
AS-China Kalem, Rupiah Menguat 0,08% terhadap Yen
Alfado Agustio, CNBC Indonesia
21 August 2018 12:34

Jakarta, CNBC Indonesia - Situasi global yang masih kondusif mendorong rupiah menguat terhadap yen siang ini.
Pada Selasa (21/8/2018) pukul 11:20 WIB, JPY 1 dibanderol Rp 132,38. Rupiah menguat 0,08% dibandingkan penutupan perdagangan kemarin.
Meredanya tensi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China untuk sementara waktu, menjadi angin segar bagi perdamaian global. Investor tidak takut lagi masuk ke instrumen investasi berisiko tinggi sehingga investasi minim resiko (safe haven) mulai ditinggalkan.
"Bagus jika mereka mengirim delegasi ke sini. Kami berdua sudah agak lama tidak melakukan itu," ujar Lawrence 'Larry' Kudlow, Penasihat Ekonomi Gedung Putih, dikutip dari Reuters.
Sejak awal tahun, hubungan dagang AS-China memang ngeri-ngeri sedap. Saling hujat dan balas pantun pengenaan bea menghiasi pemberitaan. Meski relasi keduanya sempat mesra seusai pidato Presiden China Xi Jinping di Boao Forum April lalu, tetapi sesudahnya kembali memanas.
Oleh karena itu, pelaku pasar melihat ada secercah harapan tatkala dua ekonomi terbesar di bumi ini membuka pintu untuk negosiasi, yang membuka peluang perang dagang bisa dihentikan.
"Banyak yang akan diuntungkan jika tidak ada perang dagang. Sektor industri, material, dan energi akan melesat," kata Keith Lerner, Chief Market Strategist di SunTrust Advisory Services yang berbasis di Atlanta, mengutip Reuters.
Sebagai salah satu instrumen safe haven, permintaan terhadap yen Jepang ikut ikutan lesu. Akibatnya, mata uang tersebut pun melemah terhadap mata uang global termasuk rupiah siang ini.
Harga jual yen di empat bank utama nasional mulai turun di bawah Rp 135/JPY hingga pukul 11:05 WIB:
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/roy) Next Article Rupiah Loyo, Ini Curhatan Pengusaha
Pada Selasa (21/8/2018) pukul 11:20 WIB, JPY 1 dibanderol Rp 132,38. Rupiah menguat 0,08% dibandingkan penutupan perdagangan kemarin.
![]() |
"Bagus jika mereka mengirim delegasi ke sini. Kami berdua sudah agak lama tidak melakukan itu," ujar Lawrence 'Larry' Kudlow, Penasihat Ekonomi Gedung Putih, dikutip dari Reuters.
Oleh karena itu, pelaku pasar melihat ada secercah harapan tatkala dua ekonomi terbesar di bumi ini membuka pintu untuk negosiasi, yang membuka peluang perang dagang bisa dihentikan.
"Banyak yang akan diuntungkan jika tidak ada perang dagang. Sektor industri, material, dan energi akan melesat," kata Keith Lerner, Chief Market Strategist di SunTrust Advisory Services yang berbasis di Atlanta, mengutip Reuters.
Sebagai salah satu instrumen safe haven, permintaan terhadap yen Jepang ikut ikutan lesu. Akibatnya, mata uang tersebut pun melemah terhadap mata uang global termasuk rupiah siang ini.
Harga jual yen di empat bank utama nasional mulai turun di bawah Rp 135/JPY hingga pukul 11:05 WIB:
Bank | Harga Beli | Harga Jual |
Bank Mandiri | Rp 129,54 | Rp 134,47 |
Bank BNI | Rp 129,33 | Rp 135,93 |
Bank BRI | Rp 130,63 | Rp 133,39 |
Bank BCA | Rp 129,59 | Rp 136,19 |
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/roy) Next Article Rupiah Loyo, Ini Curhatan Pengusaha
Most Popular