DMO Dicabut, Asing Borong Saham Adaro
Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
30 July 2018 12:36

Jakarta, CNBC Indonesia - Investor asing pada perdagangan hari ini memborong saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO) setelah pemerintah mencabut kebijakan kewajiban memenuhi kebutuhan batu bara domestik (domestic market obligation/DMO). Akumulasi beli saham ADRO tersebut mengerek harga saham perseroan cukup signifikan.
Hingga sesi I perdagangan bursa saham berakhir siang ini, akumulasi beli bersih investor asing pada saham ADRO tercatat mencapai Rp 123,7 miliar dari total nilai transaksi Rp 255,32 miliar. Harga saham perseroan naik 6,36% ke level Rp 2.090/saham.
Akhir pekan lalu pemerintah mencabut kebijakan DMO. Kewajiban DMO mengatur tiap-tiap produsen batu bara untuk mengalokasikan 25% dari produksinya dan dijual kepada PLN dengan harga yang sudah diatur sebelumnya.
Nantinya, kebijakan DMO akan digantikan dengan skema ekspor yang serupa dengan kelapa sawit, yakni dikenakan tarif atau pungutan ekspor. Tarif tersebut akan difungsikan sebagai cadangan dana untuk mensubsidi PLN.
Pemerintah harus mengeluarkan kebijakan pencabatan DMO karena ingin mengurangi defisit transaksi berjalan (Current Account Deficit/CAD). Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, usai ditemui usai rapat di Istana Negara Jumat pekan lalu mengatakan, dengan pencabutan DMO skema pasokan batu bara ke depan akan diberlakukan seperti skema kelapa sawit, yakni ada serap dana untuk cadangan energi yang nantinya akan dimanfaatkan untuk subsidi PLN, sebagai pengguna batu bara.
"Jadi kalau kita jual nanti bisa dapat lebih bagus US$ 5 miliar. Produksi segitu saja kita sudah dapat segitu, iyalah dalam setahun, jadi itu berdampak baik terhadap current account defisit kita, jadi nanti kalau diperbaiki biodiesel juga digunakan PSO dan non PSO kita juga akan dapat US$ 15 miliar, jadi CAD tidak defisit dan rupiah stabil," papar Luhut.
(hps/wed) Next Article Bayar Utang, Adaro Energy Lagi Cari Dana Rp 5,6 T
Hingga sesi I perdagangan bursa saham berakhir siang ini, akumulasi beli bersih investor asing pada saham ADRO tercatat mencapai Rp 123,7 miliar dari total nilai transaksi Rp 255,32 miliar. Harga saham perseroan naik 6,36% ke level Rp 2.090/saham.
Akhir pekan lalu pemerintah mencabut kebijakan DMO. Kewajiban DMO mengatur tiap-tiap produsen batu bara untuk mengalokasikan 25% dari produksinya dan dijual kepada PLN dengan harga yang sudah diatur sebelumnya.
Pemerintah harus mengeluarkan kebijakan pencabatan DMO karena ingin mengurangi defisit transaksi berjalan (Current Account Deficit/CAD). Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, usai ditemui usai rapat di Istana Negara Jumat pekan lalu mengatakan, dengan pencabutan DMO skema pasokan batu bara ke depan akan diberlakukan seperti skema kelapa sawit, yakni ada serap dana untuk cadangan energi yang nantinya akan dimanfaatkan untuk subsidi PLN, sebagai pengguna batu bara.
"Jadi kalau kita jual nanti bisa dapat lebih bagus US$ 5 miliar. Produksi segitu saja kita sudah dapat segitu, iyalah dalam setahun, jadi itu berdampak baik terhadap current account defisit kita, jadi nanti kalau diperbaiki biodiesel juga digunakan PSO dan non PSO kita juga akan dapat US$ 15 miliar, jadi CAD tidak defisit dan rupiah stabil," papar Luhut.
(hps/wed) Next Article Bayar Utang, Adaro Energy Lagi Cari Dana Rp 5,6 T
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular