
Menguat 3 Hari Beruntun, Rupiah Melemah Lawan Dolar Singapura
Alfado Agustio, CNBC Indonesia
27 July 2018 09:40

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah rupiah pagi ini kembali bergerak melemah terhadap dolar Singapura. Pelemahan ini membalik tren penguatan yang terjadi 3 hari beruntun.
Pada Jumat (27/7/2018) pukul 09:30 WIB, SG$ 1 di pasar spot ditransaksikan Rp 10.615,28. Rupiah melemah 0,17% dibandingkan perdagangan kemarin. Sementara secara year-to-date (YtD), rupiah telah terdepresiasi hingga 4,65%.
Pelemahan ini menyebabkan harga jual dolar Singapura kembali menembus di atas 10.750. Berikut data perdagangan dolar Singapura di empat bank nasional hingga pukul 09:20 WIB:
Terhentinya tren penguatan rupiah terhadap dolar Singapura disebabkan rilis data terbaru industri manufaktur di Negeri Singa. Departement Statistics of Singapore menyebutkan output manufaktur tumbuh 7,4% year-on-year (YoY) pada Juni 2018. Angka ini lebih tinggi dari konsensus pasar yang dihimpun oleh Reuters yaitu 3,9%.
Sektor manufaktur yang masih tumbuh memberikan dampak positif bagi ekonomi Singapura. Pasalnya, sektor manufaktur memiliki kontribusi hingga 20-25% terhadap pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB) di negara tersebut.
Hal ini diapresiasi baik oleh pasar sehingga mendorong penguatan dolar Singapura. Termasuk di hadapan rupiah.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Dolar Singapura Menguat, Bank Kembali Jual di Atas Rp 10.700
Pada Jumat (27/7/2018) pukul 09:30 WIB, SG$ 1 di pasar spot ditransaksikan Rp 10.615,28. Rupiah melemah 0,17% dibandingkan perdagangan kemarin. Sementara secara year-to-date (YtD), rupiah telah terdepresiasi hingga 4,65%.
![]() |
Pelemahan ini menyebabkan harga jual dolar Singapura kembali menembus di atas 10.750. Berikut data perdagangan dolar Singapura di empat bank nasional hingga pukul 09:20 WIB:
Bank | Harga Beli | Harga Jual |
Bank Mandiri | Rp 10.432,00 | Rp 10,733,00 |
Bank BNI | Rp 10.504,00 | Rp 10.764,00 |
Bank BRI | Rp 10.565,91 | Rp 10.693,51 |
Bank BCA | Rp 10.487,00 | Rp 10.715,00 |
Terhentinya tren penguatan rupiah terhadap dolar Singapura disebabkan rilis data terbaru industri manufaktur di Negeri Singa. Departement Statistics of Singapore menyebutkan output manufaktur tumbuh 7,4% year-on-year (YoY) pada Juni 2018. Angka ini lebih tinggi dari konsensus pasar yang dihimpun oleh Reuters yaitu 3,9%.
Sektor manufaktur yang masih tumbuh memberikan dampak positif bagi ekonomi Singapura. Pasalnya, sektor manufaktur memiliki kontribusi hingga 20-25% terhadap pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB) di negara tersebut.
Hal ini diapresiasi baik oleh pasar sehingga mendorong penguatan dolar Singapura. Termasuk di hadapan rupiah.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Dolar Singapura Menguat, Bank Kembali Jual di Atas Rp 10.700
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular