
Fokus Investor
Tunggu Hasil Pertemuan The Fed, Simak Rekomendasi Broker Ini
Tito Bosnia, CNBC Indonesia
24 August 2018 08:17

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,65% ke level 5.982,99 pada penutupan perdagangan kemarin Kamis (23/8/18). Nilai transaksi tercatat sebesar Rp 9,53 triliun dengan volume sebanyak 9,04 miliar unit saham dan frekuensi perdagangan sebanyak 404.201 kali.
Namun penguatan IHSG tidak dibarengi dengan rupiah yang melemah 0,34% karena tidak mampu menandingi keperkasaan dolar Amerika Serikat (AS) yang menguat secara global.
Terlepas dari risiko yang ada, laju IHSG diselamatkan oleh aksi beli investor asing. Hingga akhir perdagangan, investor asing membukukan beli bersih sebesar Rp 552,3 miliar.
Peluang kenaikan masih terlihat terbuka cukup lebar ditopang oleh fundamental perekonomian yang kuat terlihat dari data perekonomian terlansir.
"Selain daripada itu harapan terhadap terus kembalinya arus dana investasi dari luar masih cukup besar agar dapat kembali membooster kenaikan IHSG," ungkap William Surya Wijaya Vice President Research Department.
Dirinya menambahkan, hari ini potensi kenaikan masih terlihat pada IHSG dengan kisaran harga di level 5.847-6.156.
Sedangkan saham-saham yang layak diperhatikan diantaranya saham : KAEF, INDF, ICBP, TLKM, HMSP, BBNI, BJTM, BBCA dan ROTI.
Kresna Sekuritas mengatakan IHSG masih berlanjut bullish pressure setelah libur Idul Adha, dan terlihat dinamika IHSG ke arah sideways. Sehingga perhatikan gap di sekitar level 6.050 yang belum tertutup.
"Untuk hari ini, kami perkirakan IHSG bergerak menguat di rentang 5.940- 6.010," ungkap William Mamudi analis dari Kresna.
Sementara itu, beberapa saham yang patut diperhatikan dalam perdagangan hari ini diantaranya adalah:
1. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI)
BBNI bergerak dalam sideways market di harga Rp 6.900 - Rp 8.800. Ada potensi tekanan beli berlanjut setelah technical rebound dari level support.
Trading buy : estimasi rentang di Rp 7.350 - Rp 7.800 dan stop loss di Rp 7.150
2. PT Indah Kiat Pulp & Paper (INKP)
INKP masih berlanjut dalam sideways market di Rp 16.500- 20.500. Saat ini tekanan beli berpotensi mendorong INKP kembali uji resisten di harga Rp 20.500. Terlihat juga stochastic sudah golden cross.
Trading buy : estimasi rentang di Rp 18.900 - Rp 20.050 dan stop loss di Rp 18.300.
3. PT Surya Citra Media Tbk (SCMA)
SCMA berada dalam trading range di Rp 1.850-2.250. Saat ini potensi tekanan beli berlanjut setelah technical rebound dan target bisa kembali uji swing high pada Rp 2.150.
Trading buy : estimasi rentang di Rp 1.980 - Rp 2.060 dan stop loss di Rp 1.940.
4. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM)
TLKM tertekan dan uji level support di Rp 3.250. Kresna Sekuritas melihat potensi technical rebound, dan bisa mendorong TLKM tutup gap di Rp 3.450.
Trading buy : estimasi rentang di Rp 3.270 - Rp 3.430 serta stop loss di Rp 3.220.
Kiwoom Sekuritas menyatakan perang dagang antara China dan Amerika Serikat (AS) masih terus berlanjut yang kini tengah memasuki babak baru, meskipun saat ini mereka tengah berdiskusi mengenai perdagangan.
"AS mulai menerapkan kebijakan tarif impor sebesar 25% atas produk China senilai US$ 16 miliar. China pun diprediksi akan melakukan hal yang sama kepada Amerika terkait hal ini", ungkap market review Kiwoom.
Beralih dari sana, postur RAPBN 2019 yang lebih kredibel memberikan kepercayaan yang positif terhadap pasar untuk tahun depan, infrastruktur akan menjadi pilihan.
Dengan alokasi dana Rp 420 triliun, pemerintah terus berfokus untuk mengembangkan infrastruktur. Secara teknikal hari indeks IHSG diprediksi menguat dengan support dan resistance di level 5.947-6.004.
Saham-saham yang perlu diperhatikan diantaranya :
1. PT Astra International Tbk (ASII)
Pada bulan Juli 2018 dimana kendaraan roda empat telah mengalami peningkatan volume penjualannya di 55.000 unit, sehingga sampai di semester I-2018 volume wholesales Astra sekitar 323.000 unit tentunya ini akan memberikan kontribusi pendapatan perusahaan.
Pada semester I 2018, penjualan untuk segmen otomotif sebesar Rp 51,31 triliun. Tumbuh 8,99% yoy dari tahun sebelumnya sebesar Rp 47,08 triliun. Sedangkan untuk segmen alat berat sebesar Rp 38,94 triliun atau tumbuh 32,31% dari tahun lalu sebesar Rp 29,43 triliun.
Secara jangka pendek,rekomendasi jual memiliki probabilitas 45% dengan target di level Rp 7.350 dan exit di level harga Rp 7.750. Sedangkan rekomendasi beli memiliki probabilitas 55% di target Rp 7.650 dan exit Rp 6.550, sedangkan support area berada di level Rp 7.285 dan resistance di level harga Rp 7.515.
2. PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL)
menargetkan kenaikan penjualan di kisaran 35%-40% dan laba bersih sebesar 20%-25% pada tahun ini dengan sejumlah strategi telah disiapkan.
Perusahaan dengan sejumlah strategi yang dimiliki tentunya akan terus berinovasi dalam pengembangan produksi dan juga berusaha untuk meningkatkan pangsa pasar baik lokal maupun luar negeri.
Sebagai informasi, selama semester pertama tahun ini, total penjualan kotor SRIL naik sebesar 35,6% jika dibandingkan dengan periode yang sama.
Strategi buy untuk investasi memiliki probabilitas 68% dengan target di level harga Rp 475 dan exit di level Rp 280/saham. Area support berada di level Rp 330 dan resistance di level Rp 345.
Samuel Sekuritas meyakini IHSG akan menguat menyentuh level 6.000 hari ini meskipun di awal minggu depan masih terdapat ancaman untuk turun kembali. IHSG akan memastikan di awal Uptrend menuju level 6.400 setelah breakout di level 6.110 pada minggu depan atau awal September 2018.
"Masih perlu diperhatikan ancaman downtrend bila IHSG turun di bawah 5.700 sebelum Agustus 2018 berakhir," ungkap analisa Samuel Sekuritas.
Untuk hari ini, Samuel Sekuritas menyukai saham ANTM, MEDC, SRIL dan RALS (Buy on Weakness). Berikut ulasannya :
Beli:
- ANTM (naik dalam bullish continuation)
- MEDC (naik dalam bullish reversal)
- SRIL (naik untuk breakout dan mengawali uptrend)
Jual :
- PWON (turun dalam bullish reversal)
- RALS(turun dalam bullish continuation)
Valbury Sekuritas memperkirakan dari sisi pasar penurunan bursa AS bisa mempengaruhi bursa regional Asia dan kondisi ini juga dapat berdampak bagi pergerakan IHSG pada perdagangan saham hari ini.
Perspektif teknikal berada di support level 5.948 hingga 5.891 dan resistance level di 6.005 hingga level 6.062. Saham yang menjadi perhatian diantaranya :
INTP: Trading Buy
• Close 17000, TP 17475
• Boleh buy di level 16025-17000
• Resistance di 17475 & support di 16025
• Waspadai jika tembus di 16025
• Batasi resiko di 15900
ANTM: Trading Buy
• Close 870, TP 885
• Boleh buy di level 845-870
• Resistance di 885 & support di 845
• Waspadai jika tembus di 845
• Batasi resiko di 835
ICBP : Trading Buy
• Close 8925, TP 9250
• Boleh buy di level 8750-8925
• Resistance di 9250 & support di 8750
• Waspadai jika tembus di 8750
• Batasi resiko di 8650
ITMG: Trading Buy
• Close 25675, TP 26325
• Boleh buy di level 25275-25675
• Resistance di 26325 & support di 25275
• Waspadai jika tembus di 25275
• Batasi resiko di 25000
MAIN: Trading Buy
• Close 1485, TP 1530
• Boleh buy di level 1435-1485
• Resistance di 1530 & support di 1435
• Waspadai jika tembus di 1435
• Batasi resiko di 1420
CTRA: Trading Buy
• Close 895, TP 915
• Boleh buy di level 860-895
• Resistance di 915 & support di 860
• Waspadai jika tembus di 860
• Batasi resiko di 850
(roy/roy) Next Article Pasca Libur Lebaran, IHSG Anjlok
Namun penguatan IHSG tidak dibarengi dengan rupiah yang melemah 0,34% karena tidak mampu menandingi keperkasaan dolar Amerika Serikat (AS) yang menguat secara global.
Terlepas dari risiko yang ada, laju IHSG diselamatkan oleh aksi beli investor asing. Hingga akhir perdagangan, investor asing membukukan beli bersih sebesar Rp 552,3 miliar.
Setelah melakukan jual bersih yang begitu besar sepanjang 2018 (Rp 51,8 triliun sampai dengan penutupan perdagangan hari Selasa, 21/8/2018), investor asing mulai melakukan aksi beli guna mengantisipasi jika IHSG rebound.
5 besar saham yang paling banyak diburu investor asing adalah : PT Bank Central Asia Tbk/BBCA (Rp 443,1 miliar), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk/BBRI (Rp 207,8 miliar), PT Astra International Tbk/ASII (Rp 65 miliar), PT Sat Nusapersada Tbk/PTSN (Rp 31,3 miliar), dan PT Ace Hardware Indonesia Tbk/ACES (Rp 27 miliar).
Lantas, berikut ulasan para broker terkait saham-saham yang patut untuk diperhatikan dalam perdagangan hari ini sekaligus menutup akhir pekan pada Jumat (24/8/18).
Indosurya Sekuritas menyatakan, dalam mengakhiri pekan pendek hari ini, IHSG masih terlihat berada dalam rentang konsolidasi wajar.Lantas, berikut ulasan para broker terkait saham-saham yang patut untuk diperhatikan dalam perdagangan hari ini sekaligus menutup akhir pekan pada Jumat (24/8/18).
Peluang kenaikan masih terlihat terbuka cukup lebar ditopang oleh fundamental perekonomian yang kuat terlihat dari data perekonomian terlansir.
"Selain daripada itu harapan terhadap terus kembalinya arus dana investasi dari luar masih cukup besar agar dapat kembali membooster kenaikan IHSG," ungkap William Surya Wijaya Vice President Research Department.
Dirinya menambahkan, hari ini potensi kenaikan masih terlihat pada IHSG dengan kisaran harga di level 5.847-6.156.
Sedangkan saham-saham yang layak diperhatikan diantaranya saham : KAEF, INDF, ICBP, TLKM, HMSP, BBNI, BJTM, BBCA dan ROTI.
Kresna Sekuritas mengatakan IHSG masih berlanjut bullish pressure setelah libur Idul Adha, dan terlihat dinamika IHSG ke arah sideways. Sehingga perhatikan gap di sekitar level 6.050 yang belum tertutup.
"Untuk hari ini, kami perkirakan IHSG bergerak menguat di rentang 5.940- 6.010," ungkap William Mamudi analis dari Kresna.
Sementara itu, beberapa saham yang patut diperhatikan dalam perdagangan hari ini diantaranya adalah:
1. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI)
BBNI bergerak dalam sideways market di harga Rp 6.900 - Rp 8.800. Ada potensi tekanan beli berlanjut setelah technical rebound dari level support.
Trading buy : estimasi rentang di Rp 7.350 - Rp 7.800 dan stop loss di Rp 7.150
2. PT Indah Kiat Pulp & Paper (INKP)
INKP masih berlanjut dalam sideways market di Rp 16.500- 20.500. Saat ini tekanan beli berpotensi mendorong INKP kembali uji resisten di harga Rp 20.500. Terlihat juga stochastic sudah golden cross.
Trading buy : estimasi rentang di Rp 18.900 - Rp 20.050 dan stop loss di Rp 18.300.
3. PT Surya Citra Media Tbk (SCMA)
SCMA berada dalam trading range di Rp 1.850-2.250. Saat ini potensi tekanan beli berlanjut setelah technical rebound dan target bisa kembali uji swing high pada Rp 2.150.
Trading buy : estimasi rentang di Rp 1.980 - Rp 2.060 dan stop loss di Rp 1.940.
4. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM)
TLKM tertekan dan uji level support di Rp 3.250. Kresna Sekuritas melihat potensi technical rebound, dan bisa mendorong TLKM tutup gap di Rp 3.450.
Trading buy : estimasi rentang di Rp 3.270 - Rp 3.430 serta stop loss di Rp 3.220.
Kiwoom Sekuritas menyatakan perang dagang antara China dan Amerika Serikat (AS) masih terus berlanjut yang kini tengah memasuki babak baru, meskipun saat ini mereka tengah berdiskusi mengenai perdagangan.
"AS mulai menerapkan kebijakan tarif impor sebesar 25% atas produk China senilai US$ 16 miliar. China pun diprediksi akan melakukan hal yang sama kepada Amerika terkait hal ini", ungkap market review Kiwoom.
Beralih dari sana, postur RAPBN 2019 yang lebih kredibel memberikan kepercayaan yang positif terhadap pasar untuk tahun depan, infrastruktur akan menjadi pilihan.
Dengan alokasi dana Rp 420 triliun, pemerintah terus berfokus untuk mengembangkan infrastruktur. Secara teknikal hari indeks IHSG diprediksi menguat dengan support dan resistance di level 5.947-6.004.
Saham-saham yang perlu diperhatikan diantaranya :
1. PT Astra International Tbk (ASII)
Pada bulan Juli 2018 dimana kendaraan roda empat telah mengalami peningkatan volume penjualannya di 55.000 unit, sehingga sampai di semester I-2018 volume wholesales Astra sekitar 323.000 unit tentunya ini akan memberikan kontribusi pendapatan perusahaan.
Pada semester I 2018, penjualan untuk segmen otomotif sebesar Rp 51,31 triliun. Tumbuh 8,99% yoy dari tahun sebelumnya sebesar Rp 47,08 triliun. Sedangkan untuk segmen alat berat sebesar Rp 38,94 triliun atau tumbuh 32,31% dari tahun lalu sebesar Rp 29,43 triliun.
Secara jangka pendek,rekomendasi jual memiliki probabilitas 45% dengan target di level Rp 7.350 dan exit di level harga Rp 7.750. Sedangkan rekomendasi beli memiliki probabilitas 55% di target Rp 7.650 dan exit Rp 6.550, sedangkan support area berada di level Rp 7.285 dan resistance di level harga Rp 7.515.
2. PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL)
menargetkan kenaikan penjualan di kisaran 35%-40% dan laba bersih sebesar 20%-25% pada tahun ini dengan sejumlah strategi telah disiapkan.
Perusahaan dengan sejumlah strategi yang dimiliki tentunya akan terus berinovasi dalam pengembangan produksi dan juga berusaha untuk meningkatkan pangsa pasar baik lokal maupun luar negeri.
Sebagai informasi, selama semester pertama tahun ini, total penjualan kotor SRIL naik sebesar 35,6% jika dibandingkan dengan periode yang sama.
Strategi buy untuk investasi memiliki probabilitas 68% dengan target di level harga Rp 475 dan exit di level Rp 280/saham. Area support berada di level Rp 330 dan resistance di level Rp 345.
Samuel Sekuritas meyakini IHSG akan menguat menyentuh level 6.000 hari ini meskipun di awal minggu depan masih terdapat ancaman untuk turun kembali. IHSG akan memastikan di awal Uptrend menuju level 6.400 setelah breakout di level 6.110 pada minggu depan atau awal September 2018.
"Masih perlu diperhatikan ancaman downtrend bila IHSG turun di bawah 5.700 sebelum Agustus 2018 berakhir," ungkap analisa Samuel Sekuritas.
Untuk hari ini, Samuel Sekuritas menyukai saham ANTM, MEDC, SRIL dan RALS (Buy on Weakness). Berikut ulasannya :
Beli:
- ANTM (naik dalam bullish continuation)
- MEDC (naik dalam bullish reversal)
- SRIL (naik untuk breakout dan mengawali uptrend)
Jual :
- PWON (turun dalam bullish reversal)
- RALS(turun dalam bullish continuation)
Valbury Sekuritas memperkirakan dari sisi pasar penurunan bursa AS bisa mempengaruhi bursa regional Asia dan kondisi ini juga dapat berdampak bagi pergerakan IHSG pada perdagangan saham hari ini.
Perspektif teknikal berada di support level 5.948 hingga 5.891 dan resistance level di 6.005 hingga level 6.062. Saham yang menjadi perhatian diantaranya :
INTP: Trading Buy
• Close 17000, TP 17475
• Boleh buy di level 16025-17000
• Resistance di 17475 & support di 16025
• Waspadai jika tembus di 16025
• Batasi resiko di 15900
ANTM: Trading Buy
• Close 870, TP 885
• Boleh buy di level 845-870
• Resistance di 885 & support di 845
• Waspadai jika tembus di 845
• Batasi resiko di 835
ICBP : Trading Buy
• Close 8925, TP 9250
• Boleh buy di level 8750-8925
• Resistance di 9250 & support di 8750
• Waspadai jika tembus di 8750
• Batasi resiko di 8650
ITMG: Trading Buy
• Close 25675, TP 26325
• Boleh buy di level 25275-25675
• Resistance di 26325 & support di 25275
• Waspadai jika tembus di 25275
• Batasi resiko di 25000
MAIN: Trading Buy
• Close 1485, TP 1530
• Boleh buy di level 1435-1485
• Resistance di 1530 & support di 1435
• Waspadai jika tembus di 1435
• Batasi resiko di 1420
CTRA: Trading Buy
• Close 895, TP 915
• Boleh buy di level 860-895
• Resistance di 915 & support di 860
• Waspadai jika tembus di 860
• Batasi resiko di 850
(roy/roy) Next Article Pasca Libur Lebaran, IHSG Anjlok
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular