Fokus Investor

IHSG Hadapi Banyak Tantangan, Cermati Kabar Emiten-emiten Ini

Tito Bosnia, CNBC Indonesia
31 August 2018 07:51
Rangkuman aksi korporasi emiten di Bursa Efek Indonesia hari Kamis (30/8/2018).
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 0,76% ke level 6.018,96 pada penutupan perdagangan kemarin, Kamis (30/8/18). Nilai transaksi tercatat sebesar Rp 7,12 triliun dengan volume sebanyak 8,77 miliar unit saham. Frekuensi perdagangan adalah 356.474 kali.

Cenderung bergerak pada zona hijau di sesi pertama karena didorong sektor keuangan dan sektor konsumer yang menguat masing-masing 16%, akhirnya indeks jatuh ke zona merah setelah para penjual (seller) berdatangan dan mendominasi bursa.

5 besar saham yang berkontribusi signifikan bagi pelemahan IHSG adalah: PT Telekomunikasi Indonesia Tbk/TLKM (-1,96%), PT Bank Negara Indonesia Tbk/BBNI (-2,87%), PT Bank Mandiri Tbk/BMRI (-2,14%), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk/BBRI (-3,04%), dan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk/PGAS (-4,21%).

Sementara itu, terdapat berbagai aksi dan informasi dari emiten yang patut untuk dicermati para investor selama periode tersebut. Berikut ulasan yang dirangkum oleh CNBC Indonesia, Jumat (31/8/18).


1. Usai IPO, Madusari Targetkan Pendapatan Naik Jadi Rp 1,1 T
PT Madusari Murni Indah Tbk (MOLI) menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 3% hingga 4% pada tahun ini menjadi Rp 1,1 triliun. Pertumbuhan pendapatan tersebut salah satunya didorong dengan meningkatkan kapasitas volume penjualan ekspor perseroan.

Direktur Utama Perseroan Arief Goenadibrata mengatakan hingga saat ini 40% dari total pendapatan yang dimiliki perseroan berasal dari pasar ekspor ke negara-negara regional Asia hingga New Zealand. Setelah pencatatan saham perdananya (initial public offering/IPO), perseroan yakin pertumbuhan kinerja ekspor turut meningkat di tahun ini.


2. BEI Buat Papan Akselerasi untuk Akomodasi Startup IPO
Direksi Bursa Efek Indonesia (BEI) akan menambah papan akselerasi untuk mengakomodir usaha menengah dan kecil (small medium enterprise/SME) atau startup yang mau mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI IGD N Yetna Setia menjelaskan papan akselerasi atau IDX Inkubator diharapkan membantu para pengusaha muda yang membuat usaha rintisan agar bisa melakukan penawaran saham perdana kepada investor publik (initial public offering/IPO).


3. Anak Usaha ADRO Masuk Bisnis Pembangkit Tenaga Surya
PT Adaro Power (AP) menunggu pengumuman hasil pra qualification proyek pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) milik PLN yang berkapasitas 100 megawatt di Sumatera. Proyek ini memiliki nilai investasi sebesar US$ 100 juta (Rp 1,44 triliun, kurs Rp 14.400/US$).

Direktur Utama Adaro Power Muhamad Effendi mengatakan PLTS ini nantinya akan terdiri dari beberapa titik di Sumatera.


4. Tak Terbendung, Asing Terus Borong Saham BCA Rp 360,99 M
Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) kembali menjadi buruan investor asing pada perdagangan kemarin Kamis (30/8/18).

Total akumulasi beli bersih (net buy) investor asing terhadap bank milik Grup Djarum ini mencapai Rp 360,99 miliar. Harga saham BCA terangkat 1,11% ke level harga Rp 25.075/saham, dengan volume 23,27 juta saham senilai Rp 582,09 miliar.


5. Bisnis Jasa Meningkat, Laba Bersih Tower Bersama Naik 7,67%
PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) mencatatkan laba bersih senilai Rp 402,97 miliar pada semester I tahun ini. Jumlah tersebut meningkat 7,67% dibandingkan dengan laba bersih pada periode yang sama tahun lalu senilai Rp 374,28 miliar.

Kenaikan pendapatan perseroan didorong dengan pendapatan senilai Rp 2,07 triliun atau naik 7,10% dibandingkan dengan pendapatan pada semester I tahun lalu yakni senilai Rp 1,94 triliun.


6. Saham LAND Terus Bergerak Liar, Sudah Naik 196,15%
Harga saham PT Trimitra Propertindo Tbk (LAND) tercatat naik paling tinggi dari jajaran saham yang aktif diperdagangkan kemarin. Harga saham LAND tercatat ditutup menguat 24,86% ke level harga Rp 1.155/saham, sejak pencatatan awal harga saham sudah naik 196,15%.

Harga saham perseroan diperdagangan sebanyak 5.322 kali dengan volume transaksi tercatat sebanyak 26,7 juta lembar saham senilai Rp 28,6 miliar.
(prm) Next Article Video: Harga Ethanol Jatuh, Prospek Saham MOLI di 2024 Suram?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular