
Rupiah Menguat 0,11%, Dolar Singapura di Rp 10.627
Alfado Agustio, CNBC Indonesia
26 July 2018 09:43

Jakarta, CNBC Indonesia- Nilai tukar rupiah pagi ini kembali melanjutkan penguatannya terhadap dolar Singapura. Sentimen positif ini datang dari maraknya minat investor terhadap obligasi pemerintah Indonesia.
Pada Kamis (26/7/2018), pukul 09:26 WIB, SG$ 1 di pasar spot ditransaksikan di Rp 10.627,58. Rupiah menguat 0,11 % dibandingkan perdagangan kemarin.
Penguatan ini mulai mendorong harga jual dolar Singapura turun di bawah 10.700. Berikut data perdagangan dolar Singapura di empat bank nasional hingga pukul 09:20 WIB:
Pagi ini, minat investor terhadap obligasi pemerintah Indonesia tenor 10 tahun cukup tinggi. Terlihat dari pergerakan yield yang bergerak turun ke posisi 7,733%, dari sebelumnya 7,777%. Penurunan ini mengindikasikan permintaan sedang tinggi, karena harga obligasi yang naik sehingga menyebabkan yield pun bergerak turun.
Hal sebaliknya terjadi dengan obligasi pemerintah Singapura. Yield bergerak naik ke 2,413% dari sebelumnya 2,407%. Kenaikan tersebut memperlihatkan investor justru menjual kepemilikannya.
Rupiah yang sedang menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada pagi ini membuat investor tertarik memiliki aset berbasis rupiah karena nilainya yang sedang naik. Hingga pukul 09:25 WIB, rupiah terhitung menguat 0,07% terhadap dolar AS.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Dolar Singapura Menguat, Bank Kembali Jual di Atas Rp 10.700
Pada Kamis (26/7/2018), pukul 09:26 WIB, SG$ 1 di pasar spot ditransaksikan di Rp 10.627,58. Rupiah menguat 0,11 % dibandingkan perdagangan kemarin.
![]() |
Penguatan ini mulai mendorong harga jual dolar Singapura turun di bawah 10.700. Berikut data perdagangan dolar Singapura di empat bank nasional hingga pukul 09:20 WIB:
Bank | Harga Beli | Harga Jual |
Bank Mandiri | Rp 10.432,00 | Rp 10,733,00 |
Bank BNI | Rp 10.513,00 | Rp 10.773,00 |
Bank BRI | Rp 10.563,12 | Rp 10.691,20 |
Bank BCA | Rp 10.505,00 | Rp 10.734,00 |
Pagi ini, minat investor terhadap obligasi pemerintah Indonesia tenor 10 tahun cukup tinggi. Terlihat dari pergerakan yield yang bergerak turun ke posisi 7,733%, dari sebelumnya 7,777%. Penurunan ini mengindikasikan permintaan sedang tinggi, karena harga obligasi yang naik sehingga menyebabkan yield pun bergerak turun.
Hal sebaliknya terjadi dengan obligasi pemerintah Singapura. Yield bergerak naik ke 2,413% dari sebelumnya 2,407%. Kenaikan tersebut memperlihatkan investor justru menjual kepemilikannya.
Rupiah yang sedang menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada pagi ini membuat investor tertarik memiliki aset berbasis rupiah karena nilainya yang sedang naik. Hingga pukul 09:25 WIB, rupiah terhitung menguat 0,07% terhadap dolar AS.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Dolar Singapura Menguat, Bank Kembali Jual di Atas Rp 10.700
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular