Rupiah Diproyeksi Bergerak di Rp 14.400/US$ Tahun 2019

Arys Aditya, CNBC Indonesia
16 August 2018 14:34
Faktor eksternal yang akan mempengaruhi nilai tukar rupiah selama 2019 cukup banyak.
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Faktor eksternal yang akan mempengaruhi nilai tukar rupiah selama 2019 cukup banyak. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diproyeksi bergerak di level Rp 14.400/US$ pada tahun politik.

Demikian dikutip CNBC Indonesia, Kamis (16/8/2018) dalam Bahan presentasi RAPBN 2019 Kementerian Keuangan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pergerakan nilai tukar tahun 2019 di antaranya :
  • Perbaikan ekonomi AS // Normalisasi Kebijakan Moneter AS
  • Fiskal Ekspansif AS // Peningkatan Defisit // Kenaikan yield US T Bills, Kebijakan perdagangan proteksionis
  • Kenaikan harga minyak dunia, permasalahan geopolitik

Sementara faktor positif yang akan menahan pelemahan nilai tukar rupiah :
  • Fundamental ekonomi Indonesia yang kuat (inflasi yang terkendali, defisist fiskal yang sehat, serta peningkatan peringkat utang dan EODB) 

  • Kebijakan stabilisasi nilai Rupiah secara terukur sesuai dengan fundamental ekonomi oleh Bank Indonesia didukung cadangan devisa yang cukup 

  • Penguatan koordinasi kebijakan terus berlangsung dalam rangka memperbaiki stabilitas makroekonomi, termasuk koordinasi penyediaan pasokan dan kebutuhan valuta asing di antara BUMN 

  • Masih berlangsungnya quantitative easing serta rendahnya suku bunga di Eropa dan Jepang mengimbangi potensi capital outflows lanjutan 

  • Pelemahan nilai tukar rupiah berpotensi mendorong kinerja ekspor 


Tingkat Inflasi

Sementara pemerintah memproyeksikan tingkat inlasi akan terjaga di 3,5% di 2019.

Beberapa faktor yang akan mempengaruhi inflasi tahun 2019 :
  • Pencapaian target inflasi tahun 2019 akan ditopang oleh terkendalinya laju inflasi inti dan volatile food 

  • Inflasi volatile food akan dikendalikan dengan kebijakan tata niaga pangan, penguatan pemantauan distribusi, dan peningkatan produktivitas pertanian. Pembangunan infrastruktur akan mendorong peningkatan kapasitas produksi dan efisiensi sistem distribusi 

  • Kebijakan administered price, terutama kebijakan harga energi akan diminimalkan untuk menjaga daya beli masyarakat
  • Risiko tekanan inflasi tahun 2019, antara lain depresiasi rupiah (imported inflation) sebagai dampak ketidakpastian perekonomian global serta potensi peningkatan harga minyak mentah global 


(dru) Next Article RI Kurangi Ketergantungan Dolar AS

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular