Rupiah Masih Terlemah Sepanjang Sejarah Lawan Dolar Singapura
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
04 September 2018 09:27

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah lagi-lagi masih melemah di hadapan dolar Singapura. Meski hanya melemah tipis, tetapi rupiah masih di posisi terlemah sepanjang sejarah terhadap mata uang Negeri Singa.
Pada Selasa (4/8/2018) pukul 09:08 WIB, SG$ 1 dihargai Rp 10.800,58. Rupiah melemah tipis 0,05%, tetapi cukup untuk mengantarkan rupiah di posisi terlemah sepanjang sejarah.
Berikut perkembangan kurs dolar Singapura di sejumlah bank nasional pada pukul 09:11 WIB:
Di hadapan dolar Amerika Serikat (AS), dolar Singapura dan rupiah sama-sama melemah. Namun depresiasi dolar Singapura sedikit lebih tipis. Pada pukul 09:14 WIB, dolar Singapura melemah 0,14% sementara rupiah terdepresiasi 0,2%.
Tekanan terhadap mata uang negara berkembang seperti Indonesia memang lebih besar. Gonjang-ganjing yang terjadi terhadap mata uang Argentina dan Turki membuat investor lebih menyoroti kinerja negara berkembang.
Salah satu isu yang menjadi perhatian adalah kekuatan ekonomi domestik, utamanya transaksi berjalan. Sebab, transaksi berjalan yang menggambarkan ekspor-impor barang dan jasa bakal menentukan seberapa besar kekuatan devisa sebuah negara untuk menopang nilai tukarnya.
Transaksi berjalan Indonesia pada kuartal II-2018 mencatat defisit yang cukup dalam yaitu 3,04% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Pada kuartal III-2018, potensi defisit yang cukup lebar masih terbuka karena neraca perdagangan Juli 2018 tekor US$ 2,03 miliar, terdalam sejak 2014. Oleh karena itu, potensi rupiah untuk terus melemah masih cukup terbuka.
Dilatarbelakangi persepsi ini, pelaku pasar masih belum banyak masuk ke pasar keuangan Indonesia, karena bisa jadi nilai investasi mereka sekarang akan menyusut pada masa mendatang akibat depresiasi kurs.
Ini yang membuat rupiah kalah saing dengan mata uang negara-negara lain, termasuk dolar Singapura. Apalagi Negeri Singa punya jejak rekam transaksi berjalan yang surplus sehingga mata uang mereka lebih berpotensi untuk menguat.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Kurs Dolar Singapura Tembus Rp 11.500, Termahal dalam Sejarah
Pada Selasa (4/8/2018) pukul 09:08 WIB, SG$ 1 dihargai Rp 10.800,58. Rupiah melemah tipis 0,05%, tetapi cukup untuk mengantarkan rupiah di posisi terlemah sepanjang sejarah.
Di hadapan dolar Amerika Serikat (AS), dolar Singapura dan rupiah sama-sama melemah. Namun depresiasi dolar Singapura sedikit lebih tipis. Pada pukul 09:14 WIB, dolar Singapura melemah 0,14% sementara rupiah terdepresiasi 0,2%.
Tekanan terhadap mata uang negara berkembang seperti Indonesia memang lebih besar. Gonjang-ganjing yang terjadi terhadap mata uang Argentina dan Turki membuat investor lebih menyoroti kinerja negara berkembang.
Salah satu isu yang menjadi perhatian adalah kekuatan ekonomi domestik, utamanya transaksi berjalan. Sebab, transaksi berjalan yang menggambarkan ekspor-impor barang dan jasa bakal menentukan seberapa besar kekuatan devisa sebuah negara untuk menopang nilai tukarnya.
Transaksi berjalan Indonesia pada kuartal II-2018 mencatat defisit yang cukup dalam yaitu 3,04% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Pada kuartal III-2018, potensi defisit yang cukup lebar masih terbuka karena neraca perdagangan Juli 2018 tekor US$ 2,03 miliar, terdalam sejak 2014. Oleh karena itu, potensi rupiah untuk terus melemah masih cukup terbuka.
Dilatarbelakangi persepsi ini, pelaku pasar masih belum banyak masuk ke pasar keuangan Indonesia, karena bisa jadi nilai investasi mereka sekarang akan menyusut pada masa mendatang akibat depresiasi kurs.
Ini yang membuat rupiah kalah saing dengan mata uang negara-negara lain, termasuk dolar Singapura. Apalagi Negeri Singa punya jejak rekam transaksi berjalan yang surplus sehingga mata uang mereka lebih berpotensi untuk menguat.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Kurs Dolar Singapura Tembus Rp 11.500, Termahal dalam Sejarah
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular