Tertekan 3 Hari, Rupiah Bangkit di Hadapan Dolar Singapura

Alfado Agustio, CNBC Indonesia
02 August 2018 09:37
Aliran modal asing ke pasar saham Indonesia menjadi faktor pendukung penguatan rupiah.
Foto: REUTERS/Darren Whiteside/File Photo
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah pagi ini kembali bergerak menguat terhadap dolar Singapura, setelah sempat melemah 3 hari berturut-turut. Aliran modal asing ke pasar saham Indonesia menjadi faktor pendukung penguatan rupiah. 

Pada Kamis (2/8/2018), pukul 09:10 WIB, SG$ 1 di pasar spot ditransaksikan di Rp 10.596,61. Rupiah menguat tipis 0,02 % dibandingkan perdagangan kemarin. 

(Reuters)

Penguatan ini mendorong harga jual dolar Singapura di sejumlah bank mulai turun di bawah 10.700.  Berikut data kurs dolar Singapura di empat bank nasional hingga pukul 09:10 WIB: 

BankHarga BeliHarga Jual
Bank MandiriRp 10.402,00Rp 10,703,00
Bank BNIRp 10.491,00Rp 10.751,00
Bank BRIRp 10.537,89Rp 10.671,47
Bank BCARp 10.488,00Rp 10.716,00
 
Aliran modal asing yang masuk pagi ini menjadi bahan bakar penguatan rupiah. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga pukul 09:11 WIB, tercatat naik 0,14% ke 6.041.90. Kenaikan tersebut, salah satunya didorong oleh aksi beli bersih investor asing yang mencapai Rp 71,18 miliar. 

Rilis data inflasi kemarin bisa menjadi faktor daya tarik investor untuk kembali memburu aset-aset di Indonesia. Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data inflasi Juli 2018 sebesar 0,218% secara bulanan. Sementara inflasi year-on-year (YoY) adalah 3,18% dan inflasi inti YoY di posisi 2,78%. 

Data ini bisa dimaknai oleh investor bahwa tingkat konsumsi masyarakat cukup kuat. Ini terlihat dari laju inflasi yang tidak terlalu melambat secara bulanan meski periode Ramadan-Idul Fitri telah usai. 

Secara YoY, bahkan terjadi akselerasi inflasi melebihi ekspektasi pasar. Artinya, konsumsi masyarakat tumbuh cukup baik. Sebagai tambahan, pertumbuhan konsumsi juga tidak menyebabkan inflasi yang berlebihan, masih relatif stabil, sehingga bisa dipersepsikan pasokan pun memadai dan tidak ada kelangkaan.  

Sementara, indeks Strait Times Index Singapura (STI) pagi ini bergerak turun. Hingga pukul 09:20 WIB, STI turun 1,36% ke 3283,76. Kondisi bisa terjadi akibat aksi jual oleh investor. Kondisi ini tentu menjadi angin segar untuk rupiah bangkit, dan berbalik menekan dolar Singapura.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aji/aji) Next Article Dolar Singapura Menguat, Bank Kembali Jual di Atas Rp 10.700

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular