Melemah Lagi, Rupiah Keok Lawan Yuan 5 Hari Berturut-turut

Alfado Agustio, CNBC Indonesia
21 August 2018 10:11
Intervensi bank sentral China dan rilis pertumbuhan investasi asing disinyalir memberikan faktor penguat bagi mata uang Renmimbi.
Foto: REUTERS/Petar Kujundzic
Jakarta, CNBC Indonesia - Pagi ini, rupiah masih sulit menguat di hadapan yuan. Intervensi bank sentral China dan rilis pertumbuhan investasi asing disinyalir memberikan faktor penguat bagi mata uang Renmimbi tersebut. 

Pada Selasa (21/8/2018), pukul 09:42 WIB, CNY 1 di pasar spot ditransaksikan di Rp 2.128,95. Rupiah melemah 0,14% dibandingkan perdagangan kemarin. Selain itu, pelemahan yang ada menyebabkan rupiah tertekan 5 hari berturut-turut. 
Melemah Lagi, Rupiah Keok Lawan Yuan 5 Hari Berturut-turutSumber: Reuters
Bank sentral China (People's Bank of China/PBoC) kembali memperkuat kurs tengah yuan hari ini. PBoC menetapkan kurs tengah sebesar CNY6.8360 atau menguat 0,52% dibandingkan kurs tengah kemarin. 

Intervensi PBoC ditengarai untuk membantah tuduhan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump. Dalam wawancara dengan Reuters, Trump kembali menuduh China dengan sengaja mendevaluasi mata uangnya. 

"Ketika AS menerapkan bea masuk, China menurunkan nilai tukar yuan. China memanipulasi kurs mereka, itu pasti. Uni Eropa juga melakukan hal yang sama dengan euro," tegasnya.  

Di tengah rencana pertemuan antar kedua negara hari ini, tuduhan ini bisa menjadi penghambat negosiasi yang ada. Oleh karenanya, wajar jika PBoC merespon dengan memperkuat kurs tengah mata uangnya. Di hadapan dolar AS, pagi ini yuan menguat 0,20%.

Di sisi lain, sentimen yang mendorong penguatan yuan datang dari rilis data aliran modal asing ke China. Menurut data Kementerian Perdagangan China per Juli 2018, investasi asing lanngsung (foreign direct investment/FDI) tumbuh 2,3% secara tahunan (Year-on-Year/YOY). 

Capaian itu membalik posisi Juli 2017 yang -1,2%. Pertumbuhan FDI mengindikasikan bahwa investor asing mulai berani masuk ke Negeri Panda pasca adanya friksi dagang antara China dan AS. 

Akibatnya, harga jual yuan kembali menembus di atas Rp 2.200/yuan. Berikut data perdagangan di tiga bank nasional terbesar hingga pukul 09:30 WIB: 
BankHarga BeliHarga Jual
Bank MandiriRp 2.029,00Rp 2.176,00
Bank BRIRp 2.057,76Rp 2.202,41
Bank BCARp 2.058,00Rp 2.186,00
TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/roy) Next Article Rupiah Loyo, Ini Curhatan Pengusaha

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular