
Australia Surplus Dagang, Rupiah Melemah 0,35% terhadap AUD
Alfado Agustio, CNBC Indonesia
03 August 2018 12:59

Jakarta, CNBC Indonesia - Kurs rupiah kembali melemah di hadapan dolar Australia pada siang. Rilis data terbaru neraca perdagangan Australia menjadi sumber energi penguatan bagi mata uang Negeri Kangguru.
Pada Jumat (3/8/2018) pukul 11:50 WIB, AUD 1 di pasar spot ditransaksikan Rp 10.684,26. Rupiah melemah 0,35% dibandingkan penutupan perdagangan kemarin.
Pelemahan ini menyebabkan harga jual dolar Australia masih bertahan di atas Rp 10.800/AUD. Berikut data perdagangan dolar Australia di empat bank nasional terbesar hingga pukul 12:40 WIB:
Kemarin, kantor statistik Australia merilis data neraca perdagangan Negeri Kangguru. Pada Juni, Australia mencatat surplus hingga AUD 1,83 miliar atau sekitar US$ 1,35 miliar. Angka ini melebihi konsensus Reuters di kisaran AUD 900 miliar.
Surplus ini didorong oleh keberhasilan Australia mengurangi aktivitas impor serta menjaga ekspor tetap tumbuh. Pada periode yang sama, impor tumbuh minus 1% dan tingkat ekspor tumbuh hingga 3%.
Dengan kondisi ini, pasokan devisa pun semakin deras mengalir sehingga surplus yang didapatkan jauh lebih tinggi dari perkiraan. Kondisi tersebut menjadi sumber penguatan bagi dolar Australia terhadap mata uang negara lain termasuk rupiah.
Apalagi, rupiah sedang minim sentimen hari ini. Di pasar saham, aksi jual oleh investor asing pun mendominasi. Hingga pukul 12:48 WIB, tercatat aksi jual mencapai Rp 129,55 miliar. Hal ini tentu semakin menekan posisi rupiah, sehingga pelemahan pun tidak terhindarkan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/roy) Next Article Rupiah Loyo, Ini Curhatan Pengusaha
Pada Jumat (3/8/2018) pukul 11:50 WIB, AUD 1 di pasar spot ditransaksikan Rp 10.684,26. Rupiah melemah 0,35% dibandingkan penutupan perdagangan kemarin.
![]() |
Bank | Harga Beli | Harga Jual |
Bank Mandiri | Rp 10.470,00 | Rp 10.829,00 |
Bank BNI | Rp 10.528,00 | Rp 10.818,00 |
Bank BRI | Rp 10.582,70 | Rp 10.776,17 |
Bank BCA | Rp 10.510,00 | Rp 10.796,00 |
Kemarin, kantor statistik Australia merilis data neraca perdagangan Negeri Kangguru. Pada Juni, Australia mencatat surplus hingga AUD 1,83 miliar atau sekitar US$ 1,35 miliar. Angka ini melebihi konsensus Reuters di kisaran AUD 900 miliar.
Dengan kondisi ini, pasokan devisa pun semakin deras mengalir sehingga surplus yang didapatkan jauh lebih tinggi dari perkiraan. Kondisi tersebut menjadi sumber penguatan bagi dolar Australia terhadap mata uang negara lain termasuk rupiah.
Apalagi, rupiah sedang minim sentimen hari ini. Di pasar saham, aksi jual oleh investor asing pun mendominasi. Hingga pukul 12:48 WIB, tercatat aksi jual mencapai Rp 129,55 miliar. Hal ini tentu semakin menekan posisi rupiah, sehingga pelemahan pun tidak terhindarkan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/roy) Next Article Rupiah Loyo, Ini Curhatan Pengusaha
Most Popular