Rupiah Terus Melemah, Jokowi Bikin Rapat Khusus!

Arys Aditya, CNBC Indonesia
31 July 2018 11:38
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengadakan rapat terbatas dengan Menteri dan Pejabat Negara lainnya.
Foto: CNBC Indonesia/Arys Aditya
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengadakan rapat terbatas dengan Menteri dan Pejabat Negara lainnya. Ratas khusus kali ini membahas tentang cadangan devisa Indonesia di tengah pelemahan rupiah yang terjadi.

Rapat digelar pada pukul 11.00 WIB di Istana Negara Bogor Selasa (31/7/2018). Hadir Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Pandjaitan, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri ESDM Ignasius Jonan, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly.

Tampak hadir juga sejumlah kepala lembaga negara dan perusahaan milik negara, seperti Plt Dirut Pertamina Nicke Widyawati, Dirut PLN Sofyan Basir, Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso, Gubernur BI Perry Warjiyo, Kepala BKPM Thomas Lembong, Kepala SKK Migas Amien Soenaryadi.

"Saya lanjutkan ratas tentang cadangan devisa yang lalu. Kali ini akan dibahas strategi kebijakan untuk memperkuat cadangan devisa kita," kata Kepala Negara di Istana Bogor, Selasa (31/7/2018).


Pembahasan ratas soal cadev ini menurut Jokowi, diperlukan agar Indonesia semakin kuat menghadapi gejolak ekonomi global. "Saya minta dua hal penting, yang perlu diperhatikan. Pertama, pengendalian impor. Kedua, peningkatan ekspor," kata Jokowi.

Lebih jauh, Jokowi mengatakan jajaran pemerintah harus menjalankan mandatori biodiesel. Dengan kewajiban tersebut, dapat menghemat devisa hingga US$ 21 miliar per hari.

"Saya juga minta evaluasi detail impor barang yang tak strategis, kita setop dulu atau kurangi atau hentikan," tutur Presiden.

"Kita juga harus memiliki strategi detail produk apa saja yang harus diperkuat dan fokus melihat kendala eksportir di negara yang jadi tujuan. Ada beberapa hal yang secara detil saya sampaikan. Kalau ada hambatan perdagangan saya minta segera selesaikan,"

"Situasi negara saat ini butuh dolar. Karena itu saya minta seluruh Kementerian dan Lembaga betul-betul serius tidak ada main-main menghadapi ini. Saya nggak mau lagi bolak balik rapat tapi implementasi nggak berjalan baik," terang Jokowi.



(dru/wed) Next Article "Dimakan" Rupiah! Cadangan Devisa RI Turun 7 Bulan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular