Investor Summit Berlangsung, Simak Kabar Beberapa Emiten Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah Amerika Serikat (AS)-Meksiko berhasil mencapai kesepakatan perdagangan hari Senin (27/8/2018) lalu, perhatian pelaku pasar kini tertuju kepada Kanada. Delegasi Kanada sudah tiba di Washington untuk membahas perjanjian dagang dengan AS.

Aksi ini akan memengaruhi gerak indeks dalam negeri setelah kinerja positif tiga indeks utama Wall Street masih berlanjut meski sangat terbatas

Selain itu, puluhan emiten yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) memaparkan kinerja dan arah pengembangan bisnisnya kepada publik dalam acara Investor Summit 2018 hari kedua di Jakarta pada Selasa (28/8).

Berikut aksi-aksi yang patut dicermati dari acara tersebut, dirangkum oleh CNBC Indonesia.

PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) segera melakukan sinergi bisnis usaha dengan Kookmin Bank, asal Korea Selatan, terutama dalam Kredit Pemilikan Rumah (KPR), Digital Banking, dan Manajemen Risiko. Koomin Bank merupakan pemegang saham baru di Bank Bukopin dengan porsi sebesar 22%.

PT Intiland Development Tbk (DILD) membatalkan rencana menerbitkan obligasi sebesar US$ 250 juta atau sekitar Rp 3,62 triliun. Pembatalan ini terkait dengan tingginya kupon yang diinginkan investor.

PT Gudang Garam Tbk (GGRM) mengakui sudah menghabiskan dana lebih dari Rp 1 triliun untuk membangun bandara miliknya yang berlokasi di Kediri. Secara total, pembangunan bandara tersebut akan menghabiskan dana hampir Rp 10 triliun.

PT Budi Starch & Sweetener Tbk (BUDI) mencatatkan pertumbuhan pendapatan konsolidasi selama Januari-Juni 2018 sebesar Rp 1,19 triliun. Nilai itu lebih tinggi 3,83% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 1,14 triliun. Peningkatan pendapatan tersebut dikontribusi oleh meningkatnya harga jual tepung tapioka sebesar 56%.

PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) akan meningkatkan volume produksi minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) 40% lebih tinggi dibandingkan dengan total produksi pada paruh pertama tahun ini. Langkah ini diambil untuk mengkompensasi harga komoditas minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) yang masih rendah di tahun ini.

PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA) tambah kapasitas produk biodiesel perseroan dengan membangun dua pabrik baru yang berlokasi di Palembang dan Surabaya. Saat ini, pabrik biodiesel yang sudah dimiliki perseroan di Lampung memiliki kapasitas 300 ribu ton.

PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) terus melanjutkan rencana untuk membentuk anak usaha modal ventura. Rencana tersebut akan direalisasi dengan mengakuisisi perusahaan modal ventura yang sudah ada bukan dengan membentuk perusahaan sendiri.

PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) berencana untuk menaikan porsi penjualan pasar ekspor dari 35% menjadi 40% dari total produksi. Pasar Eropa jadi target utama penambahan penjualan produk ban yang diproduksi Gajah Tunggal.

PT Acset Indonusa Tbk (ACST) menargetkan perolehan kontrak baru tahun ini tumbuh 18,47% menjadi Rp 10 triliun dibandingkan tahun lalu. Dimana pada 2017 perseoan memperoleh nilai kontrak senilai Rp 8,44 triliun.

Pemerintah telah memberikan delapan wilayah kerja (WK) terminasi kepada PT Pertamina (Persero). Dengan diberikannya delapan WK tersebut, maka akan memberikan kenaikan pendapatan PT Elnusa Tbk (ELSA) paling tidak di atas Rp 5,5 triliun di tahun ini yang akan menjadi kontraktor WK milik Pertamina tersebut.

PT Millenium Pharmacon Tbk (SDPC) penjualan bersih pada tahun ini meningkat 16% menjadi Rp 2,45 triliun dibandingkan dengan penjualan bersih pada 2017 senilai Rp 2,11 triliun. Peningkatan penjualan perseroan didorong dengan pembukaan satu cabang distribusi terbaru di Manado Sulawesi Utara. Sehingga, perusahaan distribusi farmasi ini telah memiliki total 32 cabang distribusi untuk bisnis konvensional.

PT PP Presisi Tbk (PPRE) berpotensi untuk menerbitkan instrumen utang berupa surat utang jangka menengah (medium term notes/MTN) dan obligasi senilai total Rp 1 triliun-Rp 2 triliun.

PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) menganggarkan dana Rp 200 miliar-Rp 250 miliar untuk menambah satu pabrik baru di wilayah Jawa Tengah. Pabrik baru ini nantinya akan memiliki kapasitas produksi sebesar 27 ribu ton per tahun.

PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM) baru saja menyelesaikan proses akusisi 44% kepemilikan saham di Sure Filter Co., Ltd perusahaan asal Thailand. Nilai akusisi perusahaan tersebut mencapai 55 juta Thai Baht atau setara Rp 24,66 miliar (dengan asumsi Rp 448/Thai Baht).

PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) menganggarkan dana hingga Rp 250 miliar dalam membangun sebuah pabrik baru berlokasi di Kalimantan Selatan. Pengoperasian pabrik tersebut diperkirakan dimulai pada akhir tahun ini.

PT Astra International Tbk (ASII) berencana untuk membuka layanan pembiayaan berbasis finansial teknologi (fintech) dengan menintegrasikan 10 layanan akan usaha yang bergerak di jasa keuangan.

PT. Panorama Sentrawisata Tbk (PANR) melalui Panorama JTB Tours terus melakukan ekspansi kantor cabang di luar Indonesia. Sebelumnya, perseroan sudah membuka kantor cabang di Malaysia.

PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) mencatatkan penurunan pendapatan secara konsolidasi sebesar 2,3% menjadi Rp 1,52 triliun pada paruh kedua 2018 ini, dibanding dengan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 1,55 triliun.

PT. Wintermar Offshore Marine Tbk (WINS) mencatat, kontrak hingga Juli 2018 sebesar US$ 77 juta (Rp 1,12 triliun). Kontrak tersebut diprediksi akan meningkat sampai akhir tahun karena ada 1-2 kontrak baru yang akan digarap.


PT Astra International Tbk (ASII) menargetkan untuk menambahkan nilai investasi perseroan sebesar Rp 15-17 triliun menyusul dengan rencana anak usahanya yaitu PT United Tractors Tbk (UNTR) yang akan mengakuisisi 95% saham PT Agincourt Resources.
(prm) Next Article Uji Prospek Saham Baru Anggota LQ45 & IDX30