Beban Naik, Laba Bersih PTPP Turun 16,26%
Irvin Avriano A., CNBC Indonesia
31 July 2018 13:12
Jakarta, CNBC Indonesia - Salah satu BUMN karya PT PP Tbk (PTPP) membukukan penurunan laba bersih 16,26% menjadi Rp 479 miliar sepanjang semester I-2018 dari Rp 572 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Penurunan kinerja keuangan lebih disebabkan oleh naiknya kepentingan non pengendali terhadap laba bersih perseroan sehingga menurunkan porsi laba atribusi pemilik induk.
Berkaca pada pos pendapatan perseroan, kinerja perseroan pada periode yang sama menunjukkan kenaikan yang membanggakan yaitu 16,99% menjadi Rp 9,5 triliun dari Rp 8,12 triliun pada periode yang sama.
Bahkan, laba bruto perseroan tumbuh lebih tinggi daripada pos pendapatan yaitu 23,69% mejadi Rp 1,46 triliun dari Rp 1,18 triliun karena kenaikan beban pokok pendapatan yang kenaikannya cuma 15,84%, lebih terbatas dibandingkan besaran kenaikan pendapatan.
Realisasi kinerja laba bersih tersebut berporsi 27,56% dari prediksi setahun penuh konsensus dari tujuh pelaku pasar yang dihimpun Reuters senilai Rp 1,73 triliun.
(hps/hps) Next Article Laba Bersih PTPP Naik 62% Jadi Rp 265 M Pada 2021
Penurunan kinerja keuangan lebih disebabkan oleh naiknya kepentingan non pengendali terhadap laba bersih perseroan sehingga menurunkan porsi laba atribusi pemilik induk.
Berkaca pada pos pendapatan perseroan, kinerja perseroan pada periode yang sama menunjukkan kenaikan yang membanggakan yaitu 16,99% menjadi Rp 9,5 triliun dari Rp 8,12 triliun pada periode yang sama.
Realisasi kinerja laba bersih tersebut berporsi 27,56% dari prediksi setahun penuh konsensus dari tujuh pelaku pasar yang dihimpun Reuters senilai Rp 1,73 triliun.
 Foto: CNBC Indonesia/Irvin Avriano |
Dari kaca mata kuartalan, kinerja PTPP terlihat semakin ciamik. Pendapatan perusahaan naik 58,13% menjadi Rp 5,82 triliun pada kuartal II-2018 dari Rp 3,68 triliun pada kuartal sebelumnya.
Laba bersih induk usaha PT PP Presisi Tbk (PPRE) dan PT PP Properti Tbk (PPRO) itu juga tumbuh lebih dari dua kali lipat yaitu 107% menjadi Rp 323 miliar dari Rp 156 miliar pada periode yang sama.
Meskipun kinerja laba kuartalannya meyakinkan, harga saham emiten di pasar saat ini masih tertekan arus jual hingga terkoreksi 3,95% menjadi Rp 2.190. Harga itu membentuk kapitalisasi pasarnya menjadi Rp 13,57 triliun.
Koreksi tersebut ditengarai merupakan dampak penurunan bursa saham secara umum karena kinerja emiten besar (blue chips) yang mengecewakan.
Laba bersih induk usaha PT PP Presisi Tbk (PPRE) dan PT PP Properti Tbk (PPRO) itu juga tumbuh lebih dari dua kali lipat yaitu 107% menjadi Rp 323 miliar dari Rp 156 miliar pada periode yang sama.
Meskipun kinerja laba kuartalannya meyakinkan, harga saham emiten di pasar saat ini masih tertekan arus jual hingga terkoreksi 3,95% menjadi Rp 2.190. Harga itu membentuk kapitalisasi pasarnya menjadi Rp 13,57 triliun.
Koreksi tersebut ditengarai merupakan dampak penurunan bursa saham secara umum karena kinerja emiten besar (blue chips) yang mengecewakan.
 Foto: CNBC Indonesia/Irvin Avriano |
(hps/hps) Next Article Laba Bersih PTPP Naik 62% Jadi Rp 265 M Pada 2021
Most Popular