Pelemahan Rupiah Terhadap Yuan Memasuki Hari Kelima

Alfado Agustio, CNBC Indonesia
05 September 2018 10:16
Tren pelemahan rupiah di hadapan yuan memasuki hari kelima
Foto: REUTERS/Petar Kujundzic
Jakarta, CNBC Indonesia- Tren pelemahan rupiah di hadapan yuan memasuki hari kelima. Faktor perkembangan pasar saham masing-masing negara, ditengarai menjadi penyebab kondisi tersebut. 

Pada Rabu (5/9/2018), pukul 09:50 WIB, CNY 1 di pasar spot ditransaksikan di Rp 2.183,17. Rupiah melemah 0,10% dibandingkan perdagangan kemarin. Ini merupakan posisi terlemah sejak 29 Mei 2018.  

 Sumber: Reuters


Pada pukul 09:52 WIB, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sudah anjlok hingga 2,51 % di 5.757,31. Sementara Shanghai Stock Exchange Composite (SSEC) hanya turun 0,47% di 2.737,63.  

Dampak dari meluasnya krisis global memicu kekhawatiran investor. Setelah Turki dan Argentina yang mengalami krisis, saat ini Afrika Selatan korban berikutnya.

Perekonomian terbesar di Benua Afrika ini resmi jatuh ke jurang resesi setelah mengalami kontraksi ekonomi 0,7% pada kuartal II-2018. Pada kuartal sebelumnya, ekonomi Afsel juga terkontraksi 2,6%. Resesi adalah kondisi di mana suatu negara mengalami kontraksi ekonomi dalam dua kuartal beruntun pada tahun yang sama. 

Merespons data tersebut, mata uang rand amblas 3,3% pada perdagangan kemarin. Sejak awal tahun, mata uang Negeri Nelson Mandela sudah anjlok 16,7%. 

Perkembangan di Afsel menjadi pemicu kegetiran pelaku pasar.  Akibatnya, aliran modal asing di negara berkembang seperti Indonesia keluar cukup deras. Hingga pukul 10:07 WIB, aksi jual telah mencapai Rp 169,09 miliar.

Sementara itu, pelemahan yang ada mendorong harga jual yuan semakin mantap di atas Rp 2.200/yuan. Berikut data perdagangan di tiga bank nasional terbesar hingga pukul 10:10 WIB : 

BankHarga BeliHarga Jual
Bank MandiriRp 2.085,00Rp 2.237,00
Bank BRIRp 2.105,11Rp 2.267,41
Bank BCARp 2.113,00Rp 2.256,00
   

TIM RISET CNBC INDONESIA



(alf/alf) Next Article Perang Dagang Juga Bikin Rupiah Ikut Terjungkal

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular