
Pilpres 'Rematch' Bikin Rupiah Perkasa terhadap AUD
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
10 August 2018 14:31

Jakarta, CNBC Indonesia - Kurs rupiah semakin menunjukkan keperkasaannya di hadapan dolar Australia. Faktor Jokowi-Prabowo effect, disinyalir mampu mendorong penguatan rupiah hingga 3 hari berturut-turut.
Pada Jumat (10/8/2018) pukul 13:53 WIB, AUD 1 di pasar spot ditransaksikan Rp 10.581,15. Rupiah menguat 0,34% dibandingkan penutupan perdagangan kemarin.
Penguatan yang ada berhasil mendorong harga jual dolar Australia ke bawah Rp 10.800/AUD. Berikut data perdagangan dolar Australia di empat bank nasional terbesar hingga pukul 13:40 WIB:
Kondisi perpolitikan Indonesia sedang hangat dengan dua pasang bakal calon presiden dan wakil presiden mendaftar untuk mengikuti pemilihan presiden (pilpres) langsung babak kedua yakni Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno.
Kehadiran dua pasangan ini, mendapatkan apresiasi positif dari pasar. Penunjukkan Ma'ruf Amin oleh Joko Widodo diyakini membuat peluang petahana memenangkan pilpres 2019 membesar, sehingga program dan kebijakan ekonomi akan berlanjut dengan mulus.
Sebelum deklarasi cawapres, Jokowi sudah mengungguli Prabowo. Survei PolMark Indonesia di Jawa dan Sumatera menunjukkan elektabilitas Jokowi masih mengungguli Prabowo.
"Laporan ini merupakan hasil olahan data dari 71 survei polmark research center - polmark Indonesia di tingkat Provinsi, kabupaten dan kota dalam waktu 15 Januari 2016 sampai 11 Juni 2018," ujar CEO Polmark Eep Saefullah Fatah, dikutip dari Detik.com.
(ags/ags) Next Article Rupiah Loyo, Ini Curhatan Pengusaha
Pada Jumat (10/8/2018) pukul 13:53 WIB, AUD 1 di pasar spot ditransaksikan Rp 10.581,15. Rupiah menguat 0,34% dibandingkan penutupan perdagangan kemarin.
![]() |
Penguatan yang ada berhasil mendorong harga jual dolar Australia ke bawah Rp 10.800/AUD. Berikut data perdagangan dolar Australia di empat bank nasional terbesar hingga pukul 13:40 WIB:
Bank | Harga Beli | Harga Jual |
Bank Mandiri | Rp 10.418,00 | Rp 10.776,00 |
Bank BNI | Rp 10.490,00 | Rp 10.780,00 |
Bank BRI | Rp 10.561,31 | Rp 10.717,74 |
Bank BCA | Rp 10.477,00 | Rp 10.763,00 |
Kondisi perpolitikan Indonesia sedang hangat dengan dua pasang bakal calon presiden dan wakil presiden mendaftar untuk mengikuti pemilihan presiden (pilpres) langsung babak kedua yakni Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno.
Kehadiran dua pasangan ini, mendapatkan apresiasi positif dari pasar. Penunjukkan Ma'ruf Amin oleh Joko Widodo diyakini membuat peluang petahana memenangkan pilpres 2019 membesar, sehingga program dan kebijakan ekonomi akan berlanjut dengan mulus.
Sebelum deklarasi cawapres, Jokowi sudah mengungguli Prabowo. Survei PolMark Indonesia di Jawa dan Sumatera menunjukkan elektabilitas Jokowi masih mengungguli Prabowo.
"Laporan ini merupakan hasil olahan data dari 71 survei polmark research center - polmark Indonesia di tingkat Provinsi, kabupaten dan kota dalam waktu 15 Januari 2016 sampai 11 Juni 2018," ujar CEO Polmark Eep Saefullah Fatah, dikutip dari Detik.com.
Di sisi lain, terpilihnya Sandiaga sebagai calon wakil Prabowo, juga mendapat respon positif pasar karena pengalamannya sebagai bankir investasi memicu optimisme bahwa skenario lain berupa kemenangan Prabowo sekalipun takkan membuat kebijakan Indonesia menjadi anti-pasar dan anti-investasi asing.
TIM RISET CNBC INDONESIA
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags) Next Article Rupiah Loyo, Ini Curhatan Pengusaha
Most Popular