Rupiah Wajib Waspada, Dolar AS Bisa Menerkam Kapan Saja
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
28 August 2018 13:22

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih menguat. Namun penguatan rupiah hanya dalam rentang yang sangat tipis sehingga masih rentan berbalik arah.
Pada Selasa (28/8/2018) pukul 12:45 WIB, US$ 1 dihargai Rp 14.610 di pasar spot. Rupiah menguat, tetapi hanya 0,03%.
Rupiah menguat 0,24% pada pembukaan pasar spot. Namun selepas pembukaan, apresiasi rupiah terus menipis. Untungnya rupiah belum sempat mencicipi teritori pelemahan.
Sampai siang ini, posisi terkuat rupiah ada di Rp 14.580/US$. Sedangkan terlemahnya adalah Rp 14.620/US$.
Berikut pergerakan kurs dolar AS terhadap rupiah hingga siang ini:
Di Asia, dolar AS sebenarnya sedang menguat. Selain rupiah, hanya rupee India dan ringgit Malaysia yang masih bisa menjawab tantangan greenback. Sementara sisanya tidak berdaya.
Berikut perkembangan nilai tukar mata uang utama Asia terhadap dolar AS pada pukul 12:52 WIB:
Kurs Mata Uang Asia (Reuters)
Dolar AS memang sedang perkasa. Dollar Index (yang mencerminkan posisi greenback secara relatif terhadap enam mata uang utama) menguat 0,1% pada pukul 12:56 WIB.
Penyebab kebangkitan dolar AS, seperti kemarin, adalah kebijakan Bank Sentral China (PBoC). Hari ini, PBoC menetapkan kurs tengah yuan di CNY 6,8052/US$, lebih kuat dibandingkan sehari sebelumnya yaitu CNY 6,816/US$.
Dolar AS yang lebih murah membuat korporasi-korporasi di Negeri Tirai Bambu malah rajin berburu greenback. Akibatnya, dolar AS berhasil menguat karena tingginya permintaan.
Situasi serupa terjadi kemarin. Yuan yang menguat akibat kebijakan PBoC malah membuat mata uang ini kemudian dilepas pelaku pasar yang ingin mencari cuan.
Jika dolar AS terus menguat, maka rupiah wajib untuk terus berhati-hati. Sebab, dolar AS bisa menerkam kapan saja seperti yang terjadi pada mayoritas mata uang Benua Kuning.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article RI Kurangi Ketergantungan Dolar AS
Pada Selasa (28/8/2018) pukul 12:45 WIB, US$ 1 dihargai Rp 14.610 di pasar spot. Rupiah menguat, tetapi hanya 0,03%.
Rupiah menguat 0,24% pada pembukaan pasar spot. Namun selepas pembukaan, apresiasi rupiah terus menipis. Untungnya rupiah belum sempat mencicipi teritori pelemahan.
Berikut pergerakan kurs dolar AS terhadap rupiah hingga siang ini:
![]() |
Berikut perkembangan nilai tukar mata uang utama Asia terhadap dolar AS pada pukul 12:52 WIB:
Mata Uang | Bid Terakhir | Perubahan (%) |
Yen Jepang | 111.21 | (0.12) |
Yuan China | 6.81 | (0.02) |
Won Korea Selatan | 1,109.10 | (0.12) |
Dolar Taiwan | 30.70 | (0.11) |
Dolar Hong Kong | 7.85 | 0.00 |
Rupee India | 70.08 | 0.11 |
Ringgit Malaysia | 4.09 | 0.05 |
Dolar Singapura | 1.36 | (0.10) |
Baht Thailand | 32.6 | (0.06) |
Peso Filipina | 53.36 | (0.13) |
Dolar AS memang sedang perkasa. Dollar Index (yang mencerminkan posisi greenback secara relatif terhadap enam mata uang utama) menguat 0,1% pada pukul 12:56 WIB.
Penyebab kebangkitan dolar AS, seperti kemarin, adalah kebijakan Bank Sentral China (PBoC). Hari ini, PBoC menetapkan kurs tengah yuan di CNY 6,8052/US$, lebih kuat dibandingkan sehari sebelumnya yaitu CNY 6,816/US$.
Dolar AS yang lebih murah membuat korporasi-korporasi di Negeri Tirai Bambu malah rajin berburu greenback. Akibatnya, dolar AS berhasil menguat karena tingginya permintaan.
Situasi serupa terjadi kemarin. Yuan yang menguat akibat kebijakan PBoC malah membuat mata uang ini kemudian dilepas pelaku pasar yang ingin mencari cuan.
Jika dolar AS terus menguat, maka rupiah wajib untuk terus berhati-hati. Sebab, dolar AS bisa menerkam kapan saja seperti yang terjadi pada mayoritas mata uang Benua Kuning.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article RI Kurangi Ketergantungan Dolar AS
Most Popular