
Laba BRI Semester I-2018 Capai Rp 14,93 T, Naik 11%
Herdaru Purnomo & Lidya Julita S, CNBC Indonesia
31 July 2018 10:18

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) mencatat laba bersih sebesar Rp 14,93 triliun pada semester I-2018 atau periode 30 Juni 2018.
Angka tersebut mengalami kenaikan 11% dibandingkan pada periode yang sama tahun 2017 yang sebesar Rp 13,44 triliun.
Kenaikan laba bersih perseroan ditopang dari pendapatan bunga bersih yang mencapai Rp 38,24 triliun di 30 Juni 2018 atau naik dari periode yang sama di 2017 yang hanya sebesar Rp 35,91 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan di media seperti dikutip CNBC Indonesia, Selasa (31/7/2018), total aset BRI mengalami kenaikan pada periode tersebut menjadi Rp 1.153 triliun atau lebih tinggi dari 2017 yang sebesar Rp 1.126 triliun.
Update Kredit
(dru/wed) Next Article BRI Masih Finalisasi Penambahan Jaringan Satelit
Angka tersebut mengalami kenaikan 11% dibandingkan pada periode yang sama tahun 2017 yang sebesar Rp 13,44 triliun.
Kenaikan laba bersih perseroan ditopang dari pendapatan bunga bersih yang mencapai Rp 38,24 triliun di 30 Juni 2018 atau naik dari periode yang sama di 2017 yang hanya sebesar Rp 35,91 triliun.
Rasio Kredit Bermasalah (NPL) BRI mengalami kenaikan pada periode tersebut menjadi 2,33% gross. Namun untuk NPL nett mengalami penurunan dari 1,16% di 30 Juni 2017 menjadi 1,10%.
Update Kredit
Penyaluran kredit BRI hingga akhir semester I-2018 tercatat sebesar Rp 794,3 triliun atau naik sebesar 15,5% dibandingkan periode yang sama tahun 2017 sebesar Rp 687,9 triliun.
Dari sisi komposisi, segmen UMKM masih mendominasi penyaluran kredit Bank BRI. Tercatat senilai Rp 602,7 triliun atau sekitar 75,9% dari total kredit BRI disalurkan ke segmen UMKM.
"BRI akan terus berkomitmen memberdayakan UMKM di Indonesia, dan target kami di tahun 2022 penyaluran kredit ke segmen UMKM mencapai 80% dari total kredit BRI," kata Direktur Utama BRI, Suprajarto di Gedung BRI, Selasa (31/7/2018).
Dana Pihak Ketiga (DPK) BRI berhasil tumbuh sebesar 9,11% ke posisi Rp 838 triliun di kuartal II-2018 dari posisi Rp 768 triliun di kuartal II-2017. Pertumbuhan tersebut jauh diatas tingkat pertumbuhan DPK Nasional pada akhir Juni 2018 yang tercatat sebesar 6,99%.
Kinerja bisnis yang positif diatas juga ditunjang oleh pemngkatan efisiensi operasional perusahaan. Rasio BOPO Bank BRI di akhir Juni 2018 tercatat sebesar 72%, lebih tendah dibandingkan dengan BOPO di posisi akhir Juni 2017 yakni 73,4%.
Dari sisi komposisi, segmen UMKM masih mendominasi penyaluran kredit Bank BRI. Tercatat senilai Rp 602,7 triliun atau sekitar 75,9% dari total kredit BRI disalurkan ke segmen UMKM.
"BRI akan terus berkomitmen memberdayakan UMKM di Indonesia, dan target kami di tahun 2022 penyaluran kredit ke segmen UMKM mencapai 80% dari total kredit BRI," kata Direktur Utama BRI, Suprajarto di Gedung BRI, Selasa (31/7/2018).
Dana Pihak Ketiga (DPK) BRI berhasil tumbuh sebesar 9,11% ke posisi Rp 838 triliun di kuartal II-2018 dari posisi Rp 768 triliun di kuartal II-2017. Pertumbuhan tersebut jauh diatas tingkat pertumbuhan DPK Nasional pada akhir Juni 2018 yang tercatat sebesar 6,99%.
Kinerja bisnis yang positif diatas juga ditunjang oleh pemngkatan efisiensi operasional perusahaan. Rasio BOPO Bank BRI di akhir Juni 2018 tercatat sebesar 72%, lebih tendah dibandingkan dengan BOPO di posisi akhir Juni 2017 yakni 73,4%.
(dru/wed) Next Article BRI Masih Finalisasi Penambahan Jaringan Satelit
Most Popular