
Nantikan Pidato Gubernur The Fed, Wall Street Akan Menguat
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
24 August 2018 18:51

Jakarta, CNBC Indonesia - Wall Street akan dibuka menguat pada perdagangan hari ini. Hal ini terlihat dari kontrak futures tiga indeks saham utama AS: kontrak futures Dow Jones mengimplikasikan kenaikan sebesar 65 poin pada saat pembukaan, sementara S&P 500 dan Nasdaq diimplikasikan naik masing-masing sebesar 7 dan 25 poin.
Pelaku pasar menantikan pidato dari Gubernur the Federal Reserve Jerome Powell pada pukul 21:00 WIB. Powell rencanannya akan memberikan pidato berjudul "Monetary Policy in a Changing Economy" di Jackson Hole dalam acara Federal Reserve Bank of Kansas City Economic Policy Symposium.
Investor akan mencari petunjuk mengenai arah kebijakan suku bunga acuan dari bank sentral. Sebelumnya, potensi kenaikan suku bunga acuan sebanyak 4 kali pada tahun ini sudah semakin nyata pasca the Fed merilis risalah rapat yang diadakan tanggal 31 Juli hingga 1 Agustus.
Dalam risalah tersebut, the Fed mengisyaratkan bahwa bank sentral akan terus melakukan normalisasi suku bunga acuan.
"Banyak partisipan mengusulkan bahwa bila data yang masuk terus mendukung proyeksi perekonomian mereka saat ini, sepertinya akan segera pantas untuk mengambil langkah lanjutan dalam penarikan kebijakan yang akomodatif," menurut risalah tersebut, dilansir dari Reuters.
Ditengah perang dagang yang masih membara antara AS dengan China, sejatinya kenaikan suku bunga acuan yang tak begitu agresif akan lebih favorable bagi investor.
Berbicara mengenai perang dagang, perkembangannya memang tidak baik. Perundingan dagang antara AS dengan China yang digelar pada 22 dan 23 Agustus berakhir tanpa disepakatinya langkah-langkah konkret untuk mengakhiri perang dagang bilateral yang dimulai pada bulan lalu, seperti dikutip dari South China Morning Post.
Sebagai informasi, kemarin (23/8/2018) AS telah resmi menaikkan bea masuk bagi produk impor asal China senilai US$ 16 miliar menjadi 25%. Beberapa produk yang terpengaruh kebijakan ini diantaranya adalah semikonduktor, plastik, dan sepeda motor.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Walau Stress Test Bank Aman, Wall Street Dibuka di Zona Merah
Pelaku pasar menantikan pidato dari Gubernur the Federal Reserve Jerome Powell pada pukul 21:00 WIB. Powell rencanannya akan memberikan pidato berjudul "Monetary Policy in a Changing Economy" di Jackson Hole dalam acara Federal Reserve Bank of Kansas City Economic Policy Symposium.
Investor akan mencari petunjuk mengenai arah kebijakan suku bunga acuan dari bank sentral. Sebelumnya, potensi kenaikan suku bunga acuan sebanyak 4 kali pada tahun ini sudah semakin nyata pasca the Fed merilis risalah rapat yang diadakan tanggal 31 Juli hingga 1 Agustus.
"Banyak partisipan mengusulkan bahwa bila data yang masuk terus mendukung proyeksi perekonomian mereka saat ini, sepertinya akan segera pantas untuk mengambil langkah lanjutan dalam penarikan kebijakan yang akomodatif," menurut risalah tersebut, dilansir dari Reuters.
Ditengah perang dagang yang masih membara antara AS dengan China, sejatinya kenaikan suku bunga acuan yang tak begitu agresif akan lebih favorable bagi investor.
Berbicara mengenai perang dagang, perkembangannya memang tidak baik. Perundingan dagang antara AS dengan China yang digelar pada 22 dan 23 Agustus berakhir tanpa disepakatinya langkah-langkah konkret untuk mengakhiri perang dagang bilateral yang dimulai pada bulan lalu, seperti dikutip dari South China Morning Post.
Sebagai informasi, kemarin (23/8/2018) AS telah resmi menaikkan bea masuk bagi produk impor asal China senilai US$ 16 miliar menjadi 25%. Beberapa produk yang terpengaruh kebijakan ini diantaranya adalah semikonduktor, plastik, dan sepeda motor.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Walau Stress Test Bank Aman, Wall Street Dibuka di Zona Merah
Most Popular