.
Pada pukul 21:00 WIB, anggota FOMC John Williams akan berbicara di University of Buffalo mengenai ekonomi dan outreach program dari Federal Reserve Bank of New York.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?
Investor nampak masih cukup nyaman untuk melakukan aksi beli menjelang momen penting perang dagang. Pada hari ini, perang dagang antara AS dengan 2 mitra dagang pentingnya yakni China dan Kanada bisa dibawa ke tingkatan baru yang lebih parah.
Pada hari ini, tahapan dengar pendapat untuk aturan pengenaan bea masuk baru bagi impor produk China senilai US$ 200 miliar akan berakhir. Beredar kabar bahwa Presiden AS Donald Trump akan segera mengeksekusi kebijakan tersebut segera setelah tahapan dengar pendapat selesai.
Sebagai informasi, tarif baru yang menyasar produk impor asal China senilai US$ 200 miliar merupakan yang terbesar jika jadi diterapkan. Dua kali pengenaan tarif baru oleh AS sebelumnya hanya menyasar barang-barang senilai US$ 34 miliar dan US$ 16 miliar.
Kementerian Perdagangan China pada hari ini menyatakan bahwa Beijing akan meluncurkan aksi balasan jika AS tetap bersikeras mengeksekusi rencananya.
Dengan Kanada, kemarin AS melanjutkan negosiasi terkait dengan pembaruan North American Free Trade Agreement (NAFTA). Kabar terakhir, Trump menyebut bahwa negosiator dari kedua negara sedang berdiskusi secara intens.
"Jika itu (negosiasi) tidak berhasil, maka itu akan baik-baik saja untuk negara kita namun tidak untuk Kanada," papar Trump pada hari Rabu, seperti dikutip dari Wall Street Journal.
Pada hari ini pukul 19:15 WIB, data penciptaan lapangan kerja di luar sektor pertanian versi ADP akan diumumkan, disusul data ISM Non-Manufacturing PMI periode Agustus pada pukul 21:00 WIB.
Pada pukul 21:00 WIB, anggota FOMC John Williams akan berbicara di University of Buffalo mengenai ekonomi dan outreach program dari Federal Reserve Bank of New York.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular