
Jual Air Mineral Cleo Meningkat, Laba Sariguna Naik 60,51%
Tito Bosnia, CNBC Indonesia
26 July 2018 13:41

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) mencatatkan kenaikan laba bersih 60,51% sepanjang semester I-2018 menjadi Rp 27,73 miliar. Pada semester I tahun lalu laba bersih perseroan senilai Rp 17,27 miliar.
Kenaikan laba bersih tersebut seiring dengan penjualan bersih perseroan yang tumbuh 26,93% menjadi Rp 362,21 miliar dibandingkan dengan penjualan bersih pada semester-I 2017 senilai Rp 285,36 miliar.
Penjualan bersih tertinggi berasal dari penjualan dengan pihak berelasi yang meningkat 20,98% menjadi Rp 223,95 miliar. Sedangkan penjualan bersih dengan pihak ketiga tumbuh 37,91% menjadi Rp 138,25 miliar.
Kenaikan penjualan produk botol perseroan (Cleo) naik 29,63% pada semester I tahun ini menjadi Rp 122,14 miliar sedangkan penjualan produk galon juga tumbuh 22,33% menjadi Rp 131,04 miliar.
Beban pokok penjualan perseroan pada peridoe tersebut meningkat 26,65% menjadi Rp 238,33 miliar. Beban tertinggi berasal dari beban bahan baku yang digunakan naik 42,07% menjadi Rp 138,37 miliar.
Sementara itu, liabilitas perseroan di sepanjang semester I tahun ini naik 11,51% menjadi Rp 404,7 miliar dibandingkan liabilitas pada akhir 2017 senilai Rp 362,94 miliar. Sedangkan ekuitas CLEO meningkat 9,31% menjadi Rp 325,7 miliar.
Sedangkan aset perseroan pada semester I-2018 tumbuh 10,51% menjadi Rp 730,41 miliar dibandingkan dengan aset pada akhir 2017 senilai Rp 660,91 miliar.
Sebelumnya, perseroan menargetkan pendapatan tahun ini tumbuh 66% hingga Rp 1 triliun. Jumlah ini tumbuh dari Rp 601 miliar yang berhasil dikantongi perusahaan sepanjang 2017.
Berdasarkan siaran pers yang di rilis perusahaan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, tahun ini perusahaan menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 200 miliar.
Dana tersebut akan digunakan untuk membiayai pembangunan pabrik baru, pembelian mesin kemasan baru, otomatisasi pabtik yang sudah ada dan perbaikan sarana pabrik serta penambahan armada distribusi.
(hps) Next Article Kinerja Kinclong, Saham CLEO Ramai Ditransaksikan
Kenaikan laba bersih tersebut seiring dengan penjualan bersih perseroan yang tumbuh 26,93% menjadi Rp 362,21 miliar dibandingkan dengan penjualan bersih pada semester-I 2017 senilai Rp 285,36 miliar.
Penjualan bersih tertinggi berasal dari penjualan dengan pihak berelasi yang meningkat 20,98% menjadi Rp 223,95 miliar. Sedangkan penjualan bersih dengan pihak ketiga tumbuh 37,91% menjadi Rp 138,25 miliar.
Beban pokok penjualan perseroan pada peridoe tersebut meningkat 26,65% menjadi Rp 238,33 miliar. Beban tertinggi berasal dari beban bahan baku yang digunakan naik 42,07% menjadi Rp 138,37 miliar.
Sementara itu, liabilitas perseroan di sepanjang semester I tahun ini naik 11,51% menjadi Rp 404,7 miliar dibandingkan liabilitas pada akhir 2017 senilai Rp 362,94 miliar. Sedangkan ekuitas CLEO meningkat 9,31% menjadi Rp 325,7 miliar.
Sedangkan aset perseroan pada semester I-2018 tumbuh 10,51% menjadi Rp 730,41 miliar dibandingkan dengan aset pada akhir 2017 senilai Rp 660,91 miliar.
Sebelumnya, perseroan menargetkan pendapatan tahun ini tumbuh 66% hingga Rp 1 triliun. Jumlah ini tumbuh dari Rp 601 miliar yang berhasil dikantongi perusahaan sepanjang 2017.
Berdasarkan siaran pers yang di rilis perusahaan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, tahun ini perusahaan menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 200 miliar.
Dana tersebut akan digunakan untuk membiayai pembangunan pabrik baru, pembelian mesin kemasan baru, otomatisasi pabtik yang sudah ada dan perbaikan sarana pabrik serta penambahan armada distribusi.
(hps) Next Article Kinerja Kinclong, Saham CLEO Ramai Ditransaksikan
Most Popular