
Minim Sentimen Positif, Wall Street Akan Dibuka Melemah
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
04 September 2018 19:25

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah libur di awal pekan, Wall Street b dibuka melemah pada perdagangan hari ini. Hal ini terlihat dari kontrak futures tiga indeks saham utama AS: kontrak futures Dow Jones mengimplikasikan penurunan sebesar 80 poin pada saat pembukaan, sementara S&P 500 dan Nasdaq diimplikasikan turun masing-masing sebesar 6 dan 23 poin.
Minimnya sentimen positif bagi bursa saham Negeri Paman Sam membuat investor enggan berbelanja selepas libur Labor Day.
Pada perdagangan kemarin (3/9/2018), peso melemah 2,58% melawan dolar AS di pasar spot, sementara lira melemah 1,75%.
Langkah pengetatan anggaran yang ditempuh oleh Presiden Argentina Mauricio Macri tak juga berhasil meredam pelemahan peso. Kemarin, Macri beserta dengan Menteri Keuangan Nicolas Dujovne mengumumkan kenaikan tarif pajak ekspor dan pemangkasan jumlah kementerian demi menyeimbangkan keuangan negara tahun depan.
Langkah itu diambil saat Macri berupaya mendapatkan persetujuan International Monetary Fund (IMF) untuk mempercepat pencairan program pinjaman senilai US$ 50 miliar (Rp 742,3 triliun). Dujovne akan berbicara dengan pejabat senior IMF di Washington pada hari ini untuk mendiskusikan percepatan penyaluran pinjaman.
Dari bidang perdagangan, investor dengan tegang menantikan pertemuan lanjutan antara AS dan Kanada terkait dengan perubahan North American Free Trade Agreement (NAFTA) yang dijadwalkan dimulai pada hari Rabu (5/9/2018). Sebelumnya, pertemuan yang digelar pada minggu lalu gagal membuahkan kesepakatan.
Pada pukul 21:00 WIB, data ISM Manufacturing PMI periode Agustus akan diumumkan, bersamaan dengan data pertumbuhan belanja konstruksi periode Juli.
Tidak anggota FOMC yang dijadwalkan berbicara pada hari ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?
Minimnya sentimen positif bagi bursa saham Negeri Paman Sam membuat investor enggan berbelanja selepas libur Labor Day.
Pada perdagangan kemarin (3/9/2018), peso melemah 2,58% melawan dolar AS di pasar spot, sementara lira melemah 1,75%.
Langkah itu diambil saat Macri berupaya mendapatkan persetujuan International Monetary Fund (IMF) untuk mempercepat pencairan program pinjaman senilai US$ 50 miliar (Rp 742,3 triliun). Dujovne akan berbicara dengan pejabat senior IMF di Washington pada hari ini untuk mendiskusikan percepatan penyaluran pinjaman.
Dari bidang perdagangan, investor dengan tegang menantikan pertemuan lanjutan antara AS dan Kanada terkait dengan perubahan North American Free Trade Agreement (NAFTA) yang dijadwalkan dimulai pada hari Rabu (5/9/2018). Sebelumnya, pertemuan yang digelar pada minggu lalu gagal membuahkan kesepakatan.
Pada pukul 21:00 WIB, data ISM Manufacturing PMI periode Agustus akan diumumkan, bersamaan dengan data pertumbuhan belanja konstruksi periode Juli.
Tidak anggota FOMC yang dijadwalkan berbicara pada hari ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?
Most Popular