
Tak Kuasa Tahan Pelemahan Rupiah, IHSG Jatuh ke Zona Merah
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
30 August 2018 12:45

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah tipis 0,01% ke level 6.064,8 hingga akhir sesi 1, setelah sebelumnya dibuka menguat 0,17%. Sementara itu, bursa saham utama kawasan Asia diperdagangkan bervariasi: indeks Nikkei naik 0,26%, indeks Kospi naik 0,02%, indeks Shanghai turun 0,81%, indeks Hang Seng turun 0,61%, dan indeks Strait Times turun 0,71%.
Nilai transaksi tercatat sebesar Rp 3,17 triliun dengan volume sebanyak 4,4 miliar unit saham. Frekuensi perdagangan adalah 191.242 kali.
5 besar saham yang berkontribusi signifikan bagi pelemahan IHSG adalah: PT Telekomunikasi Indonesia Tbk/TLKM (-1,4%), PT Unilever Indonesia Tbk/UNVR (-0,62%), PT Bank Negara Indonesia Tbk/BBNI (-0,96%), PT Bank Mandiri Tbk/BMRI (-0,71%), dan PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk/SDRA (-16,67%).
Pelemahan rupiah membuat IHSG tak bisa berbicara banyak. Hingga siang hari, rupiah melemah 0,14% di pasar spot melawan dolar AS ke level Rp 14.670. Dolar AS memang sedang perkasa terhadap mata uang negara-negara berkembang di kawasan Asia. Melawan peso, dolar AS menguat 0,06%. Melawan baht, dolar AS menguat 0,09%. Sementara melawan rupee, dolar AS menguat 0,21%.
Dolar AS menguat lantaran persepsi mengenai kenaikan suku bunga acuan sebanyak 4 kali sepanjang tahun ini oleh the Federal Reserve sudah semakin menyeruak. Hal ini terjadi pasca.
(roy) Next Article Tersengat Dampak Corona, IHSG Ambles Lebih 4%
Nilai transaksi tercatat sebesar Rp 3,17 triliun dengan volume sebanyak 4,4 miliar unit saham. Frekuensi perdagangan adalah 191.242 kali.
5 besar saham yang berkontribusi signifikan bagi pelemahan IHSG adalah: PT Telekomunikasi Indonesia Tbk/TLKM (-1,4%), PT Unilever Indonesia Tbk/UNVR (-0,62%), PT Bank Negara Indonesia Tbk/BBNI (-0,96%), PT Bank Mandiri Tbk/BMRI (-0,71%), dan PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk/SDRA (-16,67%).
Dolar AS menguat lantaran persepsi mengenai kenaikan suku bunga acuan sebanyak 4 kali sepanjang tahun ini oleh the Federal Reserve sudah semakin menyeruak. Hal ini terjadi pasca.
Kementerian Pedagangan AS merilis pembacaan kedua atas pertumbuhan ekonomi periode kuartal-II 2018 di level 4,2% QoQ (annualized). Posisi ini lebih tinggi dibandingkan pembacaan pertama yang sebesar 4,1%, serta merupakan laju tercepat sejak 2014.
Di sisi lain, sentimen positif bagi bursa saham Benua Kuning datang dari optimisme bahwa AS dan Kanada bisa segera mencapai kesepakatan terkait dengan perubahan North American Free Trade Agreement (NAFTA). Kesepakatan diperkirakan terjadi paling lambat akhir pekan ini.
"Mereka (Kanada) ingin mencapai kesepakatan, saya memberi waktu sampai Jumat dan sepertinya berjalan sesuai harapan. Kita lihat saja apa yang akan terjadi, tetapi dalam segala hal semuanya berjalan dengan sangat baik," kata Presiden Trump, mengutip Reuters.
Optimisme juga merebak di kubu Kanada. PM Trudeau yakin bisa mencapai kesepakatan dengan Negeri Paman Sam pada pekan ini. Namun, Trudeau menekankan bahwa kepentingan Kanada harus terlindungi.
"Kami melihat bahwa ada kemungkinan untuk ke sana (tercapainya kesepakatan) pada Jumat, tetapi itu baru kemungkinan karena kami akan melihat pada akhirnya apakah ada keuntungan bagi Kanada atau tidak. Tidak ada kesepakatan NAFTA lebih baik daripada kesepakatan NAFTA yang buruk," tegasnya, dikutip dari Reuters.
Sebelumnya, AS telah berhasil mencapai kesepakatan dengan Meksiko terkait perubahan NAFTA. Salah satu poin kesepakatan AS-Meksiko adalah di sektor otomotif. Kandungan dalam negeri dalam produk otomotif dinaikkan dari 62,5% menjadi 75%. Ini akan menggairahkan produksi otomotif di kedua negara.
TIM RISET CNBC INDONESIA
Di sisi lain, sentimen positif bagi bursa saham Benua Kuning datang dari optimisme bahwa AS dan Kanada bisa segera mencapai kesepakatan terkait dengan perubahan North American Free Trade Agreement (NAFTA). Kesepakatan diperkirakan terjadi paling lambat akhir pekan ini.
"Mereka (Kanada) ingin mencapai kesepakatan, saya memberi waktu sampai Jumat dan sepertinya berjalan sesuai harapan. Kita lihat saja apa yang akan terjadi, tetapi dalam segala hal semuanya berjalan dengan sangat baik," kata Presiden Trump, mengutip Reuters.
Optimisme juga merebak di kubu Kanada. PM Trudeau yakin bisa mencapai kesepakatan dengan Negeri Paman Sam pada pekan ini. Namun, Trudeau menekankan bahwa kepentingan Kanada harus terlindungi.
"Kami melihat bahwa ada kemungkinan untuk ke sana (tercapainya kesepakatan) pada Jumat, tetapi itu baru kemungkinan karena kami akan melihat pada akhirnya apakah ada keuntungan bagi Kanada atau tidak. Tidak ada kesepakatan NAFTA lebih baik daripada kesepakatan NAFTA yang buruk," tegasnya, dikutip dari Reuters.
Sebelumnya, AS telah berhasil mencapai kesepakatan dengan Meksiko terkait perubahan NAFTA. Salah satu poin kesepakatan AS-Meksiko adalah di sektor otomotif. Kandungan dalam negeri dalam produk otomotif dinaikkan dari 62,5% menjadi 75%. Ini akan menggairahkan produksi otomotif di kedua negara.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(roy) Next Article Tersengat Dampak Corona, IHSG Ambles Lebih 4%
Most Popular