Brexit Berlarut, Rupiah Menguat 0,24% terhadap Poundsterling

Alfado Agustio, CNBC Indonesia
08 August 2018 17:49
Brexit mendorong kurs rupiah bergerak menguat di hadapan poundsterling, memperpanjang reli penguatan rupiah untuk hari keempat.
Foto: REUTERS/Sukree Sukplang
Jakarta, CNBC Indonesia - Perkembangan brexit saat ini mendorong kurs rupiah bergerak menguat di hadapan poundsterling, memperpanjang reli penguatan rupiah untuk hari keempat. 

Pada Selasa (7/8/2018) pukul 15:07 WIB, GBP 1 dibanderol Rp 18.629,81. Rupiah menguat 0,24% dibandingkan perdagangan kemarin.   

Brexit Berlarut, Rupiah Menguat 0,24% terhadap PoundsterlingSumber: Reuters

Penguatan yang ada mendorong harga jual poundsterling menjauhi posisi Rp 19.000/pound. Berikut data perdagangan di empat bank terbesar nasional hingga pukul 15:09 WIB: 

BankHarga BeliHarga Jual
Bank MandiriRp 18.367,00Rp 18.844,00
Bank BNIRp 18.457,00Rp 18.914,00
Bank BRIRp 18.563,88Rp 18.794,13
Bank BCARp 18.459,00Rp 18.917,00


Perundingan Inggris dan Uni Eropa terkait brexit kemungkinan berlarut karena Perdana Menteri Inggris Theresia May menolak bertemu dengan delegasi Uni-Eropa dalam waktu dekat.
 Sebelumnya, Uni-Eropa mengajak May berunding pada September.

Namun, May menolak karena memilih bertemu Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump. May sendiri mengusulkan untuk menjadwalkan ulang pertemuan pada November.
 

Mundurnya jadwal pertemuan ini otomatis memperpanjang negosiasi sehingga bisa mengancam kesepakatan terkait Brexit. Jika ini terjadi, maka bukan tidak mungkin Inggris akan keluar dari Benua Biru tanpa kesepakatan tertentu. 

Isu ini menjadi sensitif mengingat negosiasi brexit juga terkait masalah perbatasan antara Inggris dan Uni-Eropa. Risiko kegagalan negosiasi bisa merugikan perdagangan Negeri Ratu Elizabeth. 

Ancaman pengenaan bea masuk terhadap produk ekspor Inggris ke Uni-Eropa maupun sebaliknya berada di depan mata.  Jika ini terjadi, maka ekonomi Inggris terancam melambat. Perkembangan negosiasi yang melambat, menyebabkan mata uang domestik tertekan.

Perkembangan negosiasi yang melambat, menyebabkan mata uang domestik tertekan dihadapan mata uang global. pukul 15:28 WIB, sterling melemah 0,26% di badapan dolar AS. Di sisi lain, sterling pun melemah terhadap rupiah sehingga mata uang garuda menguat hingga hari keempat.
 


TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags) Next Article Rupiah Loyo, Ini Curhatan Pengusaha

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular