Tunggu Aksi Penyelamatan Rupiah, Ini Saham Pilihan Broker

Roy Franedya, CNBC Indonesia
27 July 2018 08:56
Tunggu Aksi Penyelamatan Rupiah, Ini Saham Pilihan Broker
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,21% ke level 5.946,14 pada perdagangan kemarin Kamis (27/7/18). Nilai transaksi tercatat sebesar Rp 8,28 triliun dengan volume sebanyak 11,69 miliar unit saham. Frekuensi perdagangan adalah 410.632 kali.

Sempat memasuki zona merah 14 menit jelang penutupan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya meloncat ke zona hijau ditopang oleh sektor konsumer dan keuangan. Keduanya memimpin penguatan IHSG dengan sumbangan 10 dan 7 poin.

Penguatan IHSG terjadi kala bursa saham negara-negara Asia lainnya diperdagangkan melemah: indeks Nikkei turun 0,12%, indeks Shanghai turun 0,71%, indeks Hang Seng turun 0,48%, dan indeks KLCI (Malaysia) turun 0,03%.

Saham-saham yang berkontribusi signifikan bagi penguatan IHSG diantaranya: PT HM Sampoerna Tbk/HMSP (+2,65%), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk/BBRI (+1,67%), PT Bank Negara Indonesia Tbk/BBNI (+3,77%), PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk/INKP (+4,02%), dan PT Bank Mandiri Tbk/BMRI (+1,16%).

Meredanya ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa menjadi katalis positif indeks saham dunia. AS sepakat untuk bekerja sama mendorong perdagangan gas alam dengan Uni Eropa seperti disampaikan Presiden AS Donald Trump dalam pertemuan NATO di Brussel, Belgia.

Adanya perubahan komposisi saham dalam sejumlah indeks acuan di BEI (LQ-45) yang diikuti dengan kembalinya asing mencatatkan nett buy senilai Rp150,56 miliar dan terapresiasinya rupiah membantu IHSG bertahan di zona hijaunya.

Menutup akhir pekan ini, berikut rekomendasi atas saham-saham yang perlu diperhatikan pada perdagangan hari ini yang dirangkum CNBC Indonesia.

Para analis dari Samuel Sekuritas masih kurang menyukai kenaikan IHSG (5.946) pada perdagangan kemarin, karena selain belum breakout dari 5.950, IHSG pun tercatat hanya naik dalam bentuk small candle (cenderung membentuk Spinning Tops) yang artinya Investor belum mengambil aksi (masih ada keraguan). 

Namun demikian, hal tersebut masih dapat ditoleransi karena IHSG masih di tahap awal untuk breakout 5.950. Para analis meyakini IHSG sudah di awal uptrend pada Agustus 2018, sesuai dengan siklus tahunan IHSG dimana paska bottom di Juli, IHSG dalam uptrend pada Agustus sampai Mei tahun depannya. 

Masih ada waktu bagi IHSG untuk Flat sebelum breakout 5.950 minggu depan. Untuk hari ini, para analisa menyukai saham JSMR, ANTM dan UNTR (buy on weakness).

Beberapa saham yang direkomendasikan Samuel Sekuritas :

Beli :
  • JSMR (naik dalam uptrend)
  • HMSP (naik untuk breakout dan mengawali uptrend)
  • BBNI (naik dalam proses bullish reversal)
  • ANTM (naik dalam proses bullish continuation)
Jual :
  • PGAS (turun dalam downtrend)
  • UNTR (turun dalam proses bullish continuation)


Indeks bursa saham Asia ditutup mixed bervariasi, indeks Nikkei (-0.12%), Hangseng (-0.48%) dan CSI (-1.16%) melemah sedangkan indeks TOPIX (+0.70%) dan KOSPI (+0.71%) ditutup menguat. 

Investor terbebani dengan banyak katalis termasuk pelonggaran ketegangan perdagangan antara AS dan Eropa dan musim pendapatan tengah semester pertama tahun ini.

IHSG (+0.21%) ditutup menguat 12.25 poin kelevel 5946.14 dengan sektor pertambangan (+1.01%) dan pertanian (+0.97%) sedangkan sektor aneka industri (-2.23%) dan properti konstruksi (-1.38%) menjadi penekan IHSG setelah Presiden RI Joko Widodo menyatakan akan menunda proyek infrastruktur guna menekan impor. 

Investor asing tercatat net buy 150.57 Miliar rupiah dengan saham BBRI, PTBA dan BBNI menjadi top net buy value investor asing.

Indeks Eurostoxx (+0.73%), FTSE (+0.01%) dan DAX (+1.32%) dibuka menguat optimis menjelang keputusan suku bunga ECB. Sektor industri memimpin penguatan pasca Trump setuju dengan kepala komisi Eropa untuk menangguhkan tarif baru sambil terus bernegosiasi soal perdagangan. 

Diakhir pekan investor akan menanti data Produk Domestik Bruto (PDB) dan tingkat kemampuan konsumen di AS.

Secara teknikal IHSG membentuk pola northern star dengan indikasi pulled back upper bollinger bands. Indikator stochastic berpeluang dead-cross pada area overbought dengan momentum RSI yang flat dimiddle oscillator. 

Sehingga diperkirakan IHSG akan bergerak cenderung tertekan diakhir pekan dengan rentan pergerakan di level 5873-5965. Saham-saham yang masih dapat dicermati diantaranya:
  • BBNI 
  • BMRI 
  • HRUM 
  • INCO
  • PTBA
  • INKP
  • MEDC


Edwin Sebayang dari MNC Sekuritas menyampaikan bahwa IHSG pada akhir pekan ini diperkirakan akan menguat kembali seiring penguatan DJIA, Oil, Nikel dan Timah serta mengamati apakah mata uang rupiah masih bertenaga bertahan di level 14.450-an.

PT Bank Central Asia Tbk  (BBCA) membukukan laba bersih sebesar Rp 11,4 triliun. Angka ini naik 8,4% dibandingkan periode yang sama di tahun 2017 sebesar Rp 10,5 triliun. 

PT Astra Internasional Tbk (ASII) mencatat laba bersih Rp10,38 triliun hingga enam bulan pertama tahun ini naik 11% dibandingkan laba bersih Rp9,34 triliun di periode sama tahun sebelumnya. 

PT United Tractors Tbk (UNTR) yang merupakan anak usaha PT Astra Internasional TBk (ASII) mencatatkan peningkatan laba bersih cukup signifikan di semester I 2018 yakni 60% menjadi Rp3,3 triliun.  

PT Nippon Indosari Tbk (ROTI) mengalami penurunan laba periode berjalan yang didistribusikan ke pemilik entitas induk hingga Juni 2018 sebesar 19,8 persen menjadi Rp39,97 miliar dari laba Rp49,84 miliar di periode sama tahun sebelumnya. 

PT M Cash Integrasi (MCAS) mencetak laba yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp45,10 miliar hingga 30 Juni 2018 naik tajam dari laba Rp3,84 miliar di periode sama tahun sebelumnya. 

Pada perdagangan MNC Sekuritas merekomendasikan saham saham :

Beli : 
  • ACES
  • ANTM
  • BBRI
  • BBNI
  • BBTN
  • BMRI
  • CPIN
  • ELSA
  • GGRM
  • HMSP
  • HRUM
  • ICBP
  • INDF
  • INDY
  • INCO
  • ISAT
  • ITMG
  • JSMR
  • PTBA
  • TINS
  • TLKM
  • UNTR



Valbury Sekuritas mengatakan pada hari ini IHSG masih terbuka peluang naik, seiring perhatian investor pada laporan laba dan ada kemungkinan untuk sementara mengabaikan sentimen dari rupiah terhadap dolar AS.

Sentimen pasar dari dalam negeri diantaranya rancangan undang-undang (RUU) tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) telah disepakati bersama oleh Pemerintah dan DPR RI, dimana tarif PNBP bisa ditetapkan nol rupiah atau 0%.

Di sisi lain pemerintah tetap optimistis terhadap ekonomi nasional ditengah perang dagang, dengan menyampaikan pernyataan kondisi neraca perdagangan, neraca pembayaran masih cukup baik saat ini.

Sementara itu, Gubernur BI Perry Warjiyo, perkirakan pertumbuhan ekonomi pada akhir tahun ini sebesar 5,2%. Pertumbuhan menurutnya bersumber dari stimulus fiskal, konsumsi dan investasi yang naik serta ekspor meski kenaikannya tidak sebesar impor. Selain itu, BI perkirakan inflasi tahun ini sebesar 3,5% dan 3,7% pada tahun 2019.

Sentimen pasar dari luar negeri diantaranya dari negara G20. Pertemuan G20 yang berlangsung di Argentina belum mencapai kata sepakat untuk menyelesaikan konflik perdagangan yang saat ini terjadi di antara negara-negara maju. Hasil G20 tidak menunjukkan adanya kemungkinan menurun ketidakpastian dan menjadi sinyalemen bahwa ketidapastian masih berlangsung.

Pertemuan AS dan Uni Eropa menyepakati keduannya akan bekerja sama untuk mengurangi ketegangan perdagangan yang muncul selama beberapa bulan terakhir. Untuk selanjutnya AS dan Uni Eropa akan merundingkan tarif nol dan nol subsidi pada barang-barang industri non-otomotif. Uni Eropa setuju untuk membeli sejumlah besar gas alam cair dan meningkatkan impor kedelai dari AS.

Saham-saham yang direkomendasikan diantaranya :
  • TLKM: Trading Buy
  • BBNI: Trading Buy
  • ICBP : Trading Buy
  • CPIN: Trading Buy
  • RALS: Trading Buy
  • ACES: Trading Buy
Mega Capital Sekuritas menyampaikan bahwa pagi ini bursa regional menguat seiring dengan prediksi IHSG yang bergerak fluktuatif melemah-terbatas di level 5.915 - 5.990.

Berbagai info dari berbagai emiten diantaranya penjualan CLEO yang tumbuh 27%, AALI yang bukukan pendapatan Rp 9,02 Triliun, pendapatan BUKK yang naik 89,92%, TLKM yang siap luncurkan satelit Merah Putih, laba bersih TURI yang meningkat 26,9% hingga produksi CPO ANJT naik 28,15%.

Saham-saham yang perlu diperhatikan dalam perdagangan hari ini ialah :
  • Sell on Strength : ASII (BF Rp 6.425 - Rp 6.275, BB Rp 7.000)
  • Sell on Strength : AALI (BF Rp 10.500 - Rp 10.400, BB Rp 10.250)
  • Trading Buy : MEDC (target price Rp 1.055 - Rp 1.070, stop loss Rp Rp 980)
  • Buy on Weakness : BSDE (target price Rp 1.520 - Rp 1.550, stop loss Rp 1.420)
  • Trading Buy : HRUM (target price Rp 2.850 - Rp 2.890, stop loss Rp 2.690).
Analis dari BNI Sekuritas Maxi Liesyaputra memprediksi IHSG akan bergerak secara positif pada perdagangan hari ini sekaligus menutup akhir perdagangan di pekan ini.

Kamis kemarin IHSG bergerak dalam teritori positif lalu akhirnya ditutup menguat 0,21% ke level 5.946,14. Sementara itu, indeks bursa regional Asia Pasifik bergerak secara beragam, di mana Nikkei melemah 0,12% ke level 22.586,87 sedangkan Kopsi menguat 0,71% yang ditutup di level 2.289,06.

Kenaikan IHSG tersebut ditunjang oleh penguatan beberapa sektor seperti perbankan, batubara, dan telekomunikasi. Investor asing mencatat beli bersih (foreign net buy) sebesar Rp 150 miliar. Pada waktu sebelumnya, kurs rupiah (IDR) terhadap dolar AS (USD) melemah 0,36% yang ditutup di posisi IDR 14.470 per USD, sementara harga minyak menguat ke level USD 69,61 per barel.

Pada bursa global, Dow Jones naik 0,44% ke level 25.527,07, sedangkan Nasdaq melemah 1,01% yang ditutup di level 7.852,18. Pada sisi lain, sebagian besar Bursa Eropa bergerak menguat dimana CAC 40 naik 1,00% ke level 5.480,55 sedangkan FTSE 100 menguat 0,06% ke level 7.663,17.

Pagi ini bursa regional Asia Pasifik sebagian besar bergerak secara positif dimana Nikkei dibuka naik.
Oleh karena itu, hari ini kami perkirakan IHSG akan bergerak mixed dengan potensi untuk menguat kembali akibat sentimen positif Dow Jones dan bursa global lainnya, dimana pergerakan indeks diperkirakan dalam kisaran 5.910 - 5.990. 

Saham pilihan dari BNI Sekuritas:
  • HMSP
  • BBRI
  • PTBA


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular