Rupiah Tembus Rp 14.600/US$, BI Langsung Cari Dolar di Pasar
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
13 August 2018 13:29

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) buka suara terkait dengan kondisi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang menembus level psikologis baru.
Posisi mata uang Garuda terhadap greenback, menembus level Rp 14.600/US$. Hingga siang ini, nilai tukar rupiah pun sudah berada di atas level Rp 14.600/US$
Untuk mengantisipasi pelemahan lebih lanjut, bank sentral pun membuka lelang FX Swap siang ini, Senin (13/8/2018).
"BI membuka lelang FX swap siang ini untuk membantu mengurangi tekanan kepada rupiah," kata Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo kepada CNBC Indonesia.
BI juga mengaku terus melakukan langkah stabilisasi untuk menjaga rupiah tidak terlalu jauh terlempar dari fundamentalnya.
"Langkah-langkah stabilisasi nilai tukar yang dilakukan selama ini akan terus dilakukan in front yaitu melalui kombinasi dual intervention di pasar valas dan obligasi," kata Dody.
"[...] Kenaikan suku bunga kebijakan, dan gradual depresiasi rupiah sesuai dengan nilai fundamentalnya," tegas dia.
Selain itu, bank sentral juga tetap menyeimbangkan bauran kebijakan moneter dengan tetap mempertahankan momentum pertumbuhan ekonomi. Ada beberapa hal yang akan terus dilakukan BI.
"Melalui relaksasi kebijakan makroprudendial, pendalaman pasar keuangan, dan pengembangan ekonomi keuangan syariah," tegasnya.
(dru) Next Article Gubernur BI Akhirnya Blak-blakan! Rupiah Anjlok Karena Berita Ini
Posisi mata uang Garuda terhadap greenback, menembus level Rp 14.600/US$. Hingga siang ini, nilai tukar rupiah pun sudah berada di atas level Rp 14.600/US$
Untuk mengantisipasi pelemahan lebih lanjut, bank sentral pun membuka lelang FX Swap siang ini, Senin (13/8/2018).
BI juga mengaku terus melakukan langkah stabilisasi untuk menjaga rupiah tidak terlalu jauh terlempar dari fundamentalnya.
"Langkah-langkah stabilisasi nilai tukar yang dilakukan selama ini akan terus dilakukan in front yaitu melalui kombinasi dual intervention di pasar valas dan obligasi," kata Dody.
"[...] Kenaikan suku bunga kebijakan, dan gradual depresiasi rupiah sesuai dengan nilai fundamentalnya," tegas dia.
Selain itu, bank sentral juga tetap menyeimbangkan bauran kebijakan moneter dengan tetap mempertahankan momentum pertumbuhan ekonomi. Ada beberapa hal yang akan terus dilakukan BI.
"Melalui relaksasi kebijakan makroprudendial, pendalaman pasar keuangan, dan pengembangan ekonomi keuangan syariah," tegasnya.
(dru) Next Article Gubernur BI Akhirnya Blak-blakan! Rupiah Anjlok Karena Berita Ini
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular