Pelemahan Rupiah terhadap Yen Berlanjut di Hari Ke-4

Alfado Agustio, CNBC Indonesia
14 August 2018 13:11
Pelemahan rupiah terhadap yen Jepang memasuki hari keempat.
Foto: REUTERS/Thomas White
Jakarta, CNBC Indonesia - Pelemahan rupiah terhadap yen Jepang memasuki hari keempat. Ancaman krisis Turki yang belum mereda masih menjadi penyebab utama pelemahan tersebut. 

Pada Selasa (14/8/2018) pukul 12:53 WIB, JPY 1 dibanderol Rp 131,94. Rupiah melemah 0,15% dibandingkan penutupan perdagangan kemarin. 
Pelemahan Rupiah terhadap Yen Berlanjut di Hari Ke-4Sumber: Reuters
Kondisi ini mengakibatkan harga jual yen tetap bertahan di atas Rp 135/JPY. Berikut data perdagangan di empat bank nasional terbesar hingga pukul 12:50 WIB:
BankHarga BeliHarga Jual
Bank MandiriRp 129,96Rp 133,85
Bank BNIRp 128,81Rp 135,41
Bank BRIRp 130,71Rp 133,47
Bank BCARp 128,78Rp 135,35
Ancaman krisis ekonomi di Turki berawal dari anjloknya mata uang lira. Hal ini terjadi akibat tindakan Presiden AS Donald Trump menyetujui pengenaan bea masuk bagi impor baja asal Turki sebesar 50% dan aluminium sebesar 20%.   

"Saya telah menyetujui penggandaan tarif bea masuk untuk baja dan aluminium kepada Turki, karena mata uang mereka melemah terhadap dolar AS kami yang begitu kuat! Hubungan kami dengan Turki tidak baik pada saat ini!" tegas Trump melalui cuitan di Twitter, akhir pekan lalu. 

Kebijakan Trump ini merupakan balasan terhadap langkah Turki yang menahan pastur asal AS, Andrew Brunson. Pemerintah Turki menuding Brunson sebagai salah satu pendukung upaya kudeta pada 2016. Brunson menolak tuduhan tersebut, tetapi nasibnya masih terkatung-katung. 


Upaya Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan untuk meredakan tekanan terhadap lira dengan menyuruh masyarakatnya menukarkan dolar AS dan emas ke lira tak direspons positif oleh pelaku pasar. Pada perdagangan kemarin, lira kembali merosot sebesar 6,33%. 

Ketika lira terus melemah, dikhawatirkan utang luar negeri perusahaan-perusahaan di Turki membengkak. Dalam satu titik, potensi gagal bayar (default) massal pun tidak bisa diabaikan.  

Jika default itu terjadi, maka dampaknya bisa meluas. Sebab, perusahaan-perusahaan asal Turki banyak meminjam uang di bank luar negeri.  Oleh karena itu, pasar mencemaskan akan terjadi efek penularan (contagion effect) terhadap sistem keuangan global.
 

Risiko ini yang memicu kekhawatiran investor sehingga mereka memburu instrumen minim risiko (safe haven), seperti mata uang yen Jepang. Akibatnya yen pun di atas angin sehingga mampu menekan rupiah untuk hari keempat.  

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/roy) Next Article Rupiah Loyo, Ini Curhatan Pengusaha

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular