Nantikan Data Pertumbuhan Ekonomi, Wall Street Akan Menguat

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
27 July 2018 18:34
Wall Street akan dibuka menguat pada perdagangan hari ini.
Foto: REUTERS/Brendan McDermid
Jakarta, CNBC Indonesia - Wall Street akan dibuka menguat pada perdagangan hari ini. Hal ini terlihat dari kontrak futures tiga indeks saham utama AS: kontrak futures Dow Jones mengimplikasikan kenaikan sebesar 33 poin pada saat pembukaan, sementara S&P 500 dan Nasdaq diimplikasikan naik masing-masing sebesar 13 dan 42 poin.

Sama seperti bursa saham kawasan Asia, penguatan Wall Street dipicu oleh meredanya tensi perang dagang antara AS dengan China. Pada hari Kamis waktu setempat (26/7/2018), senat AS meloloskan RUU yang akan mengurangi atau bahkan menghilangkan bea masuk bagi produk-produk impor asal China.

Sejatinya, kebijakan ini tak hanya menyasar produk-produk asal China saja, namun menyasar barang-barang yang diproduksi diluar AS. Namun, berdasarkan analisis dari Reuters, dari sekitar 1660 produk yang akan diuntungkan oleh kebijakan ini, hampir setengahnya diproduksi di China.

Sebelumnya, House of Representatives juga telah memberikan persetujuan terhadap RUU ini. Dengan persetujuan dari Senat pada hari Kamis, maka kedua belah pihak akan bekerjasama untuk menyelesaikan perbedaan-perbedaan yang masih ada, sebelum pada akhirnya mengirimkan RUU tersebut ke meja Presiden Donald Trump untuk disahkan menjadi undang-undang.

Para pendukung dari RUU ini sebelumnya mengatakan bahwa perekonomian AS dapat diuntungkan dengan kebijakan ini, seiring dengan dieliminasinya bea masuk yang diberlakukan untuk melindungi industri-industri yang sebenarnya sudah tidak ada lagi di AS. National Association of Manufacturers mengatakan bahwa pelaku usaha di AS membayar US$ 1 juta setiap harinya untuk bea masuk tersebut.

"Itu tidak masuk akal karena itu adalah pajak langsung dan menghukum produksi dan penciptaan lapangan kerja di AS," papar Jay Timmons, Presiden National Association of Manufacturers dalam pernyataannya.

Pada hari ini, pelaku pasar akan mencermati rilis pembacaan kedua data pertumbuhan ekonomi AS periode kuartal-II 2018. Berdasarkan konsensus yang dihimpun oleh Reuters, perekonomian AS diekspektasikan tumbuh sebesar 4,1% QoQ (annualized) pada kuartal-II 2018.

Kuat-lemahnya data ini akan memberikan kejelasan mengenai dampak perang dagang terhadap sektor riil.

Tidak ada anggota FOMC yang dijadwalkan berbicara pada hari ini.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular