Jokowi Kucurkan Rp 1 T Bangun Rumah Tahan Gempa di Lombok

Exist In Exist, CNBC Indonesia
22 August 2018 10:55
Pembangunan rumah tahan gempa atau disebut Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA) untuk menggantikan rumah warga yang rusak.
Foto: Biro Pers Setpres/Laily Rachev
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden RI Joko Widodo tengah bersiap menerbitkan Instruksi Presiden (Inpres) yang akan menjadi dasar hukum penanganan pasca-gempa di Lombok.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan Inpres tersebut juga akan mengatur kegiatan pembangunan rumah tahan gempa atau disebut Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA) untuk menggantikan rumah warga yang rusak.

"Kalau [perbaikan] rumah ditargetkan [selesai] enam bulan karena dikerjakan bareng-bareng. [Jumlah rumah rusak] yang diverifikasi Bupati [ada] 11.000 [unit] dari 38.000 [unit]. [Anggarannya] kalau target pertama ini Rp 1 triliun untuk rumah," jelasnya di Kementerian PUPR, Rabu (22/8/2018).

Basuki mengatakan sampai akhir Agustus ini, pihaknya terus mempersiapkan seluruh pihak yang akan terlibat dengan memberikan pelatihan pembangunan rumah tahan gempa.

"Yang [perbaikan] rumah, perintahnya Pak Wapres mulai September semua harus sudah mulai. Sekarang ini persiapan, caranya adalah gotong royong dgn uang Rp 50 juta yang diberikan, mereka harus bisa bangun rumahnya dengan kami," paparnya.

Mendampingi warga setempat, ribuan mahasiswa Fakultas Teknik dari Universitas Mataram, Universitas Udayana, dan UGM serta anggota TNI akan mengikuti pelatihan pembangunan 20 unit contoh rumah tahan gempa yang materialnya sudah dikirim beberapa waktu lalu.

"Tapi catatan, kan semen langka. Makanya kemarin dipanggil juga Gubernur Jawa Timur dan Kadin NTB. Jadi Kadin NTP ditugaskan untuk membuat kios-kios di semua kecamatan. Untuk kios semen, pasir, besi baja, kemudian BUMN juga bikin batching plant untuk mencetak kolom-kolom RISHA itu," jelas Basuki.

Selain perbaikan rumah, pihaknya juga sudah memulai perbaikan berbagai fasilitas umum yang rusak, seperti sekolah, masjid, pasar, dan rumah sakit.

"Kalau [perbaikan] fasilitas umum [target selesai] satu tahun. Makanya Inpresnya sampai Desember 2019. Kemarin sudah dikomunikasikan, sudah naik ke Pak Presiden. Kalau [anggaran perbaikan] fasilitas umum ini tergantung berapa yang diperbaiki, jadi diperbaiki dulu," pungkasnya.
(hps/hps) Next Article Basuki Hadimuljono Raih Penghargaan The Best Minister 2020

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular