Dibayangi Perang Dagang, Wall Street akan Melemah

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
09 August 2018 19:13
Wall Street akan dibuka melemah pada perdagangan hari ini.
Foto: REUTERS/Chip East
Jakarta, CNBC Indonesia - Wall Street akan dibuka melemah pada perdagangan hari ini. Hal ini terlihat dari kontrak futures tiga indeks saham utama AS: kontrak futures Dow Jones mengimplikasikan penurunan sebesar 23 poin pada saat pembukaan, sementara S&P 500 dan Nasdaq diimplikasikan turun masing-masing sebesar 1 dan 3 poin.

Memanasnya perang dagang antara AS dengan China membuat investor bermain aman dengan melepas instrumen berisiko seperti saham. Kemarin (8/8/2018), China mengumumkan bea masuk sebesar 25% bagi importasi produk-produk AS senilai US$ 16 miliar.

Beberapa produk yang akan terkena bea masuk tersebut adalah bahan bakar minyak (BBM), produk baja, kendaraan bermotor, dan peralatan kesehatan. Total ada 333 produk asal AS yang menjadi korban.

Kementerian Perdagangan China menyebutkan bahwa bea masuk ini akan mulai berlaku pada 23 Agustus mendatang, hari yang sama dengan pengenaan bea masuk 25% terhadap US$ 16 miliar produk impor asal China oleh AS. Jadi, kebijakan China tersebut merupakan balasan atas serangan dari Negeri Paman Sam.

Pada pagi hari tadi, data inflasi China periode Juli diumumkan di level 2,1% YoY, lebih tinggi dibandingkan konsensus yang dihimpun oleh Reuters sebesar 1,9% YoY. Perang dagang dengan AS akan membuat tekanan inflasi semakin besar dan mengancam tingkat konsumsi masyarakat China.

Jika ini yang terjadi, laju perekonomian global menjadi taruhannya.

Selain itu, pelaku pasar akan mencermati negosiasi antara AS dengan Jepang di bidang perdagangan yang akan digelar pada hari ini di Washington. Dalam kesempatan ini, Jepang akan berupaya untuk memupuskan niat Presiden Donald Trump yang berencana mengenakan bea masuk baru bagi mobil-mobil asal Negeri Sakura.

Pada hari ini pukul 19:30, data klaim pengangguran untuk minggu yang berakhir pada 4 Agustus 2018 akan diumumkan, berikut dengan pertumbuhan indeks harga produsen periode Juli.

Tidak ada anggota FOMC yang dijadwalkan berbicara pada hari ini.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular