Rupiah Menguat Tipis Lawan Dolar Australia

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
01 August 2018 11:58
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Australia mampu menguat tipis pada perdagangan siang ini.
Foto: REUTERS/Daniel Munoz
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Australia mampu menguat tipis pada perdagangan siang ini. Isu perang dagang jadi pemberat mata uang Negeri Kanguru.

Pada Rabu (1/8/2018) pukul 11:40 WIB, AU$ 1 berada di Rp 10.701,93. Rupiah menguat tipis cenderung stagnan di 0,01% dibandingkan penutupan perdagangan hari sebelumnya. Namun sejak awal tahun, rupiah masih melemah 1,1%. 

(Reuters)

Berikut perkembangan kurs jual-beli dolar Australia di sejumlah bank nasional: 

BankHarga BeliHarga Jual
Bank BNIRp 10.570Rp 10.860
Bank BRIRp 10.619.37Rp 10.774,98
Bank BCARp 10.553Rp 10.840
Bank MandiriRp 10.479Rp 10.838
Bank BTNRp 10.593Rp 10.824
 
Mata uang Negeri Kanguru memang sedang tertekan lumayan dalam. Pada pukul 11:48 WIB, dolar Australia melemah 0,18% di hadapan dolar Amerika Serikat (AS). Sementara rupiah sedikit lebih beruntung karena 'hanya' melemah 0,17%. 

Dolar Australia terbeban oleh isu perang dagang yang kembali mengemuka. Presiden AS Donald Trump dikabarkan akan segera mengumumkan rencana pengenaan bea masuk kepada importasi produk-produk China senilai US$ 200 miliar. Tarif bea masuk ini mencapai 25%, bukan 10% seperti rencana awal. 

Perang dagang membuat Australia 'berduka'. Sebab, ekspor memainkan peranan penting dalam perekonomian Australia, dengan kontribusi mencapai 21,27% dari pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB). 

Perang dagang, apabila terjadi secara global, akan mengganggu rantai pasok dunia. Australia sebagai salah satu pemain penting, apalagi dalam hal pemasok energi dalam bentuk batu bara, tentu akan terpengaruh. 

Sentimen negatif ini berhasil memukul mata uang dolar Australia. Rupiah berhasil memanfaatkan peluang ini dengan mencatatkan apresiasi, meski sangat tipis. 

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aji/aji) Next Article Lawan Dolar Australia, Rupiah Melemah 3,27% dalam Sebulan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular