
Ulasan Teknikal
Kembali di Bawah 6.000, IHSG Masih Rawan Koreksi
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
01 August 2018 08:50

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin terkoreksi cukup dalam pada level 5.936 (-1.51%). Faktor utama pemicu koreksi adalah keputusan pemerintah membatalan rencana untuk mencabut kewajiban pemenuhan pasar domestik (DMO) sehingga saham batu bara menjadi terkapar.
Faktor kedua karena rilis laporan keuangan dari emiten-emiten besar yang mengecewakan sehingga sahamnya terkoreksi dan menjadi pemberat bagi IHSG, TLKM anjlok hingga 8,7% sementara UNVR juga terkoreksi 1,92%.
Secara teknikal IHSG hari ini berpotensi melanjutkan koreksi, Tim Riset CNBC Indonesia mengidentifikasi kemungkinan tersebut dimulai dari penutupan IHSG kemarin yang membentuk pola awan gelap penutup (bearish engulfing/outside bar) yang mengindikasikan pembalikan arah tren cenderung turun.
Diperkuat oleh indikator teknikal rerata pergerakan harga (moving average), IHSG berada dibawah garis rerata pergerakan selama 5 harinya (MA 5) yang menunjukan IHSG dalam jangka pendek sedang dalam tekanan, meskipun masih diatas garis rerata 10 dan 20 hari (MA 10 dan MA 20).
Pada perdagangan kemarin IHSG ditutup dengan dengan pelemahan sebanyak 91 poin (-1,51%) ke level 5.936 atau kembali dibawah level 6.000. Angka tersebut menjadi level psikologis IHSG yang sulit untuk dipertahankan.
Hampir semua sektor ditutup turun kecuali aneka industri yang menguat meski tipis. Pelemahan IHSG didorong sektor infrastruktur dan sektor konsumer yang masing - masing memberikan sumbangan pelemahan IHSG sebanyak 32 poin dan 17 poin.
IHSG kemarin dibuka dengan pelemahan (gap down) sebanyak 15 poin pada level 6.012 (0,25%) dibandingkan penutupan sebelumnya di level 6.027. IHSG mencapai level terendahnya pada pukul 11:27 WIB pada level 5.927 (-1,67%), kemudian cenderung menguat namun masih di zona merah.
Pada sesi satu pun kemarin IHSG ditutup melemah 90 poin (-1,50%) pada level 5.937 adapun nilai transaksinya mencapai Rp 4,79 Triliun lebih besar dari sesi satu kemarin sebesar Rp 3,8 triliun.
Memasuki sesi II, IHSG kembali melemah dengan level terendahnya terjadi pada pukul 14:59 WIB di level 5.910 (-1,95%) masih didorong kekecewaan pelaku pasar atas kinerja emiten besar dan menjelang beberapa rilis data global khususnya dari Amerika Serikat (AS) yang berpotensi membuat rupiah tertekan.
Adapun kemarin investor asing membukukan penjualan bersih (net sell) sebanyak Rp 210 miliar di pasar reguler. Dari sisi global, bursa utama AS rata - rata ditutup menguat diantaranya Indeks saham Dow Jones (+0,43%), S&P 500 (+0,49%) dan Nasdaq (+0,55%).
(hps/hps) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!
Faktor kedua karena rilis laporan keuangan dari emiten-emiten besar yang mengecewakan sehingga sahamnya terkoreksi dan menjadi pemberat bagi IHSG, TLKM anjlok hingga 8,7% sementara UNVR juga terkoreksi 1,92%.
Secara teknikal IHSG hari ini berpotensi melanjutkan koreksi, Tim Riset CNBC Indonesia mengidentifikasi kemungkinan tersebut dimulai dari penutupan IHSG kemarin yang membentuk pola awan gelap penutup (bearish engulfing/outside bar) yang mengindikasikan pembalikan arah tren cenderung turun.
![]() |
Pada perdagangan kemarin IHSG ditutup dengan dengan pelemahan sebanyak 91 poin (-1,51%) ke level 5.936 atau kembali dibawah level 6.000. Angka tersebut menjadi level psikologis IHSG yang sulit untuk dipertahankan.
Hampir semua sektor ditutup turun kecuali aneka industri yang menguat meski tipis. Pelemahan IHSG didorong sektor infrastruktur dan sektor konsumer yang masing - masing memberikan sumbangan pelemahan IHSG sebanyak 32 poin dan 17 poin.
IHSG kemarin dibuka dengan pelemahan (gap down) sebanyak 15 poin pada level 6.012 (0,25%) dibandingkan penutupan sebelumnya di level 6.027. IHSG mencapai level terendahnya pada pukul 11:27 WIB pada level 5.927 (-1,67%), kemudian cenderung menguat namun masih di zona merah.
Pada sesi satu pun kemarin IHSG ditutup melemah 90 poin (-1,50%) pada level 5.937 adapun nilai transaksinya mencapai Rp 4,79 Triliun lebih besar dari sesi satu kemarin sebesar Rp 3,8 triliun.
Memasuki sesi II, IHSG kembali melemah dengan level terendahnya terjadi pada pukul 14:59 WIB di level 5.910 (-1,95%) masih didorong kekecewaan pelaku pasar atas kinerja emiten besar dan menjelang beberapa rilis data global khususnya dari Amerika Serikat (AS) yang berpotensi membuat rupiah tertekan.
Adapun kemarin investor asing membukukan penjualan bersih (net sell) sebanyak Rp 210 miliar di pasar reguler. Dari sisi global, bursa utama AS rata - rata ditutup menguat diantaranya Indeks saham Dow Jones (+0,43%), S&P 500 (+0,49%) dan Nasdaq (+0,55%).
(hps/hps) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!
Most Popular