
Rupiah Menguat 0,19% terhadap Yen, Jelang Pertemuan China-AS
Alfado Agustio, CNBC Indonesia
16 August 2018 12:41

Jakarta, CNBC Indonesia - Siang ini, rupiah mampu menguat terhadap yen Jepang. Munculnya kabar pertemuan antara China dan Amerika Serikat (AS) di Washington dalam waktu dekat menjadi sentimen positif bagi rupiah.
Pada Kamis (16/8/2018) pukul 12:20 WIB, JPY 1 dibanderol Rp 131,53. Rupiah menguat 0,19% dibandingkan penutupan perdagangan kemarin.
Penguatan yang terjadi ikut mendorong harga jual yen turun di bawah Rp 135/JPY. Berikut data kurs di empat bank nasional terbesar hingga pukul 12:10 WIB:
Penguatan rupiah siang ini, tidak lepas dari perkembangan terbaru perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China. Dikutip dari Reuters, muncul kabar perwakilan pemerintah China berkunjung ke AS dalam waktu dekat untuk membahas isu-isu perdagangan.
Friksi dagang AS vs China masih memanas. Terbaru, China melaporkan kebijakan AS ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). China memprotes kebijakan AS yang memberi subsidi kepada perusahaan energi terbarukan dan menerapkan bea masuk untuk impor panel surya.
"AS mendistorsi pasar global dan mengusik kepentingan China. Oleh karena itu, China menempuh jalan penyelesaian sengketa di WTO untuk mempertahankan hak dan kepentingannya dalam menjaga ketertiban perdagangan multilateral," sebut Kementerian Perdagangan China, dikutip Reuters.
Sengan pembicaraan AS-China, diharapkan ada titik temu di antara mereka sehingga perselisihan bisa diselesaikan. Hal ini sedikit menenangkan pasar, sehingga investor mulai berani masuk ke instrumen investasi berisiko tinggi.
Secara bersamaan, permintaan terhadap instrumen investasi minim resiko (safe haven) seperti yen pun berkurang. Di hadapan dolar AS siang ini, yen melemah 0,05%, sehingga berdampak pada penguatan rupiah terhadap mata uang Negara Matahari terbit.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/roy) Next Article Rupiah Loyo, Ini Curhatan Pengusaha
Pada Kamis (16/8/2018) pukul 12:20 WIB, JPY 1 dibanderol Rp 131,53. Rupiah menguat 0,19% dibandingkan penutupan perdagangan kemarin.
![]() |
Bank | Harga Beli | Harga Jual |
Bank Mandiri | Rp 128,95 | Rp 133,83 |
Bank BNI | Rp 129,04 | Rp 135,64 |
Bank BRI | Rp 130,30 | Rp 133,04 |
Bank BCA | Rp 128,80 | Rp 135,38 |
Penguatan rupiah siang ini, tidak lepas dari perkembangan terbaru perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China. Dikutip dari Reuters, muncul kabar perwakilan pemerintah China berkunjung ke AS dalam waktu dekat untuk membahas isu-isu perdagangan.
"AS mendistorsi pasar global dan mengusik kepentingan China. Oleh karena itu, China menempuh jalan penyelesaian sengketa di WTO untuk mempertahankan hak dan kepentingannya dalam menjaga ketertiban perdagangan multilateral," sebut Kementerian Perdagangan China, dikutip Reuters.
Sengan pembicaraan AS-China, diharapkan ada titik temu di antara mereka sehingga perselisihan bisa diselesaikan. Hal ini sedikit menenangkan pasar, sehingga investor mulai berani masuk ke instrumen investasi berisiko tinggi.
Secara bersamaan, permintaan terhadap instrumen investasi minim resiko (safe haven) seperti yen pun berkurang. Di hadapan dolar AS siang ini, yen melemah 0,05%, sehingga berdampak pada penguatan rupiah terhadap mata uang Negara Matahari terbit.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/roy) Next Article Rupiah Loyo, Ini Curhatan Pengusaha
Most Popular