
Tensi Tinggi Perang Dagang, Yen Kalahkan Rupiah
Alfado Agustio, CNBC Indonesia
10 August 2018 13:23

Jakarta, CNBC Indonesia - Tensi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China yang belum reda, menyebabkan rupiah terpuruk di hadapan yen Jepang.
Pada Jumat (10/8/2018) pukul 12:55 WIB, JPY 1 dibanderol Rp 130,22. Rupiah melemah 0,43% dibandingkan penutupan perdagangan kemarin. Sejak awal bulan, rupiah telah melemah hingga 1,08%.
Kondisi ini mengakibatkan harga jual yen tetap bertahan di atas Rp 133/JPY. Berikut data perdagangan di empat bank nasional terbesar hingga pukul 12:50 WIB:
Kisruh antara AS dan China yang tak kunjung selesai, menyebabkan yen kecipratan "durian runtuh". China mengumumkan bea masuk sebesar 25% bagi impor produk-produk Amerika Serikat (AS) senilai US$ 16 miliar.
Beberapa produk yang akan terkena bea masuk tersebut adalah bahan bakar minyak (BBM), produk baja, kendaraan bermotor, dan peralatan kesehatan. Total ada 333 produk asal AS yang menjadi korban.
Kementerian Perdagangan China menyebutkan bahwa bea masuk ini akan mulai berlaku pada 23 Agustus mendatang, hari yang sama dengan pengenaan bea masuk 25% terhadap produk impor asal China ke AS senilai total US$ 16 miliar.
Aksi saling balas ini memperlihatkan hubungan dagang kedua negara jauh dari kata damai. Kondisi ini mengkhawatirkan investor, sehingga instrumen investasi minim resiko (safe haven) seperti yen Jepang laris di pasar.
Pada pukul 12:55 WIB, yen mampu menguat 0,11% di hadapan dolar AS. Tidak sampai disitu, kedigdayaan yen juga menjalar di hadapan rupiah. Akibatnya, sejak awal agustus, depresiasi rupiah sudah lebih dari 1%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags) Next Article Rupiah Loyo, Ini Curhatan Pengusaha
Pada Jumat (10/8/2018) pukul 12:55 WIB, JPY 1 dibanderol Rp 130,22. Rupiah melemah 0,43% dibandingkan penutupan perdagangan kemarin. Sejak awal bulan, rupiah telah melemah hingga 1,08%.
![]() |
Kondisi ini mengakibatkan harga jual yen tetap bertahan di atas Rp 133/JPY. Berikut data perdagangan di empat bank nasional terbesar hingga pukul 12:50 WIB:
Bank | Harga Beli | Harga Jual |
Bank Mandiri | Rp 127,13 | Rp 131,97 |
Bank BNI | Rp 126,85 | Rp 133,45 |
Bank BRI | Rp 128,81 | Rp 131,57 |
Bank BCA | Rp 126,73 | Rp 133,30 |
Kisruh antara AS dan China yang tak kunjung selesai, menyebabkan yen kecipratan "durian runtuh". China mengumumkan bea masuk sebesar 25% bagi impor produk-produk Amerika Serikat (AS) senilai US$ 16 miliar.
Beberapa produk yang akan terkena bea masuk tersebut adalah bahan bakar minyak (BBM), produk baja, kendaraan bermotor, dan peralatan kesehatan. Total ada 333 produk asal AS yang menjadi korban.
Kementerian Perdagangan China menyebutkan bahwa bea masuk ini akan mulai berlaku pada 23 Agustus mendatang, hari yang sama dengan pengenaan bea masuk 25% terhadap produk impor asal China ke AS senilai total US$ 16 miliar.
Aksi saling balas ini memperlihatkan hubungan dagang kedua negara jauh dari kata damai. Kondisi ini mengkhawatirkan investor, sehingga instrumen investasi minim resiko (safe haven) seperti yen Jepang laris di pasar.
Pada pukul 12:55 WIB, yen mampu menguat 0,11% di hadapan dolar AS. Tidak sampai disitu, kedigdayaan yen juga menjalar di hadapan rupiah. Akibatnya, sejak awal agustus, depresiasi rupiah sudah lebih dari 1%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags) Next Article Rupiah Loyo, Ini Curhatan Pengusaha
Most Popular