Lira Menguat Lawan Dolar AS, Dow Jones Siap Meroket 136 Poin

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
14 August 2018 20:43
Wall Street akan dibuka menguat pada perdagangan hari ini.
Foto: REUTERS/Lucas Jackson
Jakarta, CNBC Indonesia - Wall Street akan dibuka menguat pada perdagangan hari ini. Hal ini terlihat dari kontrak futures tiga indeks saham utama AS: kontrak futures Dow Jones mengimplikasikan kenaikan sebesar 136 poin pada saat pembukaan, sementara S&P 500 dan Nasdaq diimplikasikan naik masing-masing sebesar 14 dan 45 poin.

Nilai tukar lira yang berhasil membalikkan keadaan membuat tekanan bagi bursa saham Negeri Paman Sam menjadi mereda. Hingga sore ini, lira menguat 4,18% melawan dolar AS di pasar spot. Sebelumnya pada hari Jumat (10/8/2018) dan Senin (13/8/2018), lira melemah signifikan.

Meredanya pelemahan lira lantas meredakan kekhawatiran terkait tekanan kepada bank-bank yang meminjamkan uang kepada nasabah di Turki. AS sendiri termasuk dalam jajaran bank yang memberikan pinjaman kepada nasabah di Turki, walaupun nilainya tak besar yakni US$ 18 miliar, menurut data dari Bank for International Settlements (BIS), dikutip dari CNBC International. Sebagai perbandingan, bank-bank asal Spanyol meminjamkan US$ 83,3 miliar, Prancis US$ 38,4 miliar, dan Italia US$ 17 miliar.

Sebelumnya, nilai tukar lira merosot turun pasca Presiden AS Donald Trump menyetujui pengenaan bea masuk bagi impor baja asal Turki sebesar 50%. Aluminium juga kena bea masuk 20%.

Kebijakan Trump ini merupakan balasan terhadap langkah Turki yang menahan seorang Pastur asal AS, Andrew Brunson. Pemerintah Turki menuding Brunson sebagai salah satu pendukung upaya kudeta pada 2016. Brunson menolak tuduhan tersebut, tetapi nasibnya masih terkatung-katung.

Namun begitu, Wall Street tetap bisa diseret ke zona merah. Pasalnya, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada hari ini mengatakan negaranya akan memboikot berbagai produk elektronik asal Amerika Serikat (AS).

"Kami akan memboikot barang-barang elektronik AS," ujarnya dalam pidato yang disiarkan di televisi, seperti dilaporkan oleh AFP. "Jika [AS] punya iPhone, ada Samsung di lain pihak."

Pada hari ini pukul 19:30 WIB, data pertumbuhan import price index periode Juli akan diumumkan. Tidak ada anggota FOMC yang dijadwalkan berbicara pada hari ini.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ank/roy) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular