Rupiah Melemah, Asing Bawa Kabur Rp 320 M dari Pasar Saham

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
14 August 2018 10:34
Dana asing senilai Rp 320 miliar mengalir keluar dari pasar saham pada hari ini.
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Dana asing senilai Rp 320 miliar mengalir keluar dari pasar saham pada hari ini. Pasca kemarin mencatatkan jual bersih senilai Rp 646,9 miliar, investor asing belum menunjukkan tanda-tanda akan berhenti jualan.

5 besar saham yang dilepas investor asing adalah: PT Bank Mandiri Tbk/BMRI (Rp 69,6 miliar), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk/BBRI (Rp 62,5 miliar), PT Bank Negara Indonesia Tbk/BBNI (Rp 47,8 miliar), PT Bank Tabungan Negara Tbk/BBTN (Rp 33,5 miliar), dan PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk/TKIM (Rp 27 miliar).

Sama seperti kemarin, aksi jual investor asing dilandasi oleh pelemahan rupiah. Hingga berita ini diturunkan, rupiah melemah 0,21% di pasar spot ke level Rp 14.620/dolar AS. Ketika rupiah melemah, berinvestasi dalam aset-aset berbasis rupiah memang menjadi tak menarik, lantaran ada potensi kerugian kurs yang harus ditanggung.

Dolar AS sedang berada dalam posisi yang perkasa, ditunjukkan oleh indeks dolar AS yang menguat sebesar 0,07%. Dolar AS menjadi buruan investor lantaran nilai tukar lira yang terus saja melemah.

Hingga berita ini diturunkan, lira diperdagangkan melemah 0,63% melawan dolar AS di pasar spot. Kemarin, pelemahannya mencapai 6,7%. Presiden Turki Tayyip Erdogan memang memproyeksikan tekanan pada ekonomi Turki akan berlanjut. Erdogan pun semakin mengumbar perselisihan dengan pihak AS dengan mengatakan bahwa tindakan AS baru-baru ini merupakan sikap menusuk Ankara dari belakang.

Seperti diketahui sebelumnya, Presiden AS Donald Trump menyetujui pengenaan bea masuk bagi impor baja asal Turki sebesar 50%. Aluminium juga kena bea masuk 20%. Kebijakan Trump ini merupakan balasan terhadap langkah Turki yang menahan seorang Pastur asal AS, Andrew Brunson. Pemerintah Turki menuding Brunson sebagai salah satu pendukung upaya kudeta pada 2016. Brunson menolak tuduhan tersebut, tetapi nasibnya masih terkatung-katung.

Selain yen, franc, dan emas, dolar AS memang bisa dianggap sebagai safe haven lantaran dinilai aman. Selain itu, saat ini dolar AS juga menjanjikan imbal hasil tinggi, seiring adanya potensi kenaikan suku bunga acuan. Tak heran jika greenback menguat terhadap mata uang utama dunia lainnya dan ikut menyeret rupiah turun.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/ank) Next Article Waduh! Investor Asing Kabur dari 10 Emiten Kala IHSG Merah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular