
Kalah Cadangan Devisa, Rupiah Melemah Lawan Dolar Singapura
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
08 August 2018 09:24

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupah kembali melemah di hadapan dolar Singapura. Minimnya sentimen positif dari dalam negeri membuat rupiah sulit bersaing dengan mata uang Negeri Singa.
Pada Rabu (8/8/2018) pukul 09:06 WIB, SG$ dihargai Rp 10.582,07. Rupiah melemah tipis 0,03%. Kemarin, rupiah pun melemah 0,07%.
Berikut kurs jual-beli dolar Singapura di sejumlah perbankan nasional:
Dolar Singapura masih menguat secara luas. Di hadapan dolar Amerika Serikat (AS), mata uang ini menguat 0,04% pada pukul 09:11 WIB. Sementara rupiah stagnan, tidak berubah dibandingkan penutupan perdagangan kemarin.
Dari perbandingan cadangan devisa, investor sudah bisa memilih ke mana mengarahkan dananya. Otoritas Moneter Singapura (MAS) mencatat cadangan devisa per akhir Juli 2018 sebesar US$ 289,21 miliar. Naik dibandingkan bulan sebelumnya yaitu US$ 288,04 miliar.
Sementara Bank Indonesia (BI) mengumumkan cadangan devisa sebesar US$ 118,3 miliar. Turun dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar US$ 119,8 miliar.
Penurunan cadangan devisa tidak bisa dihindarkan. BI punya mandat menjaga stabilitas nilai tukar rupiah sehingga terus melakukan intervensi di pasar valas maupun obligasi negara. Sepanjang Juli, rupiah terdepresiasi 0,63% di hadapan dolar AS. Jika tidak ada intervensi BI, maka kemungkinan besar depresiasi rupiah akan jauh lebih dalam dari itu.
Namun, cadangan devisa yang terus turun akan melahirkan persepsi kerentanan perekonomian Indonesia di tengah tingginya risiko eksternal. Persepsi ini bisa membuat investor keluar dari keuangan Indonesia, perilaku yang tentunya mengancam nilai tukar rupiah.
Akibatnya, rupiah pun sulit berbicara banyak di hadapan dolar Singapura yang ditopang kenaikan cadangan devisa. Depresiasi pun menjadi terasa wajar.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Penampakan di Money Changer, Saat Rupiah di Atas 14.800/US$
Pada Rabu (8/8/2018) pukul 09:06 WIB, SG$ dihargai Rp 10.582,07. Rupiah melemah tipis 0,03%. Kemarin, rupiah pun melemah 0,07%.
Bank | Harga Beli | Harga Jual |
Bank BNI | Rp 10.475 | Rp 10.735 |
Bank BRI | Rp 10.510,16 | Rp 10.638,61 |
Bank Mandiri | Rp 10.399 | Rp 10.700 |
Bank BTN | Rp 10.419 | Rp 10.749 |
Bank BCA | Rp 10.471 | Rp 10.699 |
Dolar Singapura masih menguat secara luas. Di hadapan dolar Amerika Serikat (AS), mata uang ini menguat 0,04% pada pukul 09:11 WIB. Sementara rupiah stagnan, tidak berubah dibandingkan penutupan perdagangan kemarin.
Dari perbandingan cadangan devisa, investor sudah bisa memilih ke mana mengarahkan dananya. Otoritas Moneter Singapura (MAS) mencatat cadangan devisa per akhir Juli 2018 sebesar US$ 289,21 miliar. Naik dibandingkan bulan sebelumnya yaitu US$ 288,04 miliar.
Sementara Bank Indonesia (BI) mengumumkan cadangan devisa sebesar US$ 118,3 miliar. Turun dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar US$ 119,8 miliar.
Penurunan cadangan devisa tidak bisa dihindarkan. BI punya mandat menjaga stabilitas nilai tukar rupiah sehingga terus melakukan intervensi di pasar valas maupun obligasi negara. Sepanjang Juli, rupiah terdepresiasi 0,63% di hadapan dolar AS. Jika tidak ada intervensi BI, maka kemungkinan besar depresiasi rupiah akan jauh lebih dalam dari itu.
Namun, cadangan devisa yang terus turun akan melahirkan persepsi kerentanan perekonomian Indonesia di tengah tingginya risiko eksternal. Persepsi ini bisa membuat investor keluar dari keuangan Indonesia, perilaku yang tentunya mengancam nilai tukar rupiah.
Akibatnya, rupiah pun sulit berbicara banyak di hadapan dolar Singapura yang ditopang kenaikan cadangan devisa. Depresiasi pun menjadi terasa wajar.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Penampakan di Money Changer, Saat Rupiah di Atas 14.800/US$
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular