
Rupiah Masih Terkulai, Melemah 0,28% terhadap Dolar Singapura
Alfado Agustio, CNBC Indonesia
16 August 2018 09:43

Jakarta, CNBC Indonesia - Defisit neraca perdagangan Indonesia bulan Juli yang diluar perkiraan masih memperberat langkah rupiah, sehingga mata uang Garuda melemah terhadap dolar Singapura.
Pada Kamis (16/8/2018), pukul 09:20 WIB, SG$ 1 pada pasar spot ditransaksikan di Rp 10.603,31. Rupiah melemah 0,28 % dibandingkan perdagangan kemarin.
Sementara itu, harga jual dolar Singapura di beberapa bank nasional masih di atas Rp 10.700/US$. Berikut data kurs dolar Singapura di empat bank utama nasional hingga pukul 09:05 WIB:
Sentimen neraca perdagangan memberikan dampak psikologis yang fundamental bagi pelaku pasar uang sehingga kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) 7-Day Reverse Repo Rate tidak cukup untuk mengangkat kurs rupiah terhadap dolar Singapura.
Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data neraca perdagangan per Juli 2018, di mana Indonesia mengalami defisit US$ 2,03 miliar atau tertinggi sejak Juli 2013. Angka ini diluar ekspektasi, mengingat konsensus yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan defisit hanya US$ 640 juta.
Sementara itu, kondisi neraca perdagangan antara Indonesia dan Singapura pun tidak jauh berbeda. Per Juli 2018, Indonesia kembali mengalami defisit khususnya untuk produk non-migas senilai US$ 225,7 juta. Sejak awal 2018, Indonesia tekor dalam perdagangan dengan Negeri Singa.
Situasi aliran devisa yang lebih tinggi masuk ke Negara Pulau tersebut menjadi sentimen positif bagi mata uang domestik. Akibatnya, dolar Singapura pun digdaya di hadapan rupiah pada pagi ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags) Next Article Banjir Impor Produk China, Rupiah Terkapar terhadap Yuan
Pada Kamis (16/8/2018), pukul 09:20 WIB, SG$ 1 pada pasar spot ditransaksikan di Rp 10.603,31. Rupiah melemah 0,28 % dibandingkan perdagangan kemarin.
Sementara itu, harga jual dolar Singapura di beberapa bank nasional masih di atas Rp 10.700/US$. Berikut data kurs dolar Singapura di empat bank utama nasional hingga pukul 09:05 WIB:
Bank | Harga Beli | Harga Jual |
Bank Mandiri | Rp 10.430,00 | Rp 10,729,00 |
Bank BNI | Rp 10.484,00 | Rp 10.744,00 |
Bank BRI | Rp 10.505,00 | Rp 10.634,67 |
Bank BCA | Rp 10.455,00 | Rp 10.680,00 |
Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data neraca perdagangan per Juli 2018, di mana Indonesia mengalami defisit US$ 2,03 miliar atau tertinggi sejak Juli 2013. Angka ini diluar ekspektasi, mengingat konsensus yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan defisit hanya US$ 640 juta.
Sementara itu, kondisi neraca perdagangan antara Indonesia dan Singapura pun tidak jauh berbeda. Per Juli 2018, Indonesia kembali mengalami defisit khususnya untuk produk non-migas senilai US$ 225,7 juta. Sejak awal 2018, Indonesia tekor dalam perdagangan dengan Negeri Singa.
![]() |
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags) Next Article Banjir Impor Produk China, Rupiah Terkapar terhadap Yuan
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular