
Jelang Rilis Data PDB, Rupiah Menguat Lawan Dolar Singapura
Alfado Agustio, CNBC Indonesia
06 August 2018 09:44

Jakarta, CNBC Indonesia - Pagi ini, nilai tukar rupiah mulai bergerak menguat terhadap dolar Singapura. Penguatan ini terjadi menjelang rilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk kuartal II-2018.
Pada Senin (6/8/2018), pukul 09:21 WIB, SG$ 1 di pasar spot ditransaksikan di Rp 10.596,41. Rupiah menguat tipis 0,03% dibandingkan perdagangan akhir pekan lalu. Penguatan ini memutus tren pelemahan yang terjadi selama dua hari perdagangan berturut-turut.
Sementara itu, harga jual dolar Singapura di beberapa bank mulai turun di bawah 10.700. Berikut data perdagangan dolar Singapura di empat bank nasional hingga pukul 09:20 WIB:
Siang nanti, Badan Pusat Statistik (BPS) akan merilis data pertumbuhan ekonomi di kuartal II-2018. Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal II-2018 sebesar 5,125% secara tahunan (year-on-year/YoY). Lebih cepat dibandingkan kuartal I-2018 yang sebesar 5,06% YoY maupun kuartal II-2017 yaitu 5,01% YoY.
Laju pertumbuhan ekonomi yang lebih kencang pada kuartal II ini, tidak lepas dari momentum Ramadan-Idul Fitri yang jatuh pada pertengahan Mei hingga pertengahan Juni. Seperti yang diketahui, Periode Ramadhan-Idul Fitri memang merupakan puncak dari konsumsi masyarakat Indonesia, dan sangat berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi.
Sektor konsumsi sampai saat ini masih menjadi kontributor utama pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB). Sepanjang 2017, konsumsi rumah tangga menyumbang 56,13% dan pada kuartal I-2018 sumbangsihnya naik menjadi 56,8%. Oleh karena itu, pertumbuhan kelompok ini akan sangat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.
Data pertumbuhan ekonomi kuartal lalu yang mampu melampaui ekspektasi dapat menjadi katalis bagi bursa saham domestik, seiring ada indikasinya perbaikan konsumsi masyarakat. Saham-saham sektor konsumsi dan perbankan pun bisa menerima "durian runtuh". Hingga pukul 09:25 WIB, indeks saham sektor konsumsi naik 0,35% dan sektor keuangan naik 0,61%. Kenaikan ini disinyalir akibat arus modal terutama asing yang masuk ke pasar saham.
Pada jam yang sama, aksi beli investor asing telah mencapai Rp 57,96 miliar. Situasi ini menjadi sentimen positif bagi rupiah, sehingga mampu menguat terhadap dolar Singapura pagi ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Dolar Singapura Menguat, Bank Kembali Jual di Atas Rp 10.700
Pada Senin (6/8/2018), pukul 09:21 WIB, SG$ 1 di pasar spot ditransaksikan di Rp 10.596,41. Rupiah menguat tipis 0,03% dibandingkan perdagangan akhir pekan lalu. Penguatan ini memutus tren pelemahan yang terjadi selama dua hari perdagangan berturut-turut.
![]() |
Sementara itu, harga jual dolar Singapura di beberapa bank mulai turun di bawah 10.700. Berikut data perdagangan dolar Singapura di empat bank nasional hingga pukul 09:20 WIB:
Bank | Harga Beli | Harga Jual |
Bank Mandiri | Rp 10.412,00 | Rp 10,712,00 |
Bank BNI | Rp 10.493,00 | Rp 10.753,00 |
Bank BRI | Rp 10.505,21 | Rp 10.671,45 |
Bank BCA | Rp 10.480,00 | Rp 10.700,00 |
Siang nanti, Badan Pusat Statistik (BPS) akan merilis data pertumbuhan ekonomi di kuartal II-2018. Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal II-2018 sebesar 5,125% secara tahunan (year-on-year/YoY). Lebih cepat dibandingkan kuartal I-2018 yang sebesar 5,06% YoY maupun kuartal II-2017 yaitu 5,01% YoY.
Laju pertumbuhan ekonomi yang lebih kencang pada kuartal II ini, tidak lepas dari momentum Ramadan-Idul Fitri yang jatuh pada pertengahan Mei hingga pertengahan Juni. Seperti yang diketahui, Periode Ramadhan-Idul Fitri memang merupakan puncak dari konsumsi masyarakat Indonesia, dan sangat berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi.
Sektor konsumsi sampai saat ini masih menjadi kontributor utama pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB). Sepanjang 2017, konsumsi rumah tangga menyumbang 56,13% dan pada kuartal I-2018 sumbangsihnya naik menjadi 56,8%. Oleh karena itu, pertumbuhan kelompok ini akan sangat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.
Data pertumbuhan ekonomi kuartal lalu yang mampu melampaui ekspektasi dapat menjadi katalis bagi bursa saham domestik, seiring ada indikasinya perbaikan konsumsi masyarakat. Saham-saham sektor konsumsi dan perbankan pun bisa menerima "durian runtuh". Hingga pukul 09:25 WIB, indeks saham sektor konsumsi naik 0,35% dan sektor keuangan naik 0,61%. Kenaikan ini disinyalir akibat arus modal terutama asing yang masuk ke pasar saham.
Pada jam yang sama, aksi beli investor asing telah mencapai Rp 57,96 miliar. Situasi ini menjadi sentimen positif bagi rupiah, sehingga mampu menguat terhadap dolar Singapura pagi ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Dolar Singapura Menguat, Bank Kembali Jual di Atas Rp 10.700
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular