Ekspor Batu Bara Naik, Rupiah Menguat Lawan Dolar Singapura
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
30 July 2018 09:19
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terus menguat terhadap dolar Singapura. Rupiah sudah perkasa di hadapan mata uang Negeri Singa sejak 25 Juli.
Pada Senin (30/7/2018) pukul 09:04 WIB, SG$ 1 dihargai Rp 10.576,92. Rupiah menguat 0,04% dibandingkan perdagangan akhir pekan lalu. Rupiah sudah menguat terhadap mata uang ini sejak 4 hari terakhir.
Berikut perkembangan kurs dolar Singapura di sejumlah bank nasional:
Dolar Singapura memang sedang melemah secara luas (broadbased). Terhadap dolar Amerika Serikat (AS), mata uang ini terdepresiasi 0,06% pada pukul 09:11 WIB. Sedangkan rupiah mampu menguat 0,07%.
Sentimen domestik menjadi bahan bakar penguat rupiah. Sepertinya pelaku pasar tertarik dengan upaya pemerintah menyelematkan rupiah yang lumayan all out.
Pemerintah mewacanakan penundaan proyek infrastruktur untuk mengurangi impor sehingga tidak banyak devisa yang 'terbang'. Akhir pekan lalu, pemerintah berencana menerapkan kebijakan yang diharapkan lebih banyak menarik devisa masuk ke Indonesia.
Kebijakan tersebut adalah pembatalan pewajiban pasokan batu bara untuk kebutuhan domestik atau Domestic Market Obligation (DMO). Dengan begitu, batu bara yang diekspor bisa meningkat dan mendatangkan devisa yang memperkuat fundamental rupiah.
Berkat kabar ini, saham-saham sektor pertambangan menguat. Pada pukul 09:12 WIB, indeks sektor pertambangan menguat tajam 1,94% dan menjadi penopang Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sebesar 0,15%.
Sementara indeks Straits Times di Singapura melemah 0,27%. Ini menunjukkan arus modal lebih memihak ke Indonesia sehingga rupiah lebih punya pijakan untuk menguat.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Dolar Singapura Menguat, Bank Kembali Jual di Atas Rp 10.700
Pada Senin (30/7/2018) pukul 09:04 WIB, SG$ 1 dihargai Rp 10.576,92. Rupiah menguat 0,04% dibandingkan perdagangan akhir pekan lalu. Rupiah sudah menguat terhadap mata uang ini sejak 4 hari terakhir.
 Reuters |
Berikut perkembangan kurs dolar Singapura di sejumlah bank nasional:
| Bank | Harga Beli | Harga Jual |
| Bank BNI | Rp 10.455 | Rp 10.715 |
| Bank BRI | Rp 10.646,75 | Rp 10.482,69 |
| Bank BCA | Rp 10.443 | Rp 10.671 |
| Bank Mandiri | Rp 10.432 | Rp 10.733 |
| Bank BTN | Rp 10.471 | Rp 10.801 |
Dolar Singapura memang sedang melemah secara luas (broadbased). Terhadap dolar Amerika Serikat (AS), mata uang ini terdepresiasi 0,06% pada pukul 09:11 WIB. Sedangkan rupiah mampu menguat 0,07%.
Sentimen domestik menjadi bahan bakar penguat rupiah. Sepertinya pelaku pasar tertarik dengan upaya pemerintah menyelematkan rupiah yang lumayan all out.
Pemerintah mewacanakan penundaan proyek infrastruktur untuk mengurangi impor sehingga tidak banyak devisa yang 'terbang'. Akhir pekan lalu, pemerintah berencana menerapkan kebijakan yang diharapkan lebih banyak menarik devisa masuk ke Indonesia.
Kebijakan tersebut adalah pembatalan pewajiban pasokan batu bara untuk kebutuhan domestik atau Domestic Market Obligation (DMO). Dengan begitu, batu bara yang diekspor bisa meningkat dan mendatangkan devisa yang memperkuat fundamental rupiah.
Berkat kabar ini, saham-saham sektor pertambangan menguat. Pada pukul 09:12 WIB, indeks sektor pertambangan menguat tajam 1,94% dan menjadi penopang Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sebesar 0,15%.
Sementara indeks Straits Times di Singapura melemah 0,27%. Ini menunjukkan arus modal lebih memihak ke Indonesia sehingga rupiah lebih punya pijakan untuk menguat.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Dolar Singapura Menguat, Bank Kembali Jual di Atas Rp 10.700
Tags
Related Articles
Recommendation
Most Popular