
Ikuti Jejak Wall Street, Bursa Asia Dibuka Menguat
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
03 August 2018 09:18

Jakarta, CNBC Indonesia - Mayoritas bursa saham utama kawasan Asia dibuka di zona hijau: indeks Nikkei naik 0,32%, indeks Hang Seng naik 0,13%, indeks Strait Times naik 0,43%, dan indeks Kospi naik 0,36%.
Wall Street yang ditutup cenderung positif pada dini hari tadi telah memberikan kepercayaan diri bagi investor untuk berburu di pasar saham: indeks Dow Jones melemah tipis 0,03%, indeks S&P 500 menguat 0,49%, dan indeks Nasdaq melesat 1,36%.
Kinerja Wall Street ditopang oleh harga saham Apple yang melejit hingga 2,92%. Kapitalisasi pasar Apple pun telah resmi menembuh angka US$ 1 triliun, menjadikannya perusahaan pertama di dunia yang mampu menorehkan catatan tersebut.
Kenaikan harga saham Apple didukung oleh kinerja keuangan yang solid. Sepanjang kuartal-III tahun fiskal berjalan, pendapatan tercatat sebesar US$ 53,3 miliar dan laba per saham sebesar US$ 2,34, mengalahkan konsensus yang dihimpun Reuters masing-masing sebesar US$ 52,3 miliar dan US$ 2,18.
Penjualan ponsel pintar iPhone pada periode tersebut yang sebanyak 41,3 juta unit sebenarnya tak banyak berubah jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Namun, rata-rata harga penjualan (average selling price) naik tinggi menjadi US$ 724. Peningkatan rata-rata harga penjualan ditopang oleh tingginya harga iPhone X yang dijual mulai dari US$ 999/unit.
"Ini merupakan pertanda yang baik bagi pasar maupun perekonomian secara umum. Walau sekarang orang-orang bicara tentang perang dagang, Apple yang mayoritas produknya dibuat di China ternyata bisa mencapai nilai kapitalisasi pasar US$ 1 triliun," tutur Kim Forrest, Senior Portfolio Manager di Fort Pitt Capital Group yang berbasis di Pittsburgh, dikutip dari Reuters.
Akibat lonjakan harga saham Apple, saham-saham perusahaan teknologi lainnya pun ikut terkerek seperti Facebook (+2,7%), Alphabet (+0,7%), Netflix (+1,8%), dan Amazon (+2,1%).
Di sisi lain, risiko perang dagang antara AS dengan China masih menghantui jalannya perdagangan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Bursa Asia Terbelah oleh Perkembangan China- Amerika, Nikkei Ngacir
Wall Street yang ditutup cenderung positif pada dini hari tadi telah memberikan kepercayaan diri bagi investor untuk berburu di pasar saham: indeks Dow Jones melemah tipis 0,03%, indeks S&P 500 menguat 0,49%, dan indeks Nasdaq melesat 1,36%.
Kinerja Wall Street ditopang oleh harga saham Apple yang melejit hingga 2,92%. Kapitalisasi pasar Apple pun telah resmi menembuh angka US$ 1 triliun, menjadikannya perusahaan pertama di dunia yang mampu menorehkan catatan tersebut.
Penjualan ponsel pintar iPhone pada periode tersebut yang sebanyak 41,3 juta unit sebenarnya tak banyak berubah jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Namun, rata-rata harga penjualan (average selling price) naik tinggi menjadi US$ 724. Peningkatan rata-rata harga penjualan ditopang oleh tingginya harga iPhone X yang dijual mulai dari US$ 999/unit.
"Ini merupakan pertanda yang baik bagi pasar maupun perekonomian secara umum. Walau sekarang orang-orang bicara tentang perang dagang, Apple yang mayoritas produknya dibuat di China ternyata bisa mencapai nilai kapitalisasi pasar US$ 1 triliun," tutur Kim Forrest, Senior Portfolio Manager di Fort Pitt Capital Group yang berbasis di Pittsburgh, dikutip dari Reuters.
Akibat lonjakan harga saham Apple, saham-saham perusahaan teknologi lainnya pun ikut terkerek seperti Facebook (+2,7%), Alphabet (+0,7%), Netflix (+1,8%), dan Amazon (+2,1%).
Di sisi lain, risiko perang dagang antara AS dengan China masih menghantui jalannya perdagangan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Bursa Asia Terbelah oleh Perkembangan China- Amerika, Nikkei Ngacir
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular