
Genjot Penjualan SUV, Tapi Asing Masih Lepas Saham Astra
Monica Wareza, CNBC Indonesia
14 August 2018 10:34

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham PT Astra International Tbk (ASII) pada perdagangan hari ini pelan-pelan menguat saat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mulai masuk zona hijau. Namun investor asing masih melakukan akumulasi jual bersih (net sell) pada saham produsen otomotif terbesar ini.
Harga saham ASII naik 1,06% ke level Rp 7.175/saham. Volume transaksi transaksi saham tercatat mencapai 6,77 juta saham senilai Rp 48,5 miliar.
Dari awal tahun hingga hari ini harga saham ASII anjlok 13,55%. Artinya kinerja perseroan tidak begitu bagus tahun ini, tertekan karena penurunan penjualan kendaraan yang diproduksi perseroan.
Namun Kresna Sekuritas dalam risetnya menilai, upaya untuk memperdalam pasar mobil jenis SUV dinilai akan menguntungkan PT Astra International Tbk (ASII) dari segi pangsa pasar yang juga mulai beralih ke SUV. Pasalnya penjualan mobil tipe ini milik ASII tumbuh dua kali lipat per bulan dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya di awal tahun.
Kresna Sekuritas menilai dengan adanya peralihan ini akan membuat pangsa pasar untuk kendaraan Four-wheel (4W) perusahaan akan meningkat menjadi 51,1% di akhir tahun ini. Sementara sepanjang semester I-2018 pangsa pasar ini hanya sebesar 48,5%.
"Kami pikir penetrasi segmen SUV ASII akan membantu merebut kembali segmen pasarnya ketika pasar beralih ke SUV. Jika peralihan terjadi, pesaing terdekat ASII adalah Honda, dengan pangsa pasar SUV sebesar 0,30% pada paruh pertama 2018," tulis riset Krena Sekuritas, Selasa (14/8).
Peningkatan penjualan untuk mobil jenis SUV ini dilihat dari empat jenis mobil SUV keluaran Astra yakni Rush, Terios, Honda CRV dan HRV yang pertumbuhan penjualannya bahkan lebih tinggi dibanding dengan rata-rata industri secara konsisten (tumbuh sebesar 27,5% YoY vs 3,6% YoY industri di semester I-2018)
Selain itu, pasar global 4W sebagian besar didominasi oleh model sedan dan SUV, menandakan sedikit permintaan untuk LMPV. Dengan demikian langkah tersebut juga akan menyebabkan terjadinya peningkatan ekspor ke pasar global untuk 4W dan akan menguntungkan anak usaha ASII yang berorientasi ekspor yakni Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) yang dimiliki dan Astra Daihatsu Motor (ADM).
(hps) Next Article Mau RUPST & Penjualan Mobil Drop, Saham Astra Melesat 3,4%
Harga saham ASII naik 1,06% ke level Rp 7.175/saham. Volume transaksi transaksi saham tercatat mencapai 6,77 juta saham senilai Rp 48,5 miliar.
Dari awal tahun hingga hari ini harga saham ASII anjlok 13,55%. Artinya kinerja perseroan tidak begitu bagus tahun ini, tertekan karena penurunan penjualan kendaraan yang diproduksi perseroan.
Kresna Sekuritas menilai dengan adanya peralihan ini akan membuat pangsa pasar untuk kendaraan Four-wheel (4W) perusahaan akan meningkat menjadi 51,1% di akhir tahun ini. Sementara sepanjang semester I-2018 pangsa pasar ini hanya sebesar 48,5%.
"Kami pikir penetrasi segmen SUV ASII akan membantu merebut kembali segmen pasarnya ketika pasar beralih ke SUV. Jika peralihan terjadi, pesaing terdekat ASII adalah Honda, dengan pangsa pasar SUV sebesar 0,30% pada paruh pertama 2018," tulis riset Krena Sekuritas, Selasa (14/8).
Peningkatan penjualan untuk mobil jenis SUV ini dilihat dari empat jenis mobil SUV keluaran Astra yakni Rush, Terios, Honda CRV dan HRV yang pertumbuhan penjualannya bahkan lebih tinggi dibanding dengan rata-rata industri secara konsisten (tumbuh sebesar 27,5% YoY vs 3,6% YoY industri di semester I-2018)
Selain itu, pasar global 4W sebagian besar didominasi oleh model sedan dan SUV, menandakan sedikit permintaan untuk LMPV. Dengan demikian langkah tersebut juga akan menyebabkan terjadinya peningkatan ekspor ke pasar global untuk 4W dan akan menguntungkan anak usaha ASII yang berorientasi ekspor yakni Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) yang dimiliki dan Astra Daihatsu Motor (ADM).
(hps) Next Article Mau RUPST & Penjualan Mobil Drop, Saham Astra Melesat 3,4%
Most Popular