Sempat Bergerak Lincah, Hari Ini Saham Grup Bakrie Terpuruk

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
09 August 2018 17:46
Saham-saham grup Bakrie anjlok pada perdagangan hari ini.
Foto: Dikhy Sasra (detik.com)
Jakarta, CNBC Indonesia - Saham-saham grup Bakrie anjlok pada perdagangan hari ini. Harga saham PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) anjlok 7,64%, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) anjlok 4,88%, PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP) melemah 1,53%, dan PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) turun 1,49%.

Anjloknya harga komoditas menjadi penyebab investor melepas saham-saham tersebut. Pada perdagangan kemarin (8/8/2018), harga minyak mentah WTI kontrak pengiriman bulan September dan brent kontrak pengiriman bulan Oktober sama-sama anjlok hingga 3,2%.

Kemudian pada perdagangan hari ini, harga minyak mentah WTI melemah 0,25% sementara brent melemah 0,07%.


Memanasnya perang dagang antara AS dengan China membuat harga minyak mentah dunia rontok. Kemarin, China mengumumkan bea masuk sebesar 25% bagi importasi produk-produk AS senilai US$ 16 miliar. Beberapa produk yang akan terkena bea masuk tersebut adalah bahan bakar minyak (BBM), produk baja, kendaraan bermotor, dan peralatan kesehatan. Total ada 333 produk asal AS yang menjadi korban.

Kementerian Perdagangan China menyebutkan bahwa bea masuk ini akan mulai berlaku pada 23 Agustus mendatang, hari yang sama dengan pengenaan bea masuk 25% terhadap US$ 16 miliar produk impor asal China oleh AS. Jadi, kebijakan China tersebut merupakan balasan atas serangan dari Negeri Paman Sam.

Perang dagang antara AS dengan China sangat mungkin memperlambat laju perekonomian dunia. Jika ini yang terjadi, tentu permintaan atas minyak mentah yang merupakan salah satu sumber energi utama akan menjadi berkurang.

Tak hanya minyak mentah, komoditas batu bara juga ikut menderita. Pada perdagangan kemarin, harga batu bara Newcastle kontrak pengiriman bulan Agustus melemah 0,09% ke level US$ 115,9/metrik ton.

Kemudian, harga komoditas CPO yang pergerakannya juga erat dengan laju perekonomian dunia kompak ikut terkoreksi. Pada perdagangan hari ini, harga CPO di Bursa Malaysia kontrak pengiriman bulan Oktober melemah 0,66% ke level MYR 2.243/metrik ton.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Saham-saham Grup Bakrie Melesat, Ini Para Pembelinya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular